LAMPUNG SELATAN--Bencana Tsunami di Lampung Selatan, menarik perhatian banyak pihak tidak terkecuali para Gubernur Lampinh dan beberapa Menteri Kabinet Kerja. Yang datang untuk meninjau daerah yang terkena gempa.

Menuju Lampung Selatan menggunakan helikopter, para Menteri yang hadir diantaranya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita Anfasa Moeloek.

Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo bersama Wakilnya, Bachtiar Basri melakukan penjemputan di Stadion Radin Inten, Kalianda, Lampung Selatan, pada Selasa (25/12/2018).

Turut mendampingi diantaranya, Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto, Komandan Korem 043/Garuda Hitam Kolonel Kav Erwin Djatniko, dan Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis.

Dengan kondisi mendung disertai gerimis hujan, Gubernur Ridho beserta keempat Menteri melakukan kunjungan pertama pada Posko Bantuan dan juga rumah warga yang roboh di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.

Rumah tersebut juga bersebelahan dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang juga ikut rata dengan tanah karena berada tepat di dekat pantai.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Anfasa Moeloek mengatakan bahwa pada korban di Desa Way Muli, pada sisi penyediaan obat, dalam keadaan cukup.

"Untuk obat-obatan barusan saya melihat cukup, dan kalaupun kurang Dinas Kesehatan memang selalu menyiapkan buffer stock (Persediaan), jadi tidak perlu khawatir obat cukup, kita punya buffer stock disini, yang terpenting bagaimana caranya sekarang masyarakat menjadi tentunya lebih sehat," katanya.

Nila meminta kepada Dinas Kesehatan untuk memperhatikan kebersihan lingkungan agar warga tetap dalam keadaan sehat.

"Bagaimana perilaku pembudayaan hidup sehat atau sanitasi, tidak peduli terhadap itu juga bisa menyebabkan diare. Kita bisa lihat, masak bersama pun juga bisa resiko untuk terkena diare itu ada, saya usul disini adanya dapur umum yang berkelompok," ujarnya.

Nila juga menyampaikan terhadap psikologis anak, di posko bantuan tersebut juga adanya edukasi atau bimbingan untuk menghilangkan sejenak atas trauma yang dialami anak-anak.

"Mungkin ada trauma pada setiap anak dan coba kita mengajak mereka untuk melupakan dengan seperti story teller kepada anak, bermain dan sebagainya," katanya.

Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo mengatakan bahwa kunjungan empat Menteri tersebut terkhusus koordinasi bersama Kementerian PUPR, akan melakukan rekonstruksi untuk mempersiapkan pemukiman bagi warga yang rumahnya hancur akibat tsunami.

"Bahwa begitu banyak warga masyarakat kita yang terkena musibah yang rumahnya rata dengan tanah. Ini yang sesegera mungkin kita lakukan rehabilitasi dan rekonstruksi dipemukiman, karena tidak mungkin kita menampung di rumah sakit sedemikian lama dan penampungan yang disediakan oleh pemda, itu pun tidak bisa terlalu lama," ujarnya.

Ridho mengatakan bersama juga dengan Plt. Bupati Lampung Selatan untuk mempersiapkan pemukiman sesegera mungkin dan sudah digambarkan ada beberapa alternatif lahan.

"Kita cari yang terbaik yang aman tetapi juga yang tidak jauh dari mata pencaharian mereka, karena sebagian mereka adalah nelayan. Tetapi kita cari lokasi yang aman dan mudah mengakses kelaut tetapi agak diatas, jadi tidak terkena bencana yang seperti kemarin terjadi," katanya.

Terkait waktu pelayanan tanggap darurat, Ridho mengatakan bahwa pelayanan terus akan dilakukan sampai dengan dibutuhkan.

"Situasi pelayanan tanggap darurat hari ini karena banyak rumah yang rata dengan tanah dan lainnya, tentu pelayanan tanggap darurat dalam kerangka pelayanan pengungsi sampai dengan dibutuhkan. Karena rakyat Lampung, pemerintah daerah Lampung melayani rakyat bukan bicara sampai kapannya, jadi seterusnya sampai dengan rumah sebagian mereka terbangun, itu masih harus kita layani," ujarnya.

Untuk warga korban di Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi, Ridho menyebutkan bahwa pihak terkait sudah bisa menembus lokasi tersebut dari kemarin.

"Ada Dinas Kelautan dan Perikanan dan lainnya juga sudah masuk kesana bersama dengan tim kesehatan untuk membawa bantuan. Kita terhubung terus, komunikasi dengan Pulau Sebuku dan Sebesi terbilang tidak pernah terputus," ujarnya.

Pada kesempatan itu juga, adanya peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar, Kalianda. Hingga hari ini sejak pukul 08:00 WIB, ada sebanyak 328 pasien yang tercatat pada Rumah Sakit tersebut. Lalu, pada pukul 11:00 WIB tercatat ada sedikitnya 14 pasien yang masuk dalam penanganan UGD.(***)

Post A Comment: