Tulangbawang (Pikiran Lampung
)-–Saat ini Gubernur Lampung sedang goat -giatnya melakukan pembagunan infrastructure. 

Namun, Jembatan Way Pidada, yang membentang di atas jalan Provinsi. Tepatnya di Kecamatan Gedung Aji, Kabupaten Tulang Bawang, luput dari perhatian. Padahal kondisi jembatan penghubung dari Kecamatan menuju Kabupaten tersebut sudah jebol dan nyaris tak bisa dilalui.

Mirisnya, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum, melalui penelusuran di LPSE dan pantauan di lapangan, Pemprov justru melakukan rehabilitasi (pengecatan, red) disejumlah titik jembatan di Tulang Bawang yang kondisinya jauh sangat baik dan tidak ada kerusakan.


Lebih parahnya, dari sejumlah titik jembatan yang dilakukan peningkatan diduga dikerjakan tidak sesuai dengan juklak dan juknis. Jembatan Way Piring di Simpang Unit VIII (Jalan Rawapitu) misalnya, berdasarkan pantauan di lapangan pembangunan drainase yang terhubung ke jembatan malah menggunakan batu sejenis batu Kapur.

Bukan batu belah hitam, seperti pada umumnya di gunakan untuk proyek-proyek jalan maupun drainase. Masyarakat setempat menduga ada unsur kesengajaan dilakukan oleh oknum kontraktor untuk menutupi kecurangan.

“Ini ada dugaan penyimpangan dan ketidak transparan dalam proyek ini mas, bukan tidak bersyukur dengan adanya pembangunan didaerah kami. Namun bila pengerjaan seperti demikian, tentu kami sangat kecewa dan menyesalkan, Dinas PU harus bertindak jika perlu penegakan hukum harus mengusut,”Beber Adi Pratama kepada awak media belum lama ini.

Dia menambahkan, pada rehabilitasi jembatan Way Piring dari awal warga telah mengendus kecurigaan, sebab, sejak pertama kali material (batu) diturunkan, datangnya tengah malam, setelah di cek esok paginya ternyata batu yang diturunkan bukan batu belah hitam, tapi batu coklat mirip batu kapur.

Kecurigaan bertambah, saat diketahui proyek telah mulai dilaksanakan, namun masyarakat tidak menjumpai adanya plang nama proyek sebagai sumber informasi.

“Jadi kami tidak tahu, pelaksananya dari CV atau PT mana, dan berapa anggaran yang negara yang di gelontorkan untuk pembangunan. Ini benar-benar tidak transparan dan menuai pertanyaan masyarakat,”tutupnya.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran di laman LPSE Lampung. Salah satu titik rehabilitasi jembatan di kerjakan oleh CV. NARESA yang beralamatkan di Metro Lampung dengan anggaran Rp. 150 juta, berdasarkan informasi dari sumber terpercaya di Dinas PU perusahaan tersebut mengerjakan banyak pekerjaan rehabilitasi di Lampung.

Sayangnya Hingga berita ini diturunkan, pihak rekanan tersebut belum dapat di konfirmasi. (Tim)

Post A Comment: