Foto ilustrasi. Ist

Pringsewu (Pikiran Lampung
) - Perencanaan dan realisasi beberapa proyek jalan di Kabupaten Pringsewu diduga penuh dengan pernak -pernik masalah. Selain dugaan pengurangan volume yang mengarah kepada kerugian Negara, proyek jalan di Kabupaten ini juga bak proyek siluman, karena tak ada plang atau sumber informasi lainnya. Salah satunya proyek jalan di Pardasuka. 

Informasi lainnya menyebutkan, polemik kecurangan pengerjaan infrastruktur di wilayah kabupaten Pringsewu tak pernah mendapatkan tindakan tegas seperti dari dinas-dinas terkait. Bahkan kepala daerah hingga aparat penegak hukum juga terkesan cuek meski dugaan proyek proyek bermasalah itu menjadi sorotan publik.

“Ya begitulah mas, kayaknya setiap proyek pekerjaan asal jadi, dan dikritik masyarakat melalui media pun, tak digubris. Boro boro ada tindakan penegaka hukum, pejabat daerahnya aja diem saja. Bingung juga kita jadi masyarakat,” kata warga Pardasuka, yang di lintasi proyek Hotmik yang diduga dikerjakan asal asalan, kemarin. 

Penyusuran wartawan, pengerjaan jalan Hotmix lingkungan di Dusun Pagar Alam, Pekon Pardasuka, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu itu, sangat nampak mata, dengan pengaspalan hotmix sangat tipis. Kondisi hotmix bergelombang, padahal baru selesai di bangun.

“Ini mah kontraktornya hanya mengharapkan keuntungan yang besar, dengan mengurangi ketebalan. Tapi Proyek pengerjaan hotmix yang tidak jelas sumber dan pagunya. Karena tidak terpasang di lokasi proyek Selain itu awak media juga menemukan kejanggalan lain seperti bergelombangnya hotmix yang baru saja selesai dibangun,” katanya.

Proyek Jalan Hotmik itu jadi tontotan warga, yang hanya bisa menggunjing. “Sangat menyayangkan adanya bangunan yang tidak jelas asal usulnya selain itu lemahnya pengawasan dari pihak dinas terkait dalam pengawasan membuat pengerjaanya di duga asal jadi dan amburadul,” kata Sangkut.

“Ya dengan begini mas saya harus pertanyakan dengan dinas terkait seperti apa juknis dan juklak dalam standarisasi baik ketebalan dan yang lainya harus dipertanyakan. Dalam waktu dekat saya siap mas bila memang di bawa menghadap ke dinas terkait untuk mempertanyakan spek pekerjaan ini,” katanya.

“Jangan masyarakat selalu di bodohi agar setiap bangunan yang di kerjakan di kabupaten Pringsewu ini pihak rekanan tidak mengerjakan dengan asal jadi. Bila permasalahan tidak di tanggapi tentu kami sebagai elemen masyarakat akan melporkan ke penegak hukum,” kata Sangkut.

Menurut Sangkut, proyek ini jalan Hotmix sepanjang 365 meter lebih. Tapi kualitas pekerjaan itu diragukan  tidak sesuai speksifikasi, bahkan ada pengurangan volume ketebalan Hotmix. “Volumenya parah ini mas, masa jalan ini sangat tipis cuma satu centi meter aja,” katanya.

Riki, sebagai konsultan proyek tersebut, saat di temuai di lokasi proyek menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui (spek) dan besar pagu bahkan ketebalannya. “Spek, dan ketebalan saya tidak tau mas,” kata Riki lalu pergi menghindari wartawan.

Hal senada juga di sampaikan Ipul, sebagai pengawas lapangan. Dia mengatakan kepada Sinarlampung.co (Group Pikiran Lampung) bahwa pihak rekanan harus mengerjakan proyek itu harus sesuai speknya. “Jika tidak sesuai mendingan gak usah kerja,” katanya.

Ewan, yang disebut sebagai rekanan, saat dikomfirmasi wartawan melalui hubungan telepon, 0812791919XX mengatakan bahwa saat ini pihak sedang di jalan, dan akan segera menghubungi ulang wartawan. “Saya masih di jalan mas nanti saya hubungi kembali,” katanya

Post A Comment: