Transformasi PT PLN (Persero) untuk meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan terbukti mampu meningkatkan kinerja perseroan. Perubahan
proses bisnis seiring perkembangan teknologi melalui PLN Mobile, Yantek
Optimization dan Virtual Command Center (VCC) tidak hanya berhasil meningkatkan
reputasi perusahaan, tetapi menjadi salah satu pendorong utama peningkatan
kinerja keuangan perseroan yang terbaik sepanjang sejarah.
Pada Laporan Keuangan Konsolidasi PLN Tahun 2021 yang
telah diaudit dan diterbitkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja,
Wibisana, Rintis & Rekan (Pwc Indonesia), PLN berhasil meningkatkan
penjualan listrik sebesar Rp 13,96 triliun menjadi Rp 288,86 triliun, atau
tumbuh sebesar 5,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, pertumbuhan
listrik yang dicatatkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
3,69 persen.
Diah pun menambahkan, PLN juga menyematkan fitur ruang
komunikasi antara unit-unit layanan PLN dengan tim pelayanan teknik di lapangan
dan pelanggan. Alhasil, pelanggan kini bisa secara aktif memberikan penilaian
kepada petugas yang berimbas kepada perubahan perilaku petugas ke arah yang
semakin baik.
Upaya-upaya tersebut membuahkan hasil yang positif.
Pelayanan prima dari PLN berhasil meningkatkan tingkat kepuasan kepada
pelanggan, sehingga mereka tidak ragu lagi untuk terus menikmati layanan
kelistrikan yang disediakan oleh perseroan.
Hal ini dapat dilihat dari rating aplikasi PLN Mobile di
Google PlayStore yang saat ini mencapai 4,8 dari skala 5, di mana sebelum ada
perbaikan rating aplikasi hanya 2,5. Penilaian ini didapatkan dari 22 juta
pengguna, dari sebelumnya hanya sekitar 500 ribu pengunduh, yang telah
merasakan manfaat aplikasi super kebanggaan PLN ini.
Penilaian positif dari pelanggan ini tidak terlepas dari keberadaan fitur-fitur di PLN Mobile yang terbukti mempermudah pelanggan. Saat ini pelanggan yang ingin mendapatkan layanan sambung baru maupun tambah daya dapat dimanjakan dengan fitur yang disematkan dalam aplikasi.
PLN mencatatkan penambahan dari 79 juta pelanggan pada
2020 menjadi 82,5 juta pelanggan pada 2021. Penambahan ini tentunya diiringi
dengan naiknya daya tersambung pelanggan dari 143.159 Mega Volt Ampere (MVA)
pada 2020, menjadi 151.985 MVA pada 2021.
Berkat inovasi dan efisiensi yang telah dilakukan, PLN
berhasil meraup laba bersih Rp 13,17 triliun (audited), lebih tinggi dibanding
laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 5,99 triliun.
“Proses ini menjadi tanda bahwa PLN sebagai jantungnya
Indonesia semakin sehat. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, listrik mampu
tumbuh lebih tinggi,” imbuh Diah. (SGJ)
Post A Comment: