Lampura (Pikiram Lampung) --
Tim Dinas Perdagangan Lampung Utara akan terus pantau harga bahan pokok di pasar tradisional sampai hari raya kurban, Selasa (21/06/2022). 

Pemantauan harga tersebut dilakukan pada 11 bahan pokok yang kini mengalami perpindahan harga. Dijelaskan oleh Hendri selaku Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara, bahwa tim nya sudah bergerak sejak dua Minggu terakhir.

"Kita sudah lakukan pemantauan dan keliling pasar sejak dua Minggu terakhir, tujuan kita yaitu memantau perkembangan harga 11 bahan pokok yang setiap harinya selalu dibeli oleh masyarakat," ujarnya.

Disebutkan juga oleh Hendri, dari hasil pengecekan atau pemantauan tim, untuk 11 bahan pokok tersebut sebagian besar mengalami pergantian harga. 


"Dari hasil pengecekan, sebenarnya bukan naik tapi berganti harga, dan salah satu penyebabnya adalah harga pupuk yang melambung tinggi, sedangkan hasil panen tidak maksimal, kalau hasil panennya bagus dan maksimal pasti harganya juga stabil bahkan bisa turun," jelasnya.

Adapun 11 bahan pokok yang mengalami perpindahan harga, antara lain cabai mulai sedikit mengalami penurunan dari harga Rp.100.000 menjadi Rp.80.000.

Begitu juga harga bawang merah dari harga Rp.60.000 menjadi Rp.52.000. Harga telur ayam yang sampai saat ini masih menginjak harga Rp.29.000 Sampai Rp.30.000 per kilonya.

Seperti biasa, tidak hanya bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, namun itu juga terjadi pada harga daging sapi dan ayam potong. Daging sapi yang semula seharga Rp.120.000 kini menjadi Rp.150.000 perkilo nya. Sama seperti ayam potong kini mengalami kenaikan harga menjadi Rp.39.000 perkilonya.

Namun, harga beras, gila, minyak, tetap stabil, bahkan minyak curah kini dapat dengan sangat mudah ditemukan di pasaran. 

"Sejauh ini kita juga sudah berkonsultasi dengan Kabupaten lain untuk mensiasati naiknya harga bahan pokok ini, dan kita berkoordinasi dengan daerah mana saja yang surplus akan cabai, bawang, rampai dan sayuran jenis lainnya," tambahnya. 

Pemantauan harga tersebut dilakukan sampai Hari Raya Kurban. Tidak hanya itu untuk mengatasi kenaikan harga daging, pihaknya akan menggandeng Bulog untuk mengadakan pasar daging beku, yang mungkin harganya akan lebih terjangkau dibandingkan daging segar.

"Dengan harga terjangkau tersebut, kemungkinan masyarakat dapat membeli sesuai kebutuhan," ungkapnya.

Dalam pemantauan dan menjalankan programnya, Hendri juga meminta kepada seluruh KUP dan Tim agar dapat bekerja semaksimal mungkin, jangan sampai ada oknum yang nantinya melakukan penimbunan sehingga dapat menyebabkan kelonjakan harga terjadi.

"Apabila ada oknum yang bermain atau melakukan penimbunan maka dapat segera melaporkan kepada kami, dan kami akan tindaklanjuti dan beri peringatan tegas," pungkasnya. (lisa/cristiani) 

Post A Comment: