Lamtim (Pikiran Lampung)- Pekerjaan Proyek
Proyek ini merupak bantuan dari aspirasi anggota dewan dari Partai Nasdem tidak sesuai juknis dan dilaksanakan melalui satker Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji-Sekampung.
Pasalnya pekerjaan yang diduga dipaksakan di tempat yang kurang tepat, di ruang sempit dan juga tidak sesuai dengan lokasi penempatannya, Selain itu, proyek yang menghabiskan anggaran Rp195 juta (Seratus sembilan puluh lima juta rupiah) ini terlihat idak ada plang atau papan nama serta diduga menggunakan material di luar juknis.
Saat tim media ini turun langsung ke lokasi dari pasir yang digunakan, terlihat ada dua macam. Yaitu, pasir berwarna merah dan putih, ditambah volume pekerjaan juga diduga sengaja dikurangi. "Biasanya yang banyak kami temukan ukuran percetakan paping untuk lantai sekira 50 cm namun yang ada di desa Gunung Sugih hanya 40 cm, " jelas sumber media ini yang enggan namanya ditulis.
Selain dari itu, kata sumber tadi untuk kualitas pun tidak memadai "Sebab melihat dari yang sudah terpasang itupun sangat meragukan,"tegas sumber ini.
Ketika akan dikonfirmasi, Naim Ketua BPD dan pemborong pekerjaan ini sedang tidak berada di tempat.
" Pak Naim itu ketua BPD dan juga hasil keterangan dari pekerja bahwa dia juga pemborong pekerjaan ini kami digaji seharinya Rp9.5000., " ujar Sugimin, salah satu tukangnya.
Sampai berita ini diterbitkan, Kades Gunung Sugih Besar Ishak belum bisa dikonfirmasi terkait proyek P3 TGAI di desanya. (yadi)
Post A Comment: