Bandarlampung (Pikiran Lampung) -Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan Raden Intan Jln. Pulau Tegal  Sukarame, Bandarlampung terganggu KBM atau kegiatan belajar mengajarnya. Hal ini akibat lahan yang ditempati diklaim oleh keluarga besar Almarhum Djamsari. 

Tanah yang sekarang digunakan oleh SMK Penerbangan dimasalahkan oleh keluarga besar Almarhum Djamsari, dan dilaporkan ke pihak yang berwajib dengan tuduhan penyerobotan lahan.

Untuk menjelaskan duduk perkara ini, Kepala Sekolah SMK Penerbangan Suprihatin, Spd menggelar jumpa pers di ruang kelas pada Senin (14-11-2022), "Dengan adanya sengketa tanah yang terjadi di keluarga besar Almarhum Djamsari berdampak pada sekolah, salah seorang cucu dari keluarga tersebut mengklaim tanah tersebut miliknya dan melaporkan kepada fihak yang berwajib, " jelasnya. 

Menurut keterangan Suprihatin. adanya sekolah dilahan tanah yang disengketakan ini sudah ada kesepakatan antara keluarga besar yang diwakili oleh anak dari ahli waris Alm.Zamsari ( Sudaryanto) dan yayasan sekolah yang diwakili oleh Suprihatin yang tertuang dalam surat perjanjian. 

"Urusan Intern keluarga seharusnya kami fihak sekolah jangan dilibatkan, sampai kami dipanggil penyidik mengenai hal ini, akibatnya Kegiatan Belajar Mengajar jadi terganggu, kasihan kepada para siswa, kami. Siap untuk pindah silakan ambil lahannya kalo memang ada yang mengklaim lahan ini, mari kita berunding cari jalan baiknya, ” ucap Suprihatin. 

Dia juga  memohon kepada seluruh pihak yang terkait untuk dapat membantu hal ini di dalam Penyelesaiannya, dan meminta kepada pemilik lahan agar dapat bermusyawarah kepada fihak sekolah,. "Supaya anak yang sedang mencari ilmu ini juga tidak terganggu didalam Kegiatan Belajar Mengajarnya, " harapnya. 

suprihatin menambahkan fihak Yang melaporkan ke fihak berwajib kami pihak yayasan tidak mengetahui siapa yang melaporkan kami belum pernah temu orangnya yang mana,karna tiba tiba kami di panggil pihak penyidik.jelas"nya

Sementara itu Henry salah satu murid  kelas 1, mengaku khawatir dengan hal ini."Dengan kejadian ini kami merasa khawatir dengan masa depan kami pinta kami kepada ahli waris yang bersengketa minta hati nuraninya agar kegiatan Belajar Mengajar kami Aman dan tenang,"harapnya. (Napi) 



Post A Comment: