Lamteng (Pikiran Lampung) -Wakil Kepala SMAN 1 Seputih Mataram, Lampung Tengah, diduga telah bersikap arogan dan menghalangi tugas wartan.
Menanggapi ini, Kepala SMAN I Seputih Mataram, Lampung Tengah, membantah telah mengusir salah satu jurnalis yang hendak meliput rapat antara komite, wali murid dan pihak sekolah. Kepala sekolah juga menyatakan tak ada yang perlu dirahasiakan dalam rapat tersebut dan menantang audit dana komite jika ada yang merasa curiga.

Kepala SMA N I Seputih Mataram Made Tantra, Rabu (14/08/2019) mengatakan ada kesalahpahaman antara jurnalis salah satu dan salah satu guru SMAN tersebut, Deka Andriyani. Kesalahpahaman itu dipicu oleh sikap sang jurnalis yang dinilai kurang pas.

"Kita ini mitra, ini hanya kesalahpahaman. Kami tidak mengusir.  Memang rapat terbuka, tetapi seharusnya izin dulu, bukan nyelonong. Sudah klarifikasi, cukup sampai disini. Kami tidak berniat lapor polisi," kata Made Tantra.

Waka Humas SMAN I Seputih Mataram Deka Andriyani menceritakan secara detil kronologi terjadinya perselisihan dengan jurnalis tersebut. Menurut Deka, pihaknya sudah menegur sang jurnalis yang bernama Rudianto tersebut, agar meminta izin terlebih dahulu. Namun, jurnalis tersebut justru menjawab tak perlu izin. Hal itu memancing emosinya, sehingga mulai berkata keras kepada Rudi.

"Saya meminta satpam mengamankan karena tak bisa diajak koordinasi. Saya tidak bermaksud mengusir," kata dia.

Soal upaya merampas HP Rudi, Deka menjelaskan yang bersangkutan fokus merekam dirinya sambil menanyakan nama. Hal itu membuatnya jengah.

"Saya menepis Hp yang diarahkan ke saya, bukan merampas," kata Deka.

Sementara Rudi bersikukuh telah mengikuti prosedur dengan mengisi buku tamu dan menunggu beberapa saat. Tetapi karena melihat ada rapat komite, ia tergerak meliput. Lebih-lebih tidak ada informasi bahwa rapat itu tertutup.


Adanya jurnalis yang dihalangi saat hendak liputan rapat komite menimbulkan pertanyaan apakah ada yang dirahasiakan dalam rapat tersebut. Mengenai hal ini Kepala SMA N I Made Tantra mengatakan tidak ada rahasia. Menurut dia, rapat itu berjalan lancar dan tidak ada  wali murid yang meminta audit dana komite.

"Silakan saja kalau ada yang meminta audit. Kita siap karena tidak ada rekayasa," pungkasnya.(Joe/dra)

Post A Comment: