Bandarlampung (Pikiran Lampung)-Program nasional rehabilitasi kelas, melalui Kementrian Agama Kota Bandar Lampung mengalokasikan dana rehab Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN) 9 Bandar Lampung. Rehab berat 3 ruang kelas MIN 9 Bandar Lampung dengan nilai Rp235 juta. Dari pantauan awak media rehab tersebut diduga terindikasi menyimpang dan sarat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Hal itu juga terlihat berdasarkan https://lpse.kemenag.go.id/eproc4/lelang/3113170/peserta. Ada 13 peserta yang ikut dalam lelang namun hanya satu peserta lelang yang ikut melakukan penawaran CV Daenk Kobum Konstruksi. Sehingga perusahaan yang beralamat di Jalan Diponegoro Gg. Alpukat No.31 Gotong Royong Bandar Lampung – Bandar Lampung (Kota) – Lampung itu menang tender dengan kontrak Rp235 juta.

Dari pantauan, pengerjaan proyek memang memiliki plang. Namun pihak rekanan tidak memasangnya, selain itu, plang pekerjaan tidak mencantumkan apa saja yang direhab, yang dibangun, sehingga akan memudahkan masyarakat untuk mengawasi pekerjaan proyek tersebut.

Dimintai komentarnya, Staf Sarana dan Prasara Seksi Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Kota Bandar Lampung, Azhari menjelaskan bahwa anggaran yang bersumber dari APBN 2019 itu, yang bertanggungjawab adalah langsung  kepala madrasah tersebut.

 "PejabatPembuat Komitmen (PPK) langsung kepala madrasah, ibu Fakihah. Kemenag hanya sebatas kordinasi, mengetahui pembangunan di sekolah MIN se Bandar Lampung,” kata Azhari di ruang Kemenag, Rabu (14/8/2019)

Dilain pihak, Guru Min 9 Bandar Lampung Hamid mengatakan bahwa pembangunan telah dikerjakan pada bulan Juli lalu.

“Itu rehabnya 3 kelas atap diganti dengan baja ringan, plapon dan cat ruang kelas, pintu dan jendela,” kata Hamid.

Hamid juga enggan komentar lebih jauh soal rehab sekolahnya. “Ke ibu Kepala Sekolah saja. Tapi ibu lagi rapat pembinaan dengan Kemenag Kota,” tegas Hamid.

Sementara Kepala Sekolah MIN 9 Bandar Lampung sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)Fakihah belum dapat dikonfirmasi. Saat wartawan melakukan konfirmasi di sekolahan dan Kemenag tak dapat ditemui.(Riki)

Post A Comment: