Pringsewu (Pikiran Lampung
)- Kita baru saja menghadapi dahsyatnya ancaman pandemi covid-19, kini mulai mengintai kita nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus,  yaitu dua jenis nyamuk demam berdarah betina sebagai pembawa virus primer (utama)  dan pembawa virus sekuder.

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)  yang sudah menyerang beberapa warga di wilayah Pringsewu,  agar tidak menjadi pandemi DBD maka "Saya Instruksikan kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka di Kwarcab Pringsewu untuk melaksanakan Operasi Pembrantasan Sarang Nyamuk (PSN)," tegas Fauzi. 

Ketua Gerakan Pramuka Kwarcab Pringsewu,  yang juga sebagai Wakil Bupati Pringsewu,  di lingkup anggota Pramuka akrab dengan panggilan Kak Fauzi ini,  lebih jauh menegaskan,  untuk kegiatan Operasi PSN agar dilakukan oleh deluruh anggota Pramuka baik Pengurus dari Kwarcab hingga Gugus Depan maupun para Anggota Dewasa, Pembina,  maupun peserta didik dari Pandega, 

Penggalang, hingga Siaga,  untuk bersama-sama melakukan bersih lingkungan dirumah tempat tinggal dan halamannya masing-masing,  atau lingkungan sekitar tempat tinggal untuk melakukan PSN dengan 3 M Plus,  yaitu dengan melakukan PSN 3M Plus. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. 

Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Memanfaatkan, kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, Menggunakan obat anti nyamuk, Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi,

Gotong Royong membersihkan lingkungan, Periksa tempat-tempat penampungan air Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar,

Menanam tanaman pengusir nyamuk Kak Fauzi,  menerangkan,  Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB).

Oleh karena itu anggota gerakan Pramuka dengan salah satu semboyannya, Iklas Bhakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana,  dan pengamalan Dasa Darma Pramuka,  diharapkan cukup berperan dalam gerakan PSN ini,  guna pencegahan meningkatnya serangan DBD. harap Kak Fauzi.

Sementara itu, untuk diketahui,  bebearapa hari lalu Puskesmas Pringsewu sudah melakukan foging di lingkungan 2 kelurahan Fajar Esuk karena ada yang terjangkit DBD. (Ady)

Post A Comment: