Jakarta (Pikiran Lampung) – Aksi demo mahasiswa di Jakarta tetap berlangsung sesuai agenda. Namun, aksi generasi muda bangsa ini banyak menemui jalan terjal. Bukan hanya tidak dipublikasikan secara massif, namun juga coba digembosi dengan beredarnya beberapa video dan foto di group whasaap yang menggarkan seolah –olah Jakarta lenggang dan tidak ada aksi demo mahasiswa,

Dari informasi yang ada, kenyataannya ribuan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sudah tiba di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada Senin siang (11/4). Setibanya mahasiswa dari BEM SI, mereka mulai berorasi menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat.


Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan masih ada yang terus berdatangan.


Hingga berita ini diturunkan, ribuan mahasiswa masih berorasi secara bergantian dari masing-masing simpul aksi. Dalam aksinya hari ini, BEM SI membawa sejumlah tuntutan antara lain sebagai berikut:

Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat, bukan aspirasi partai.

Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.


Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Esksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mendesak Pimpinan DPR RI untuk menemui mahasiswa yang melakukan demonstrasi di depan gedung DPR RI, Senayan, Senin (11/4).

Tampak mahasiswa merapat ke depan pagar utama gedung DPR RI, sambil memegang besi pagar sambil berteriak hidup mahasiswa.

Kemudian terdapat beberapa mahasiswa yang memanjat hingga atas pagar untuk memasang spanduk sambil berteriak untuk mendobrak pagar.

Salah seorang orator meminta agar mahasiswa untuk memberikan peringatan kepada DPR RI dengan mendorong-dorong pagar utama gedung DPR RI. Jika pimpinan DPR RI tidak kunjung hadir.

"Pegang satu besi kawan-kawan. Hitungan ketiga kawan-kawan goyangkan lagarnya," ucap orator di lokasi.

Akses Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat ditutup aparat kepolisian menggunakan kawat berduri untuk menghalau massa dari berbagai elemen yang melakukan unjuk rasa, Senin (11/4). Pantauan Kantor Berita RMOL Jakarta, pemasangan pagar kawat dua lapis terjadi saat aksi massa baik dari kalangan mahasiswa maupun emak-emak hendak menerobos masuk ke arah Istana Negara.


Padahal pada pukul 14.00 WIB, polisi belum memasang pagar kawat di Jalan Medan Merdeka Barat di kedua arah.
Massa aksi sendiri membawa berbagai macam spanduk dan poster menuntut presiden Joko Widodo mundur. "Mosi tidak percaya kepada DPR dan pemerintah Jokowi Ma'ruf, Jokowi Mundur," isi spanduk tersebut.

Sementara itu, orator aksi terus menyuarakan aspirasi dari atas mobil komando. Aparat kepolisian pun diterjunkan mengamankan jalannya unjuk rasa.(RMOL/PL)

Post A Comment: