Ratusan rumah warga terendam banjir akibat meluapnya sungai Way Semaka. Foto Yusuf Ariansyah/Pikiran Lampung
Tanggamus—Guyuran hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kabupaten Tanggamus membuat 100 rumah warga Pekon Bandar Suka Bumi, Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS) tergenang air setinggi 60 centimeter (cm) sampai 1 meter. Dengan demikian, aktifitas warga setempat menjadi lumpuh untuk sementara waktu.

Sunarti (38) warga sempat mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04:30 WIB pada Rabu (7/11/2018). Sebelum genangan air dengan warna cokelat yang berasal dari sungai way semaka itu menyambangi rumah warga. Terdengar seperti gemuruh yang membuat warga tidak tidur untuk berjaga jaga, dan itu terjadi pasca diguyur hujan dengan durasi yang cukup lama.

“Nah tepat waktu sholat subuh, banjir datang kemudian air meluap dan menggenangi perumahan warga. Hingga seluruh perabotan rumah tangga yang kami miliki tergenang, ya sudah otomatis kegiatan kita juga menjadi terhambat. Dan memang banji kali ini adalah yang terperah,” kata Sunarti, saat diwawancarai dilokasi kejadian.

Camat BNS Suwandi menjelaskan, situasi terkini dilokasi banjir saat ini sudah mulai surut. Masyarakat yang dibantu dengan pihak kecamatan dan juga pihak dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus melaksanakan gotong gotong royong membersihkan sampah yang terbawa oleh banjir disekitaran perumahan warga yang menyumbat selokan yang ada.

“Saya juga meminta kepada warga untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dengan memulai kegiatan ronda malam. Mengingat saat ini masih berlangsung musim penghujan, jadi antisipasi yang dilakukan ya dengan cara berjaga jaga dimalam hari,” ujar Suwandi.

Sementara itu, Sekertaris BPBD Tanggamus Ns. Maryani mengatakan, langkah awal yang sudah dilakukan yakni dengan membantu warga membersihkan aliran air yang tersumbat akibat sampah dan genangan air yang ada dirumah warga dengan menggunakan alat pompa penyedot air sebanyak dua (2) unit, dengan demikian tidak ada lagi genangan air yang terjadi.

“Adapun bantuan lainnya yang sifatnya sederhana yakni membantu warga membuat aliran air kecil dibelakang pekarangan rumah yang ditembuskan ke hulu sungai. Dan dalam hal ini tidak ada korban jiwa, hanya saja kerugian materi yang belum bisa di hitung karena masih dalam proses rincian perhitungan,” jelas Maryani.

Pihak BPBD juga, lanjutnya, sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tanggamus. Dimana Diskes Tanggamus memberikan kaporit ke sumur milik warga, tujuannya untuk membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit muntaber yang kerap menjangkit warga pasca banjir. “Sementara dari Dinas PU siap melakukan Normalisasi sungai, karena irigasi yang ada di lakaran mengalami pendangkalan,”pungkasnya.(Yusuf)

Post A Comment: