Bandarlampung (Pikiran Lampung) --Layanan Wifi gratis akan memenuhi seluruh sudut Bandar Lampung untuk kaum milenial dan warga kota.  Selain itu juga nantinya pemerintah akan menyediakan ruang kreatif anak muda (co-working space) di setiap kelurahan untuk mendorong terciptanya Start Up baru. "Karena yang dibutuhkan anak muda saat ini itu bukan uang, tapi kuota. Maka nanti akan kita siapkan WiFi gratis untuk warga masyarakat Bandar Lampung," kata calon Wali Kota Bandar Lampung Dr. (Can). Ir. H. Firmansyah Y Alfian, saat menyampaikan visi dan misi di  Kantor DPC PAN Bandar Lampung, Sabtu (11/1/2020).
Selain itu, Firmansyah juga nantinya akan menata moda transportasi yang ramah lingkungan untuk warga masyarakat Kota Bandar Lampung. Jangan sampai untuk mengurai kemacetan, pemerintah menggagas pembangunan yang merampas ruang terbuka serta membunuh perekonomian warga. Seperti halnya pembangunan fly over.

Ia menjelaskan untuk mengurai kemacetan di Kota Bandar Lampung seperti di Jalan Z.A.Pagar Alam, diperlukan sebuah rekayasa lalu lintas. Mengingat kawasan yang masuk dalam zona pendidikan itu kerap dipadati kendaraan pada pagi dan sore, ketika jam masuk dan pulang para pelajar. Maka nanti pemerintah akan diatur jam masuk sekolah dan kampus di kawasan tersebut agar tidak berbarengan sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan.

"Jadi tidak perlu kita merusak kota Bandar Lampung dengan bentangan beton-beton flyover, yang pada akhirnya bukannya mengurai kemacetan tapi malah membunuh usaha masyarakat. Sementara untuk pengaturan jam masuk sekolah itu saat ini sudah mulai diterapkan di Ibukota Jakarta," tegasnya.

Menurutnya anggaran untuk satu pembangunan flyover yang nilainya mencapai 40-50 miliar bisa dialokasikan untuk membangun ekonomi kerakyatan seperti UMKM. Jika anggaran satu pembangunan flyover dialokasikan Rp30 juta untuk modal UMKM, setiap tahun akan ada sekitar 1700 lebih UMKM yang mendapatkan bantuan modal dari pemerintah.

"Dan sumber dana bantuan modal itu bukan hanya dari APBD, melainkan juga bisa dari pengusaha dan CSR Perusahaan. Kalau saya jadi walikota tidak ada itu setoran proyek, tapi setiap perusahaan yang mendapatkan keuntukangan dari proyek pemerintah wajib menyisihkan keuntungannya secara sukarela ke Bank Wakaf. Dan uang itu nantinya bisa juga dipergunakan untuk pinjaman modal dan kegiatan sosial lainnya," terus Firman.

Diujung pemaparannya, Firmansyah juga memohon maaf jika mungkin ada kata-kata yang salah ketika dirinya menyampaikan program dan visi-misi. Sebab setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan khilaf. "Mohon maaf juga jika kalimat saya mungkin ada yang sentil sana sentil sini. Yakinlah jika semua itu hanya untuk kemajuan serta kesejahteraan masyarakat dan Kota Bandar Lampung. InshaAlloh niat kita untuk kebaikan, semoga kedepannya Bandarlampung menjadi kota yang penuh dengan keberkahan," tutupnya. (**)

Post A Comment: