Bandarlampung (Pikiran Lampung)-Warga Bandar Lampung yang memiliki hak pilih telah selesai menggunakan haknya untuk memilih pemimpinnya untuk masa pemerintahan 5 Tahun mendatang.

Diberitakan Pikiran Lampung, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung nomor urut 03, Eva Dwiana-Deddy Amarullah, meraih suara tertinggi Pilkada Kota Bandar Lampung versi quick count atau hitung cepat Lembaga Survei Rakata Institut, Rabu (9/12/2020).

"Pemimpin Bandarlampung diharapkan memastikan warganya mendapatkan pelayanan publik maksimal dengan standar Hak Asasi, " ujar Pengacara Hak Asasi Manusia (HAM) Juendi Leksa Utama, SH saat ditemui diacara pembekalan Peserta Human Right Defender di Bandar Lampung, Kamis (10/12) malam.


Menurutnya, setiap tahun dunia memperingati hari HAM sejak 10 Desember 1948. Namun, kita terkadang hanya menjadikan peringatan hari itu sebatas seremonial belaka tanpa makna.


Juendi meminta Walikota Bandar Lampung periode mendatang bisa membekali semua jajaran dalam pemerintahannya hingga tingkat bawah dengan kemampuan teknis layanan publik berbasis HAM.


"Sebelum memerintah, pertama harus dipahami, bahwa pemerintah dalam menjalankan fungsinya itu berkewajiban untuk selalu memenuhi, melindungi serta menghormati hak warganya," terangnya.


Dalam kesempatan itu, Direktur Advokasi Perhimpunan Bantuan Hukum Dan HAM (PBHI) Lampung periode 2010-2013 ini menyampaikan, pemerintah berkewajiban membuat dan  melaksanakan kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Sehingga kepentingan rakyat harus selalu berada diatas kepentingan lainnya.


Dia meyakini, pemimpin Bandar Lampung yang didapatkan melalui pesta demokrasi yang jujur dan adil akan melahirkan walikota yang bersih dan berpihak kepada rakyatnya.


"Kami siap membantu semua perangkat pemerintahan Kota Bandar Lampung dalam merealisasikan kebijakannya yang pro rakyat," ujar alumni Fakultas Hukum Universitas Lampung ini.


selain itu, Mantan Direktur LBH Bandar Lampung Alian Setiadi juga mengatakan, Kini bandar Lampung memiliki wali kota perempuan pertama.


"Ini membuktikan bahwa warga Bandar Lampung telah selesai memahami bahwa hak perempuan dan laki-laki itu sama dalam menghormati hak politiknya. Kita jadikan bandar Lampung Role model untuk daerah lainnya," tutupnya.

Post A Comment: