Bandarlampung (Pikiran Lampung
(- Saat bertemu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (kakanwil Kemenag) Provinsi Lampung Puji Raharjo menyampaikan bahwa kondisi dan situasi kerukunan khususnya kerukunan umat beragama di Provinsi Lampung tetap terjaga harmonis di tengah keragaman yang ada. 

Puji menyampaikan bahwa Lampung bisa disebut sebagai menjadi miniatur Indonesia karena semua agama dan suku di Indonesia hampir ada di Bumi Ruwa Jurai ini. Namun di tengah pluralitas yang ada ini, kerukunan dan kedamaian tetap terjaga.

“Saya sampaikan kepada Pak Presiden kondisi kebhinekaan di Lampung Alhamdulillah bisa dikelola dengan baik. Masyarakat tetap kondusif dan mampu hidup berdampingan dengan damai,” ungkapnya sesaat setelah bertemu Presiden Jokowi yang melakukan kunjungan kerja di Lampung, Jumat (5/5/2023).

Kakanwil juga menyampaikan salah satu indikator dari kerukunan ini adalah data dari Kementerian Agama yang menunjukkan indeks kerukunan umat beragama di Lampung berada di atas rata-rata yakni 72,44.

Capaian ini menurut Kakanwil tidak terlepas dari kebersamaan, komunikasi, dan kepedulian semua elemen mulai dari pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh umat beragama di Lampung.

Dalam kesempatan dialog tersebut, Presiden Jokowi menurut Kakanwil menyampaikan harapan agar kondusivitas kerukunan beragama di Lampung yang sudah baik ini tetap terjaga dan ditingkatkan. Keragaman suku, budaya, dan Agama di Lampung menjadi kekayaan bangsa yang harus dikelola dengan baik.

Dalam kunjungan Presiden tersebut, Kakanwil berkesempatan mendampingi Presiden Jokowi melaksanakan shalat Jumat di Masjid Masjid Raya Airan Bandarlampung. Bertindak selakuk khatib pada shalat Jumat tersebut, Dosen UIN Raden Intan Lampung H Mahmudin Bunyamin.

Dalam khutbahnya, dosen Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung itu mengangkat materi tentang makna saling memaafkan dan perintah untuk berkasih sayang sesama manusia. Ia mengungkapkan bahwa sebesar apapun kesalahan manusia, Allah akan mengampuni karena Allah maha pemaaf.

Sikap pemaaf ini juga sudah dicontohkan oleh para Nabi dan rasul Allah khususnya Nabi Muhammad saw yang senantiasa menjadi pribadi pemaaf kepada siapapun. Hal ini menurutnya harus dicontoh oleh setiap individu dalam kaitannya hidup di tengah-tengah masyarakat yang penuh dengan dinamika.

Perbedaan yang terkadang menjadikan kesalahpahaman dan gesekan antar individu dan kelompok ini harus diselesaikan dengan baik dan segera melakukan introspeksi serta menyadari kekeliruan untuk ke depannya diperbaiki. (*)

Post A Comment: