Articles by "Ekobis"
Tampilkan postingan dengan label Ekobis. Tampilkan semua postingan

Metro (Pikiran Lampung) - Pemerintah Kota Metro berkolaborasi dengan perbankan untuk mempermudah pembayaran pajak melalui kanal digital. Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) mendorong realisasi pembayaran pajak melalui layanan mobile banking. 

Komitmen tersebut diangkat pada pelaksanaan High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Metro yang dilaksanakan di pada 25 Juli 2024 dengan mengusung tema “Kolaborasi Bersama Penyelenggara Jasa Pembayaran untuk meningkatkan Transaksi Non Tunai” di Cagar Budaya Rumah Asisten Wedana. 

Berdasarkan evaluasi Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Kota Metro di semester 2-2023, Kota Metro telah berada di tahap Digital. Hal tersebut didukung oleh ketersediaan kanal digital yang lengkap dan lingkungan strategis yang memadai. Namun pada aspek realisasi transaksi pembayaran digital pendapatan daerah masih terdapat ruang potensial untuk didorong mengingat masih besarnya dominasi pembayaran non QRIS.

Selaras, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan pun menggarisbawahi hal tersebut “Pemerintah Kota Metro perlu memperkuat sosialisasi dan edukasi pembayaran pajak secara digital guna meningkatkan pemahaman wajib pajak”. 

Pemerintah Kota Metro mencanangkan program digitalisasi transaksi sebagai upaya berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu, menghadapi masa depan transaksi digital, Kota Metro akan memperkuat kapabilitas SDM dan ketersediaan regulasi. Wakil Walikota Kota Metro, Qomaru Zaman mengingatkan “Komitmen kota Metro dalam mendorong digitalisasi sudah terbukti, segera laporkan dan sosialisasikan perkembangan digitalisasi transaksi Pemda kepada masyarakat serta kerahkan Camat dan Lurah," katanya.

Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Ekonomi, Zaenal Abidin mengajak seluruh pihak baik Pemerintah, Bank Indonesia dan swasta dalam hal ini perbankan untuk memperkuat ekosistem transaksi digital di Provinsi Lampung. 

”Disamping partisipasi masyarakat, peranan SDM aparatur dan komitmen OPD menjadi sangat strategis dalam mendukung Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah melalui program implementasi transaksi digital di kota Metro” ucap Kepala BPPRD Kota Metro, Syachri Ramadhan. 

Oleh karena itu, HLM tersebut diperlukan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan komitmen OPD guna mendorong agar dapat mengimplementasi e-etribusi.

Pada kegiatan tersebut juga dilakukan launching pembayaran pajak kota Metro melalui aplikasi mobile banking BCA, penandatangan MoU digitalisasi pembayaran pendapatan daerah antara BNI dengan Pemda Kota Metro, pemasangan tapping box, dan pemberian apresiasi pada wajib pajak Kota Metro. 

HLM ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Metro, Wakil Walikota Kota Metro, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Staf Ahli Gubernur Provinsi Lampung Bidang Ekonomi, Kepala BPPRD Kota Metro, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA), PT Bank BNI (Persero) Tbk. (BNI), BPD Lampung serta OPD terkait di kota Metro. (*)


*Bijak Mengelola Keuangan Keluarga untuk 1.000 Kader Posyandu*

Metro (Pikiran Lampung) – Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dikalangan masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bekerjasama dengan Pemerintah Kota Metro serta Lembaga Jasa Keuangan Astra Financial Indonesia, PT Pegadaian, dan PT BPD Lampung menggelar talkshow bertajuk "Kaum Cantikk" (Kader Posyandu Metro Cakap & Mengerti Keuangan Keluarga). Acara ini diadakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Jambore Kader Posyandu yang dihadiri oleh 1.000 kader posyandu dari seluruh wilayah Kota Metro, Selasa (23/07/2024).

Acara yang berlangsung di Taman Metro Indonesia Indah (TMII) Kota Metro ini dibuka secara resmi oleh Walikota Metro, dan dihadiri oleh Wakil Walikota, serta jajaran Forkompimda Kota Metro. Kepala OJK Provinsi Lampung dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya literasi keuangan bagi setiap individu, terutama bagi ibu-ibu kader posyandu yang memiliki peran penting dalam keluarga dan masyarakat.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap para kader posyandu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan keluarga, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan," ujar Otto Fitriandy.

Talkshow ini menghadirkan narasumber berkompeten di bidang keuangan, yaitu dari OJK, PT BPD Lampung, PT Pegadaian, dan Astra Financial, yang memberikan materi tentang cara bijak mengelola keuangan keluarga, pentingnya menabung, investasi emas, dan asuransi proteksi yang tepat.

Selain talkshow, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain:

Pembagian asuransi mikro kepada 1.000 kader posyandu oleh Astra Financial Group

Pemberian 4 beasiswa kepada kader posyandu dengan masa bakti lebih dari 40 tahun oleh Astra Financial Group

Pemberian potongan produk Emasku senilai Rp50.000 kepada 1.000 kader posyandu oleh PT Pegadaian Cabang Kota Metro, dan 

Akuisisi tabungan SimPel dengan saldo masing-masing sebesar Rp250.000 kepada 20 anak kader posyandu berprestasi oleh PT BPD Lampung.

Dalam kesempatan yang sama, Walikota Metro mengapresiasi kerjasama antara OJK Provinsi Lampung dan Pemkot Metro dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di wilayahnya. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para kader posyandu yang menjadi ujung tombak dalam menyebarkan informasi dan edukasi ke masyarakat luas," kata dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K).

Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para kader posyandu dapat menjadi agen perubahan yang mampu memberikan edukasi keuangan kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya, sehingga tercipta masyarakat yang lebih cerdas dan bijak dalam mengelola keuangan. (*)


 


Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Kantor OJK Provinsi Lampung OJK Lampung menekankan bahwa perlindungan data pribadi sangatlah penting dan menjadi kewajiban bagi seluruh lapisan masyarakat agar terhindar dari kejahatan penyalahgunaan data pribadi.

Tips untuk melindungi data pribadi agar terhindar dari kejahatan di sektor keuangan yaitu:

Jaga Kerahasiaan Data Pribadi: Jangan membagikan informasi pribadi seperti nomor KTP, nomor rekening, PIN, dan password kepada siapapun, termasuk melalui media sosial atau telepon.

Hindari Mengakses Situs Tidak Resmi: Pastikan hanya mengakses situs web resmi lembaga keuangan atau aplikasi mobile yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Gunakan Password yang Kuat: Buat password yang kompleks dan berbeda untuk setiap akun keuangan Anda. Hindari penggunaan password yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama.

Perbarui Informasi Secara Berkala: Selalu perbarui informasi kontak Anda di lembaga keuangan agar dapat menerima notifikasi atau informasi penting terkait keamanan akun Anda.

Waspadai Phishing: Jangan klik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan yang mengaku dari lembaga keuangan. Selalu verifikasi keaslian komunikasi tersebut dengan menghubungi lembaga keuangan melalui saluran resmi.

Aktifkan Verifikasi Dua Faktor (2FA): Jika tersedia, gunakan fitur verifikasi dua faktor untuk lapisan keamanan tambahan pada akun keuangan Anda.

Monitor Transaksi Keuangan: Rutin cek mutasi rekening dan laporan transaksi keuangan Anda. Segera laporkan kepada lembaga keuangan jika menemukan transaksi yang mencurigakan atau tidak dikenal.

Gunakan Antivirus dan Firewall: Pastikan perangkat yang digunakan untuk mengakses layanan keuangan dilengkapi dengan antivirus dan firewall yang selalu diperbarui untuk mencegah malware atau serangan siber.

Edukasi Diri: Selalu update informasi mengenai metode dan modus baru kejahatan siber di sektor keuangan. Banyak informasi yang bisa didapatkan dari sumber-sumber resmi seperti OJK, Bank Indonesia, atau lembaga keuangan terpercaya. 

Terkait dengan permasalahan yang menimpa warga Kelurahan Gunung Sari di Bandar Lampung. OJK Lampung telah melakukan komunikasi untuk mengetahui permasalahan sebenarnya. 

“Kepada warga hendaknya senantiasa menjaga data pribadi dan harus mengetahui setiap penggunaan data pribadi masing-masing individu agar terhindar dari risiko penyalahgunaan data pribadi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," ujar Deputi Direktur Pengawasan LJK 1 OJK Lampung,  Aprianus John Risnad dalam pertemuan bersama warga Kelurahan Gunung Sari dan Kelurahan Kampung Tempel. OJK Lampung juga telah memanggil LJK terkait untuk meminta klarifikasi dan penjelasan lebih lanjut atas permasalahan yang terjadi, termasuk meminta mempercepat proses investigasi.

Otto Fitriandy selaku Kepala OJK Provinsi Lampung menekankan bahwa perlindungan data pribadi sangatlah penting dan menjadi kewajiban bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya permasalahan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati agar terhindar dari penyalahgunaan data pribadi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. (*)

 


*Pohon Tumbang Sebabkan Tiang Listrik Patah*

Bandarlampung (Pikiran Lampung) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung lakukan upaya percepatan penormalan pasokan listrik akibat jaringan listrik tertimpa pohon tumbang.  Peristiwa yang mengakibatkan patahnya satu batang tiang listrik itu terjadi di Jalan Emir M Noor Pengajaran Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung pada 9 Juli 2024 sekitar jam 08.45 WIB.  

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung Darma Saputra mengaku telah menerima informasi dari masyarakat terkait insiden tersebut sekitar jam 08.51 WIB. Sehingga pihaknya segera menerjunkan tim dari PLN ULP Teluk Betung menuju lokasi kejadian pohon tumbang tersebut.  "Saat ini, petugas tengah melakukan percepatan penormalan pasokan listrik di Jalan Pangeran Emir M Noer, Kelurahan Pengajaran, Kecamatan Telukbetung Utara, Selasa (9/7/2024).   

Ia mengungkapkan dampak dari insiden menyebabkan terganggunya pasokan kelistrikan yakni sepanjang Jalan Emir M Noer, Pasar Tamin, Jalan Agus Salim, Perumahan Citra Persada, Lamban Gunung, Jalan Nangka, Kantor Sosial, SMPN 10 Bandar Lampung dan sebagian Jalan Teuku Umar.   

Kendati demikian Petugas PLN saat ini terus melakukan upaya - upaya pengamanan kelistrikan seperti melakukan manuver tegangan sehingga penormalan pasokan listrik  pulih dengan cepat.  "Kami sedang melakukan skema percepatan dengan memanuver jaringan listrik ke jalur lain, sehingga meminimalisir daerah padam yang terdampak yakni awalnya puluhan gardu yang padam menjadi dua gardu saja di sekitar tempat kejadian sambil terus melakukan upaya perbaikan hingga normal” ungkapnya.

Masyarakat juga dapat melaporkan potensi gangguan kelistrikan melalui Aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh melalui Playstore atau Appstore pada smartphone.  Selain itu, untuk mengakses layanan kelistrikan lainnya seperti pasang baru, tambah daya, pembelian token listrik dapat juga melalui Aplikasi supper PLN Mobile ini. (*)

Jakarta (Pikiran Lampung) -  Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas PASTI menghentikan kegiatan yang dilakukan oleh Ahmad Rafif Raya yang terindikasi melanggar ketentuan Pasal 237 Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) dalam melakukan penawaran investasi, penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat tanpa izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jumat (05/07/2024).

Pada tanggal 4 Juli 2024, Satgas PASTI telah memanggil Ahmad Rafif Raya melalui pertemuan virtual untuk meminta keterangan dan klarifikasi terkait pemberitaan permasalahannya dalam melakukan pengelolaan dana sebesar Rp 71 Milyar. Permintaan keterangan tersebut dilakukan bersama dengan satuan kerja pengawasan pasar modal dan penyidikan OJK, untuk memastikan aspek legalitas dan model bisnis yang dilakukan oleh Ahmad Rafif Raya.

Berdasarkan permintaan keterangan tersebut diketahui bahwa: 

1. Ahmad Rafif Raya adalah pengurus dan pemegang saham dari PT Waktunya Beli Saham.

2. PT Waktunya Beli Saham tidak memiliki izin usaha dari OJK sebagai Manajer Investasi dan Penasihat Investasi. 

3. Ahmad Rafif Raya memiliki izin sebagai Wakil Manajer Investasi (WMI) dan Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). WMI dan WPPE bertindak mewakili kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi dan Perantara Pedagang Efek. Kedua izin tersebut bukan merupakan izin untukmenawarkan investasi, menghimpun atau mengelola dana masyarakat atas nama pribadi atau perorangan.

4. Ahmad Rafif Raya menyatakan bahwa telah melakukan penawaran investasi, penghimpunan dana, dan pengelolaan dana masyarakat tanpa izin.

5. Ahmad Rafif Raya menyatakan bahwa dalam penghimpunan dana masyarakat dari hasil penawaran investasi menggunakan nama-nama pegawai dari PT Waktunya Beli Saham untuk membuka rekening Efek nasabah di beberapa perusahaan sekuritas.

Memperhatikan keterangan yang telah disampaikan, Satgas PASTI memutuskan memerintahkan Ahmad Rafif Raya untuk:

1. menghentikan kegiatannya dalam melakukan penawaran investasi, penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat tanpa izin sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku;

2. bertanggung-jawab atas kerugian para pihak yang telah menitipkan dananya untuk berinvestasi dan mengembalikan seluruh dana yang telah dititipkan oleh para pihak; dan

3. bersikap kooperatif terhadap proses penegakan hukum atas kegiatan penawaran investasi, penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat tanpa izin tersebut.

Ahmad Rafif Raya telah menyatakan kesediaannya untuk menerima keputusan rapat Satgas PASTI tersebut dan dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani di atas meterai tertanggal 4 Juli 2024.

Tindaklanjut dari penanganan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Satgas PASTI merekomendasikan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk melakukan pemblokiran situs dan media sosial terkait dengan Ahmad Rafif Raya dan PT Waktunya Beli Saham yang melakukan penawaran investasi.

2. OJK menerbitkan perintah tindakan tertentu kepada Ahmad Rafif Raya berupa pembekuan sementara izin Wakil Manajer Investasi (WMI) dan Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) atas nama Ahmad Rafif Raya sampai dengan proses penegakan hukum selesai.

3. OJK akan melakukan proses penanganan sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku.

Saat ini OJK sedang mengembangkan pasar modal yang semakin kredibel dan terpercaya. 

Masyarakat yang ingin melakukan investasi di pasar modal diimbau agar selalu memastikan aspek legalitasnya dan menghindari penawaran investasi dengan menitipkan dana serta menjanjikan keuntungan fantastis. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat melakukan pengecekan kelengkapan perizinan yang dimiliki oleh orang perseorangan, maupun perusahaan yang melakukan kegiatan di pasar modal. Kelengkapan perizinan tersebut meliputi, WMI, WPPE, Penasihat Investasi, Manajer Investasi, serta Perusahaan Efek. Daftar tersebut dapat ditanyakan dan dipastikan ke OJK.

Masyarakat yang mengetahui informasi tentang penawaran investasi, penghimpunan dan pengelolaan dana yang mencurigakan atau diduga ilegal serta memberikan iming-iming imbal hasil/bunga yang tinggi (tidak logis) untuk melaporkan kepada Satgas PASTI dengan nomor telepon 157, WA (081-157-157-157), dan email: satgaspasti@ojk.go.id. (*)



Laporan : M. Zainirii

Editor      : Susiana Sudirman

Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Toko Grosir sembako Laras yang beralamat di Jalan Pulau Sebesi,  Ruko Bumi Sukarame Damai (BSD), Sukarame, Bandar Lampung, merupakan pusat grosir terlengkap dan termurah di wilayah setempat. Yang jangkauan pelanggannya bahkan mejangkau hingga Kabupaten Lampung Selatan. 

Toko Laras ini berdiri pada tahun 2017. Hal tersebut diungkapkan pemilik Toko Laras,  Ida ayu Setyaningtyas, Jumat (05/07/2024).

Wanita yang biasa disapa Mba Ida tersebut mengungkapkan, awal membuka toko hanya menjual beras, namun seiring berjalannya waktu dan permintaan para pelanggan, toko laras juga menjual makanan, minuman peralatan mandi, dan lain-lain.

"Dan saat ini Kami juga telah menjual buah-buahan serta sayuran," ungkapnya pada Media Pikiran Lampung.

Ia menjelaskan, jam operasional toko setiap Senin-Sabtu buka dari pukul 07.30-17.30 WIB.

"Untuk hari Minggu kami buka setengah hari," jelasnya 

Ida memaparkan bahwa para pelanggan berasal dari wilayah Sukarame Baru, Sukarame, Sabah Balau, Karang Sari, Tanah Merah, Hingga Tanjung Bintang.

"Toko Grosir seperti ini banyak ya,  pastinya pelanggan banyak memilih Toko Laras mungkin karena ramah kali ya,  kami juga ada aplikasi kasir, selain itu kami juga mengadakan undian setiap bulannya untuk menarik minat pelanggan," paparnya.

Ia melanjutkan, Undian ini baru berjalan dua bulan sejak pindah ke alamat baru.

" Dulu waktu di toko lama kami memang mengadakan undian, dan setelah pindah kesini sekitar 1 tahun, kami baru mengadakan undian lagi kurang lebih dua bulan ini,' lanjutnya.

Ida menambahkan, syarat untuk mengikuti undian cukup berbelanja seharga 250 ribu, akan mendapat 1 kupon undian.

"Dan kami menerima pembayaran tunai maupun transfer, atau melalui mesin edisi BCA, untuk para pemenang undian terdiri dari 5 orang masing-masing menerima uang tunai sebesar 50 ribu rupiah, dengan total sebesar 250 ribu rupiah," pungkasnya. . 


 


Metro (Pikiran Lampung) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung Otto Fitriandy, sekaligus Dewan Pengarah/Pembina TPAKD di tingkat Provinsi dan TPAKD Kabupaten/Kota, menghadiri peresmian Galeri Investasi dan seminar Pasar Modal di Mal Pelayanan Publik Kota Metro, Selasa (02/07/2024).

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman dan penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Kota Metro dengan Bursa Efek Indonesia, Kemenkumham, BPJS Ketenagakerjaan, Badan POM, Real Estate Indonesia dan Metro Command Center yang disaksikan oleh Otto Fitriandy.

Peresmian Galeri Investasi di Mal Pelayanan Publik Kota Metro bertujuan untuk mengenalkan investasi di Pasar Modal kepada kalangan masyarakat serta untuk meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan di daerah khususnya kota Metro.  Pembukaan Galeri Investasi pada MPP Kota Metro merupakan yang pertama di Provinsi Lampung.  

Otto Fitriandy berharap pembukaan Galeri Investasi di MPP Kota Metro ini dapat meningkatkan kecepatan, kemudahan, jangkauan, kenyamaman, dan keamanan dalam pelayanan publik dan dapat menjadi contoh bagi MPP di kabupaten/kota lainnya.

Setelah peresmian Galeri Investasi, dilanjutakan dengan seminar Pasar Modal dengan tujuan untuk memberikan edukasi investasi kepada peserta undangan, yaitu ASN di lingkungan pemkot Metro. Dengan seminar ini, peserta dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang pasar modal dan pada akhirnya dapat meningkatkan minat serta berpartisipasi dalam berinvestasi di Pasar Modal.

“Peresmian Galeri Investasi dan seminar Pasar Modal pada hari ini, diharapkan dapat meningkatkan minat dan antusiasme masyarakat khususnya di kota Metro untuk mulai mengenal dan berinvestasi di Pasar Modal, sehingga dapat mendukung perkembangan perekonomian di kota ini” pungkas Otto. (*)






 


Lampung (Pikiran Lampung) - Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Lampung Juni 2024 tercatat mengalami deflasi 0,11% (mtm), lebih rendah dibandingkan Mei 2024 yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,09% (mtm). Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata tingkat inflasi di Provinsi Lampung pada Juni dalam 3 (tiga) tahun terakhir sebesar 0,51% (mtm) dan inflasi nasional yang mencatat deflasi sebesar 0,08% (mtm). 

Secara tahunan, IHK di Provinsi Lampung pada Juni 2024 mengalami inflasi 2,84% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,51% (yoy) dan lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,09% (yoy).

Dilihat dari sumbernya, deflasi disebabkan oleh beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga seperti: bawang merah; tomat; daging ayam ras; ikan nila; dan bawang putih dengan andil masing-masing sebesar -0,39%; -0,04%; -0,03%; -0,03%; dan -0,02%. Penurunan harga bawang merah sejalan dengan terjaganya pasokan seiring dengan telah masuknya musim panen dari Brebes. 

Lebih lanjut, penurunan harga tomat disebabkan oleh terjaganya pasokan akibat cuaca yang terkendali. Adapun penurunan harga komoditas daging ayam ras disebabkan oleh terjaganya permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha. Penurunan harga ikan nila dan bawang putih disebabkan oleh terkendalinya cuaca serta impor masing-masing komoditas.

Di sisi lain, pada Juni 2024 terdapat sejumlah komoditas yang mengalami inflasi, antara lain cabai merah, kopi bubuk, sigaret kretek mesin (SKM), jeruk, dan cabai rawit dengan andil masingmasing sebesar 0,08%; 0,06%; 0,05%; 0,04%; dan 0,03%. Kenaikan cabai merah dan cabai rawit disebabkan oleh pasokan yang menurun pasca periode high demand Idul Adha. 

Kenaikan harga kopi bubuk sejalan dengan harga melambatnya produksi kopi robusta menjelang panen raya serta juga sesuai dengan tren peningkatan harga kopi dunia. Selanjutnya peningkatan harga SKM sejalan dengan.penerapan tarif cukai hasil tembakau pada awal tahun 2024. Peningkatan harga jeruk disebabkan oleh.terbatasnya pasokan di tengah permintaan yang meningkat.

Ke depan, KPw BI Provinsi Lampung memprakirakan bahwa inflasi IHK di Provinsi Lampung.akan tetap terjaga pada rentang sasaran inflasi 2,5±1% (yoy) sampai dengan akhir tahun 2024. Namun, diperlukan upaya mitigasi risiko-risiko sebagai berikut, antara lain dari Inflasi Inti berupa: (i)potensi kenaikan permintaan agregat yang didorong oleh kenaikan UMP tahun 2024; (ii) Berlanjutnya kenaikan harga emas dunia sejalan dengan belum meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah; (iii) melemahnya nilai tukar berpotensi menghambat komoditas yang bertumpu pada impor. 

Sementara itu dari sisi Inflasi Volatile Food (VF), adalah (i) Peningkatan harga komoditas hortikultura, terutama.bawang merah akibat banjir di daerah sentra produksi dan kenaikan harga bawang putih sejalan dengan masih tingginya harga di negara asal impor; (ii) Kenaikan harga referensi minyak kelapa sawit pada awal tahun; (iii) Meningkatnya harga beras yang tercermin dari revisi atas HET. 

Selanjutnya risiko dari Inflasi Administered Price (AP) yang perlu mendapat perhatian di antaranya yaitu (i) Kenaikan harga minyak dunia sejalan dengan berlanjutnya ketidakpastian kondisi perang di Timur Tengah (ii).Kenaikan harga aneka rokok sejalan dengan kenaikan tarif cukai rokok tahun 2024 sebesar 10% dan rokok elektrik sebesar 15%; (iii) Meningkatnya harga BBM sejalan dengan meningkatnya harga acuan.

Meninjau perkembangan inflasi bulan berjalan dan mempertimbangkan risiko inflasi ke depan, Bank Indonesia dan TPID akan terus berupaya menjaga stabilitas harga. Adapun strategi 4K yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Keterjangkauan Harga

a. Melakukan operasi pasar beras/SPHP secara kontinyu hingga harga kembali turun sampai dengan HET. 

b. Melakukan monitoring harga dan pasokan, khususnya pada komoditas aneka cabai, daging ayam ras, bawang merah, dan beras.

2. Ketersediaan Pasokan

a. Memperkuat dan memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD) Intra Provinsi Lampung.

b. Implementasi percepatan penanaman padi, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi, optimalisasi peran bendungan dan pompanisasi, pendistribusian varietas yang cukup resisten terhadap genangan, dan pendistribusian traktor/alsintan.

c. Implementasi Toko Pengendalian Inflasi di seluruh wilayah IHK/Non-IHK.

3. Kelancaran Distribusi

a. Memastikan kecukupan kapasitas dan jumlah moda transportasi untuk menjaga kelancaran lalu lintas angkutan barang dan manusia.

b. Melanjutkan upaya percepatan perbaikan jalan Kabupaten/Kota dan Pedesaan.

4. Komunikasi efektif

a. Melakukan rapat koordinasi secara formal, dilaksanakan rutin setiap minggu, dan informal, melalui WhatsApp Group, dalam rangka menjaga awareness TPID Lampung terkait dinamika harga dan pasokan terkini.

b. Memperkuat sinergi komunikasi dengan media dan masyarakat dalam rangka menghindari perilaku panic buying. (*)

 


Lampung Utara (Pikiran Lampung) – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kotabumi secara resmi menjadi instansi pendidikan daerah pertama di Provinsi Lampung yang menggunakan energi bersih melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC) PLN. Hal itu sebagai bentuk kolaborasi SMKN 3 Kotabumi dan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung dalam mendukung salah satu kebijakan pemerintah untuk mewujudkan Net Zero Emission Tahun 2060.

General Manager PLN UID Lampung Sugeng Widodo pada saat pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada Rabu (12/06/2024) mengatakan “Produk PLN REC adalah salah satu layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan listrik hijau. Sertifikat energi hijau yang dibeli dari PLN ini nantinya dapat digunakan untuk mengklaim konsumsi Listrik SMKN 3 Kotabumi disalurkan dan bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT) yang diakui secara internasional” ungkapnya.

Sugeng juga menyampaikan harapannya langkah dari SMKN 3 Kotabumi ini dapat menjadi momentum awal bagi institusi pendidikan maupun pemerintahan untuk turut serta dalam mewujudkan penggunaan energi bersih.

“Langkah strategis dari SMKN3 Kotabumi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi tidak hanya bagi institusi pendidikan namun juga instansi lain baik di sektor pemerintahan dan terutama Industri-industri besar di Provinsi Lampung untuk turut serta dalam penggunaan energi bersih,” tambah Sugeng.

Kepala Sekolah Drs. Zainal Abidin, M.Pd.I., mewakili instansi SMKN 3 Kotabumi mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi sekolah SMKN 3 menjadi institusi pendidikan pertama di Provinsi Lampung yang ramah lingkungan.

“Kami menjalin kerjasama yang sinergis dengan PLN untuk memberikan kontribusi, dan menyukseskan program pemerintah Net Zero Emission di tahun 2060 antara lain dengan memasukkan kurikulum Konversi Motor Listrik di sekolah kami serta dengan pembelian Sertifikat Energi Hijau atau REC PLN,” tuturnya.

Zainal juga menyebutkan komitmen sekolah untuk terus mengembangkan program-program yang selaras dengan kebijakan pemerintah guna mencetak SDM unggul dan kompeten.

“Dengan penggunaan REC PLN, penambahan komunitas bengkel konversi beserta kurikulumnya kami berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistemn pendidikan yang berkelanjutan dengan mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan,” imbuh Zainal.

Manager PLN UP3 Kotabumi Henry Nugroho menyampaikan apresiasi kepada SMKN 3 Kotabumi yang telah berkontribusi untuk mewujudkan penggunaan energi hijau di instansi pendidikan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada SMKN 3 Kotabumi karena telah berkontribusi dalam mewujudkan penggunaan energi bersih khususnya di lingkungan instansi pendidikan dengan membeli 39 Unit REC yang setara dengan 39 MWh energi Listrik yang dihasilkan oleh pembangkit EBT PLN,” ujar Henry.

Henry juga menjelaskan REC yang diterbitkan PLN telah terverifikasi untuk memenuhi standar internasional dan juga menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain.

"REC PLN ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak baik industri, bisnis, maupun rumah tangga yang membutuhkan klaim penggunaan listrik berbasis EBT (Energi Baru Terbarukan). Per Juni 2024 total penjualan REC UID Lampung sudah mendekati 122 juta rupiah,” tambahnya.

PLN juga saat ini secara proaktif terus mempromosikan REC PLN kepada berbagai golongan pelanggan untuk turut serta mendukung program penggunaan energi bersih.

“Dalam prosesnya, Priority Account Executive kami aktif mensosialisasikan melalui kunjungan pelanggan potensial untuk listrik ramah lingkungan khusunya dalam mendukung reputasi institusi, bisnis, atau industri dalam mewujudkan pengurangan emisi karbon,” tutup Henry. (*)



 


Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI Hasan Fawzi, telah mengukuhkan Otto Fitriandy sebagai Kepala OJK Provinsi Lampung menggantikan Bambang Hermanto yang selanjutnya menjabat sebagai Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah, bertempat di Balai Keratun Pemprov Lampung. 

Dalam sambutannya, Hasan Fawzi menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Bambang Hermanto atas pengabdian dan kontribusinya selama hampir 4 tahun menjabat sebagai Kepala OJK Provinsi Lampung.  “Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang Hermanto yang telah menjalankan tugas dengan baik dan selamat bertugas kepada Bapak Otto Fitriandy yang pada hari ini mengemban tugas baru sebagai Kepala OJK Provinsi Lampung," 

"Harapan dan ekspektasi stakeholder untuk kinerja OJK dalam menjawab tantangan dan permasalahan di masyarakat harus mampu kita jawab dengan sebaik-baiknya.  Ucapan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah hadir dan mendukung keberadaan OJK khususnya di Provinsi Lampung dalam penguatan sektor jasa keuangan,” ucap Hasan Fawzi dalam sambutannya.

Pj Gubernur Lampung, Samsudin dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada Bapak Otto Fitriyandi dan berharap dengan pengalaman dan dedikasi yang dimiliki, mampu memimpin dan membawa semangat baru untuk kemajuan industri jasa Keuangan dan masyarakat lampung. Tidah lupa Samsudin juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bapak Bambang Hermanto yang telah memimpin OJK Provinsi Lampung dan berkontribusi positif bagi perkembangan perekonomian Provinsi Lampung.

Kegiatan turut dihadiri Anggota Komisi XI DPR-RI, Junaidi Auly dan Pj. Gubernur Provinsi Lampung, Samsudin serta para pejabat yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Lampung, Walikota dan Bupati dan pimpinan Asosiasi, Pimpinan Pelaku Usaha Jasa Keuangan di Provinsi Lampung.

“Saya selaku Kepala OJK Provinsi Lampung, semoga dapat mengemban tugas dan amanah dengan baik dan dapat bekerja sama serta bersinergi dengan semua stake holder yang ada di Provinsi Lampung, untuk kita secara bersama memberikan kontribusi yang positif bagi penguatan industri jasa Keuangan dan untuk perkembangan Provinsi Lampung di masa yang akan datang” ungkap Otto. (*)

 


Lampung (Pikiran Lampung) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Metro berupaya memastikan inflasi terjaga dalam sasaran 2,5±1% dengan membentuk Toko Pengendalian Inflasi.Yang juga difasilitasi oleh Bank Lampung. Pembentukan toko yang disebut Toko Mapan (Metro Maju Antisipatif Pengendalian Harga Pangan) ini bertujuan untuk untuk memastikan ketersediaan bahan pangan untuk masyarakat, dengan harga yang wajar dan tidak bertentangan dengan HET. 

“Kota Metro bukan daerah produsen bahan pangan, tapi memiliki kedekatan dengan para distributor. Oleh sebab itu, kita perkuat kemitraan dengan para distributor dan bentuk Toko MAPAN agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau bahan pangan dengan harga yang murah dan wajar,” disampaikan oleh Walikota Metro, dr. Wahdi Sp.OG (K), pada acara Grand Opening Toko Mapan di Pasar Cendrawasih, Kota Metro, Jum’at (28/06). 

Kegiatan ini juga secara resmi membuka Toko MAPAN yang berlokasi di Pasar Cendrawasih, Kota Metro, untuk melayani masyarakat.

Bank Indonesia turut mendukung pembentukan Toko MAPAN sebagai inovasi dan langkah konkret pengendalian inflasi TPID Kota Metro. Sinergi TPID se-Provinsi Lampung yang semakin baik mendukung penguatan stabilisasi laju inflasi yang pada Mei 2024 tercatat 3,09% (yoy). Namun demikian, inovasi TPID sangat diperlukan untuk memitigasi risiko instabilitas ke depan.

“Pembentukan Toko Pengendalian Inflasi merupakan salah satu program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Lampung tahun 2024, untuk meminimalisir transmisi risiko inflasi akibat gangguan produksi, perubahan iklim, dan ketidakpastian perekonomian global. Kami sampaikan apresiasi kepada Bapak Walikota Metro beserta jajaran TPID Kota Metro karena Toko MAPAN menjadi yang pertama” disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, dalam sambutannya.

Junanto menambahkan, Toko MAPAN akan berperan sebagai katalis pelaksanaan program-program GNPIP lainnya, seperti operasi pasar yang dilakukan setiap hari, kerjasama antar daerah (KAD), subsidi ongkos angkut, dan penetrasi pasar.

Pemerintah Provinsi Lampung mendorong agar TPID kabupaten/kota lainnya segera merealisasikan inovasi program pengendalian inflasi di daerahnya. “Dalam sisa waktu pada tahun berjalan, inovasi-invoasi yang telah dicanangkan oleh TPID kabupaten/kota perlu segera dilaksanakan.

"Kami sampaikan apresiasi atas komitmen kuat TPID Kota Metro, laju inflasi Kota Metro pada Mei 2024 yang tercatat 2,25% (yoy) juga merupakan yang terbaik di Provinsi Lampung,” disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty. 

Dengan pelaksanaan inovasi pengendalian inflasi yang sinergis dalam kerangka GNPIP, besar harapan agar stabilitas inflasi Provinsi Lampung tahun 2024 menjadi yang terbaik di Sumatera dan Nasional. 

“Perkuat komitmen, sinergi,dan inovasi kita, raihkembaligelar TPID terbaik Sumatera, seperti yangdiperoleh TPID Provinsi Lampung, Kota Metro, dan Kabupaten Mesuji pada tahun 2022” lanjut Evie.

Sejak Jum’at (28/06), Toko Mapan telah aktif beroperasi melayani pembelian bahan pangan untuk masyarakat. Lokasinya yang strategis, terletak di Pasar Cendrawasih yang terhubung dengan Pasar Kopindo, akan memudahkan seluruh kalangan masyarakat dalam memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau. Pada kegiatan grand opening ini, Toko Mapan menyediakan berbagai

pasokan bahan pangan yang dijual dengan harga penjualan distributor, yaitu 500kg beras, 100 kg aneka cabai, 100kg bawang merah,100 kg bawang putih, 300 kg telur ayam ras,500 kg minyak goreng, 350 kg gula pasir, dan 400 kg tepung terigu. 

Mengutamakan kenyamanan saat bertransaksi, Toko Mapan juga telah dilengkapi dengan instrumen pembayaran nontunai QRIS yang difasilitasi oleh Bank Lampung. (tiwi)


Bandarlampung (Pikiran Lampung)  - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung menggelar kegiatan Media Update Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Lampung periode Triwulan 1 – 2024 dengan mengundang insan media baik elektronik, cetak maupun online.  Secara umum, kinerja industri jasa keuangan di Provinsi Lampung terus terjaga dengan baik, dengan tetap tumbuhnya sektor perbankan, baik dari sisi asset, kredit maupun dana pihak ketiga, yang juga diikuti dengan pertumbuhan sektor lainnya, Rabu (26/06/2024).

OJK Provinsi Lampung juga terus berupaya melakukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa seluruh aspek pengawasan dan regulasi di sektor jasa keuangan tetap terjaga dengan baik, sehingga dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi konsumen dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi industri.

Perkembangan Sektor Perbankan (PBKN)

Kinerja perbankan di Provinsi Lampung menunjukkan pertumbuhan positif, yang tercermin dari Aset perbankan yang meningkat sebesar 9,46% pada triwulan 1 2024 dibandingkan periode triwulan 1 2023 dari sebesar Rp116,29 Triliun menjadi sebesar Rp127,29 Triliun. Sementara itu, jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023 Total Aset Perbankan di Provinsi Lampung juga tercatat meningkat sebesar 1,61% dari sebesar Rp125,27 Triliun menjadi sebesar Rp127,29 Triliun.

Penyaluran kredit perbankan Lampung di Triwulan I - 2024 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 1-2023 (yoy) yaitu meningkat sebesar Rp3,08 Triliun atau 4,06% yaitu dari sebesar Rp75,98 Triliun menjadi sebesar Rp79,06 Triliun. Sementara itu, jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023 (ytd) juga mengalami peningkatan sebesar Rp1,19 Triliun atau 1,53% yaitu dari sebesar Rp77,86 Triliun menjadi Rp79,06 Triliun.  Adapun 3 sektor ekonomi penyumbang kredit terbesar yaitu sektor penerima kredit bukan lapangan usaha, pedagang besar dan eceran serta pertanian, perburuan dan kehutanan.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Provinsi Lampung posisi triwulan 1-2024 tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 1-2023 (yoy) yaitu meningkat sebesar 2,03% dari sebesar Rp62,66 Triliun menjadi sebesar Rp63,93 Triliun. Demikian juga jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023, tercatat meningkat sebesar 1,21% dari sebesar Rp63,16 Triliun menjadi Rp63,93 Triliun.  

Pada triwulan 1 2024 kredit UMKM secara year on year (yoy) meningkat sebesar Rp4,02 Triliun (14,53%) dari Rp27,64 Triliun pada triwulan 1-2023 menjadi sebesar Rp31,65 Triliun pada posisi Triwulan 1-2024 yang berdampak pada peningkatan Share kredit UMKM sebesar 3,66% yaitu dari sebesar 36,38% menjadi sebesar 40,04%. 

Namun, peningkatan pertumbuhan kredit ini juga diikuti dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah (NPL) yang naik sebesar 0,75% dari sebelumnya posisi Maret 2023 sebesar 3,51% menjadi sebesar 4,25% pada Maret 2024. Peningkatn ini disebabkan adanya peningkatan nominal NPL UMKM yang meningkat sebesar Rp0,38 Triliun yaitu dari sebesar Rp0,97 Triliun di Triwulan 1 2023 menjadi sebesar Rp1,35 Triliun di Triwulan 1 2024.  OJK terus mendukung kinerja perbankan melalui kebijakan yang diperlukan sehingga dapat terus tumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risiko.

Perkembangan Sektor Perasuransian, Penjaminan Dan Dana Pensiun (PPDP) 

1. Asuransi

Pendapatan premi asuransi di Provinsi Lampung secara yoy tercatat mengalami penurunan sebesar -36,41% atau turun sebesar Rp237 Miliar, dari sebelumnya periode 31 Maret 2023 sebesar Rp651 Miliar turun menjadi sebesar RpRp414 Miliar di posisi 31 Maret 2024. Penurunan  didorong dari turunnya premi asuransi umum sebesar -46,44% (Rp209 Miliar). Sementara premi asuransi jiwa di Lampung terkontraksi sebesar -13,93% yoy,  atau turun sebesar Rp28 Miliar.

2. Dana Pensiun

Dana Pensiun di Provinsi Lampung tercatat mengalami pertumbuhan aset bersih sebesar 7,06% secara year on year (yoy), yang meningkat sebesar RpRp12,02 Miliar dari sebesar Rp170,24 Miliar di Desember 2022 menjadi sebesar Rp182,26M pada Desember 2023.

Perkembangan Sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML)  

1. Perusahaan Pembiayaan

Di Provinsi Lampung, nilai outstanding piutang pembiayaan posisi 31 Maret 2024 sebesar Rp9.997T. Secara year on year piutang pembiayaan mengalami kenaikan sebesar 6,92% atau naik sebesar Rp647M. Kenaikan didukung pada piutang pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing naik sebesar 34,26% dan 9,10%. Adapun komponen piutang pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi, untuk 3 (tiga) besar didominasi oleh Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 34, 60%, Pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 10,28%, dan Transportasi dan pergudangan sebesar sebesar 7,90%.

2. Perusahaan Modal Ventura

Pembiayaan atau penyertaan modal ventura di Lampung secara year on year (yoy), piutang pembiayaan mengalami kontraksi sebesar 1,39% atau turun sebesar 4,78 Miliar dari periode Rp344,18 Miliar di Maret 2023 menjadi sebesar Rp339,4 Miliar di posisi Maret 2024.  Namun demikian, NPF yang tercatat mengalami sedikit perbaikan dari sebesar 8,83% di posisi Maret 2023 menjadi 8,41% di posisi Maret 2024.

3. Lembaga Keuangan Mikro

Perkembangan aset Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Provinsi Lampung tumbuh sebesar 9,40% (yoy) atau meningkat sebesar Rp3,4M dari sebelumnya tercatat sebesar Rp35,15M posisi 31 Desember 2022 menjadi sebesar Rp38,64M pada posisi posisi 31 Desember 2023. Peningkatan aset LKM didorong oleh peningkatan penyaluran pembiayaan LKM yang tumbuh 8,31% (yoy) atau meningkat sebesar Rp2M atau tercatat dari sebelumnya sebesar Rp23,33M pada Desember 2022 menjadi sebesar Rp25,43M.

4. Pergadaian

Jumlah penyaluran pinjaman oleh perusahaan pergadaian di Provinsi Lampung mengalami pertumbuhan sebesar 14,96% atau naik sebesar Rp105 Miliar dari sebelumnya sebesar Rp698 Miliar posisi Maret 2023 menjadi sebesar Rp803 Miliar posisi Maret 2024.

5. Fintech P2P Lending

Pertumbuhan outstanding pembiayaan Fintech P2P Lending di Provinsi Lampung tumbuh sebesar 18,24% secara yoy, meningkat Rp154 Miliar menjadi Rp995 Miliar. Adapun peningkatan Lender tercatat sebesar 98,01% yaitu dari 15.806 akun posisi 31 Maret 2024 menjadi 31.297 akun posisi 31 Maret 2024 dan peningkatan borrower tercatat sebesar 25,25% (yoy) yaitu dari 1.454.879 akun menjadi 1.822.176 akun.

Perkembangan Sektor Pasar Modal

Kuartal 1 2024 Jumlah Investor di Provinsi Lampung sebanyak 302.663 investor atau 2,41% dari total SID nasional yang mencapai 12.566.488 SID. Jumlah investor pasar modal meningkat yang ditunjukkan melalui single investor identification (SID) yang tumbuh 15,88% yoy atau meningkat sebanyak 41.486 SID. Jumlah investor terbanyak berada di Kota Bandar Lampung sebesar 97.907 SID atau 32,34% dari total investor di Lampung.

Pada kuartal 1 2024 perkembangan transaksi saham di Provinsi Lampung Lampung secara yoy menunjukkan peningkatan. Rata rata transaksi saham sebanyak Rp1.158 Miliar dari periode Maret 2023 sampai dengan Maret 2024. Peningkatan jumlah transaksi mencerminkan keyakinan investor yang masih cukup terjaga meski dihadapkan dengan berbagai tantangan serta situasi ekonomi global dan domestik. Tercatat transaksi saham dilakukan oleh investor di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung dengan transaksi terbesar berasal dari investor di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Lampung Timur. Sementara transaksi dalam jumlah kecil dilakukan oleh Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Mesuji.    

Securities Crowd Funding

Posisi 31 Desember 2023, sudah terdapat 3 Platform Penyelenggara SCF dan 12 penerbit SCF di Provinsi Lampung dengan total dana terhimpun sebanyak Rp5,42 Milyar dari 534 pemodal. Dimana 83,3% dari total seluruh Penerbit SCF di Provinsi Lampung mayoritas berasal dari Industri Agriculture. Dana terhimpun terbesar berasal dari industri Shopping & Retail yakni sebesar Rp2,5 Milyar atau 46% dari total dana terhimpun

Perkembangan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) 

Selama kuartal 1 2024, OJK Provinsi Lampung menerima dan memproses 313 layanan konsumen. Adapun rincian jumlah layanan konsumen selama kuartal 1 2024 dapat diklasifikasikan menjadi 104 layanan pengaduan, 180 layanan pertanyaan dan 29 layanan informasi.

Sedangkan untuk SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan), selama kuartal 1 2024 OJK Provinsi Lampung telah menyelesaikan layanan SLIK sebanyak 1.380 permohonan, yang dilakukan secara online melalui Aplikasi iDebKU maupun walk-in (datang langsung ke kantor OJK). Secara keseluruhan terdapat 835 layanan SLIK secara Walk-In dan 547 layanan SLIK via online yang telah diberikan Kantor OJK Provinsi Lampung.

Dalam hal pelaksanaan edukasi, selama kuartal 1 2024, OJK Provinsi Lampung telah melaksanakan 20 kegiatan edukasi literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat dengan jumlah peserta mencapai 1.885 peserta (tidak termasuk audiens daring). Adapun klasifikasi peserta edukasi sendiri terdiri dari pelajar/santri, tenaga pengajar dan masyarakat umum.

Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (SATGAS PASTI)

Telah dilakukan rapat koordinasi antar anggota Satgas PASTI di Provinsi Lampung yang dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2024. Selama tahun 2024, Satgas PASTI telah melakukan sosialisasi kepada Bhabinkamtibmas Polres Kabupaten Pesawaran, Polres Kabupaten Way Kanan dan Kabupaten Pesisr Barat. Sampai dengan kuartal I 2024, belum terdapat kegiatan penanganan entitas oleh Satgas PASTI.

PERKEMBANGAN TIM PERCEPATAN AKSES KEUANGAN DAERAH (TPAKD)

Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Provinsi Lampung telah terbentuk 16 TPAKD atau telah terbentuk seluruhnya diantaranya 1 TPAKD provinsi dan 15 TPAKD kabupaten/kota yang telah dikukuhkan. Dalam rangka pelaksanaan program kerja, TPAKD Provinsi Lampung terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan dan pelaksanaan program kerja TPAKD tingkat Provinsi maupun tingkat kabupaten/kota. Progress Program TPAKD Provinsi Lampung tahun 2023 triwulan IV, sebagai berikut:

Kartu Petani Berjaya

Total penyaluran KUR melalui KPB sejak awal penyaluran sampai kuartal 1 2024 sebesar Rp2,59 triliun dengan jumlah debitur 63.325. Total pengguna aktif e-KPB di Provinsi Lampung sebanyak 837.702 pengguna. Realisasi AUTP pada program KPB sebanyak 46.119 Ha dengan jumlah polis terbit sebanyak 74.558 petani dengan jumlah pendapatan premi sebesar Rp4,46 miliar.

Desa Inklusi Keuangan

Saat ini, sudah terdapat 16 Desa Inklusi Keuangan (di 4 kabupaten atau 31,25% dari total Kab/kota), mengalami penambahan 6 desa dari tahun 2022. Tercatat 2.601 desa dari 2.654 desa yang sudah terdapat agen laku pandai, per maret 2024, terdapat 50.229 agen laku pandai dengan jumlah nasabah 818.381 dengan total outstanding sebesar 57, 3 miliar. Tercatat 227 desa terdapat Agen BUMDES yang telah terintegrasi dengan E-SAMSAT serta 828 desa yang sudah memiliki agen bumdes. Kemudian, Desa Nabung Saham merupakan salah satu bagian dari program inisiatif TPAKD Provinsi Lampung, saat ini telah terdapat 341 investor saham di desa inklusi keuangan dengan rata-rata transaksi Rp1,01 miliar per bulan.

Optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Pencapaian penyaluran KUR pada Tahun 2023 tercatat sebesar Rp8,45 Triliun atau 74,35% dari kuota yang diberikan pemerintah dikarenakan kendala perubahan persyaratan pihak yang berhak mendapatkan KUR (agar tepat sasaran) dan penerbitan petunjuk teknis. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan pada tahun 2022 yang tercapai 106,11%. Pada tahun 2024 kuota KUR yang diberikan pemerintah untuk 10 bank penyalur yang berada di Provinsi Lampung sebesar Rp11,18 Triliun. (*)

 


Lampung (Pikiran Lampung) - Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Lampung terus memperkuat upaya perluasan digitalisasi di Provinsi Lampung. Sinergi seluruh pihak terlibat sangat dibutuhkan untuk terus meningkatkan IETPD di Provinsi Lampung. 

“Beberapa hal terkait digitalisasi perlu menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda), di antaranya aksesibilitas teknologi dan telekomunikasi, kepercayaan masyarakat dalam bertransaksi elektronik, serta kerjasama antarinstansi untuk memperkuat ekosistem transaksi digital baik sektor pemerintah, swasta, maupun lembaga keuangan,” disampaikan oleh Pj. Gubernur Lampung, Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.H dalam sambutannya pada kegiatan Capacity Building dan Pendampingan Pengisian Survei IETPD Semester | Tahun 2024 di Marriott Resort & Spa, Pesawaran, Selasa (25/06/2024). 

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan mengatakan, “Berdasarkan hasil pengisian survei Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Lampung, salah satu tantangan digitalisasi di Lampung ada di sisi dernand, yaitu minat masyarakat dalam bertransaksi nontunai. Oleh karena itu, TP2DD di Provinsi Lampung harus terus berinovasi dalam memberikan solusi dan layanan pembayaran digital yang sesuai dengan kebutuhan Masyarakat," katanya 

Bank Indonesia juga turut mendukung perluasan digitalisasi sistem pembayaran di Provinsi Lampung dari sisi supply dan demand untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Pada kesempatan ini, Dara Ayu Prastiwi selaku Koordinator Bidang Ekonomi Daerah Kemenko Perekonomian memaparkan materi terkait Strategi Peningkatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah kepada Bapenda Provinsi, dan Bapenda/BPPRD Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Lebih detail.

Dara juga menyampaikan evaluasi terhadap IETPD dan Championship TP2DD Lampung bertujuan agar Pemda dapat melihat aspek yang perlu ditingkatkan guna mendorong tingkat elektronufikasi transaksi Pemda. 

Kegiatan diakhiri dengan pendampingan pengisian survei IETPD semester I tahun 2024 oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Bersama dengan BPD Provinsi Lampung yang terus berkomitmen untuk mendukung perluasan digitalisasi di Lampung.

Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong TP2DD di Provinsi Lampung untuk terus melakukan terobosan-terobosan dalam meningkatkan digitalisasi di daerah. (*)


Lampung (Pikiran Lampung) - Bank Indonesia mengajak seluruh stakeholders tingkatkan kinerja sektor pariwisata untuk pertumbuhan ekonomi Lampung yang lebih kuat dan berkelanjutan. Di tengah berbagai tantangan iklim dan ketidakpastian global yang tinggi, pengembangan sektor pariwisata akan memperkuat kinerja perekonomian domestik sebagai pilar ketahanan ekonomi Lampung. 

“Kondisi El-Nino pada tahun 2023 sangat memengaruhi perekonomian Lampung yang didominasi sektor pertanian, memantik semangat kita untuk terus melakukan transformasi ekonomi. Pada forum strategis yang mempertemukan seluruh stakeholders hari ini, kita akan tinjau strategi-strategi mengoptimalkan sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan baru” disampaikan oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan dalam sambutannya pada kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Lampung Triwulan I 2024 di Grand Mercure, Bandar Lampung (20/06/2024).



Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen memperkuat nilai tambah perekonomian dari atraksi pariwisata Lampung yang beragam. “Lampung memiliki berbagai wisata bahari, olahraga air, dan konservasi flora/fauna yang indah, sekarang kita perlu dorong jumlah kunjungan wisatawan, length of stay, dan ekspor jasa” disampaikan oleh Sekda Provinsi Lampung, Ir. Fahrizal Darminto, M.A, dalam sambutannya. 

Pengelolaan sektor pariwisata yang baik juga mendukung kemandirian fiskal untuk pembangunan daerah. “Berdasarkan data Kemendagri dan Kemenkeu, hanya ada 3 (tiga) kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki PAD lebih besar dibandingkan dana transfer, dan ketiganya adalah daerah dengan pengelolaan parwisita yang baik” lanjutnya.

Keragaman atraksi pariwisata Lampung merupakan suatu aset yang harus dikelola dengan baik dan profesional. 

“Sebuah aset hanya akan menjadi potensi jika tidak dioptimalkan, di-leverage, bahkan bisa menjadi beban biaya. Pemerintah Provinsi Lampung perlu membuat dedicated team untuk mengelola berbagai atraksi pariwisata berdasarkan prinsip-prinsip product management”disampaikan oleh Jacky Mussry, CEO Markplus Institute, pada sesi diskusi kegiatan Diseminasi LPP Lampung Triwulan I 2024. Jacky juga menyampaikan bahwa pengembangan sektor pariwisata tidak hanya berfokus pada atraksi yang indah, namun bagaimana Pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta mengembangkan amenitas, akses, SDM, dan promosi. 

“Harapannya, wisatawan bisa memiliki brosur yang memiliki panduan jelas bagaimana cara menikmati keindahan Lampung secara holistik” lanjut Jacky.

Lebih lanjut, infrastruktur Lampung saat ini memperkuat competitive advantage penguatan sektor pariwisata Lampung dari sisi akses. Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, ST, MA, Ph.D, menyampaikan pengembangan pariwisata Provinsi Lampung juga memiliki keunggulan di sisi akses yang saat ini dilayani Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). 

“Beroperasinya JTTS memberikan multiplier effect bagi sektor konstruksi, pertanian, dan perdagangan Lampung dari sisi output, pendapatan rumah tangga, dan penyerapan tenaga kerja” lanjutnya.

Diseminasi LPP Lampung Triwulan I 2024 merupakan suatu forum untuk menjelaskan perekonomian Lampung terkini dan pembahasan isu strategis ekonomi daerah. Diskusi bertajuk “Mendorong Perkembangan Sektor Pariwisata untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Kuat dan Berkelajutan” yang dipandu oleh Mayfree Syari, Journalist/News Anchor, dihadiri oleh Sekretaris

Daerah Provinsi Lampung, Kepala Bank Indonesia Provinsi Lampung, kepala daerah kabupaten/kota, pimpinan instansi vertikal, pimpinan perbankan, akademisi, dan rekan media. Laporan Perekonomian Provinsi Lampung Triwulan I 2024 dapat diakses pada laman website Bank Indonesia https://www.bi.go.id/id/. (*)

 


Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Bank Indonesia terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk mengendalikan inflasi di berbagai daerah dalam sinergi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). Presiden Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. Joko Widodo, mengapresiasi kinerja TPIP dan TPID atas terjaganya inflasi Indonesia hingga Mei 2024. 

“Inflasi kita pada Mei 2024 terjaga stabil pada 2,84% (yoy), memberikan angin segar kepada masyarakat di tengah perekonomian Indonesia yang tumbuh 5,11% (yoy) pada triwulan I 2024” disampaikan oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo, dalam arahannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024 di Istana Negara (14/06). 

Dalam rangka memperkuat pengendalian inflasi, Presiden RI juga menuntut penguatan inovasi untuk menghadapi risiko inflasi ke depan. 

“Gangguan produksi dan pasokan akibat cuaca, serta rantai pasok yang belum efisien masih menjadi tantangan dalam pengendalian inflasi. Seluruh TPID harus beradaptasi dengan tantangan, lakukan riset inovatif untuk potensi unggulan, kemudian replikasi untuk daerah-daerah lain yang juga potensial,“ disampaikan oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo.

Dengan sinergi yang begitu kuat, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, meyakini inflasi Indonesia hingga akhir tahun 2024 tetap terjaga pada kisaran 2,5±1%. Optimisme tersebut tentunya didukung dengan pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan langkah-langkah konkrit yang dikomandoi Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto, sebagai Ketua TPIP.

Menindaklanjuti arahan Presiden RI, Pemerintah Provinsi Lampung tengah melaksanakan inovasi pengendalian inflasi di sisi hulu dan hilir. 

“Menyimak arahan Bapak Presiden RI, kita telah berada di jalur yang tepat. Saat ini, kita sedang melaksanakan beberapa inovasi seperti digital farming, optimalisasi BUMD Pangan sebagai distribution hub, serta digitalisasi data dan informasi,"

"Terima kasih kepada Bank Indonesia Provinsi Lampung atas advisory dan sinergi dalam pelaksanaan inovasi ini” disampaikan oleh Inspektur Provinsi Lampung, Bpk. Ir. Fredy, S.M, M.M., CGCAE, dalam sambutannya mewakili Plh. Gubernur Provinsi Lampung  ketika menghadiri kegiatan Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 secara daring di KPw BI Provinsi Lampung, Jumat (14/06/2024).

Bank Indonesia Provinsi Lampung memprakirakan inflasi Provinsi Lampung tahun 2024 lebih rendah.dan stabil dibandingkan tahun 2023. “Inflasi Provinsi Lampung sampai dengan Mei 2024 tercatat 3,09% (yoy),.berangsur menurun dari realisasi tahun 2023 yang sebesar 3,47% (yoy), dan akan terus terjaga pada kisaran 2,5±1% hingga akhir tahun 2024” disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung,

Junanto Herdiawan, dalam paparannya. Menurut Junanto,sinergi dan inovasi pelaksaan GNPIP tahun 2024 yang semakin baik akan mendukung capaian inflasi tahun 2024 yang lebih rendah dan stabil dibandingkan tahun sebelumnya. 

“Penguatan sinergi dan inovasi tahun ini terbukti berhasil menjaga stabilitas harga, inflasi year-to-date kita masih terjaga pada 0,64% (ytd) pada Mei 2024, merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir,” lanjutnya.

Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2024 yang dilaksanakan pada Jum’at, 14 Juni 2024 merupakan forum strategis yang menjadi wadah bagi para pemimpin dan pemangku kepentingan untuk merumuskan langkah-langkah dalam menjaga stabilitas inflasi di Indonesia. Sinergi dan inovasi pengendalian inflasi terus diperkuat untuk mendukung tercapainya sasaran inflasi nasional, melanjutkan upaya penanganan isu struktural dalam membangun ketahanan pangan nasional, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Kegiatan yang dipimpin oleh Presiden RI di Istana Negara ini dihadiri oleh Menko Perekonomian, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, jajaran Gubernur dari seluruh Provinsi, serta Bupati/Walikota yang menghadiri kegiatan secara daring. (*)



Jakarta (Pikiran Lampung) - Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Mei 2024 menilai sektor jasa keuangan terjaga stabil yang didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai di tengah ketidakpastian global akibat masih tingginya tensi geopolitik, potensi meluasnya perang dagang, serta kinerja perekonomian global yang masih di bawah ekspektasi.

Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk Tiongkok, baik produk green technology maupun besi-baja. Pengenaan tarif ini berisiko memperluas perang dagang mengingat Tiongkok adalah mitra dagang utama dan salah satu investor terbesar di Kawasan Amerika Latin.

Di AS, tekanan inflasi kembali mereda di tengah moderasi pasar tenaga kerja dan kinerja sektor riil. Hal ini mendorong meredanya tekanan di pasar keuangan global setelah pasar kembali berekspektasi penurunan Fed Fund Rate (FFR) sebanyak dua kali di akhir tahun 2024. 

Sementara itu, otoritas moneter di Eropa diekspektasikan akan lebih akomodatif untuk mendorong perekonomian yang lemah di tengah tingkat inflasi yang terus mereda. Pasar mengekspektasikan penurunan suku bunga pada Juni dan tiga kali  pemotongan di 2024. 

Di Tiongkok, menyikapi indikasi masih lemahnya kinerja perekonomian, Pemerintah menerbitkan insentif fiskal yang cukup agresif yang dibiayai oleh penerbitan special long-term bond sebesar CNY 1 triliun (sekitar USD138 miliar), penerbitan ke-4 sepanjang sejarah setelah diterbitkan pada 1998 (Asian Financial Crisis), 2008 (Global Financial Crisis), dan 2020 (pandemi). 

Bank sentral juga akomodatif dengan menyuntikkan likuiditas ke sistem keuangan dan peluncuran beberapa kebijakan untuk mendorong pembiayaan di sektor properti. Sejalan dengan Tiongkok, Pemerintah dan Bank Sentral India juga melakukan buyback surat utang jangka panjang dan pendek untuk meningkatkan likuiditas di pasar dan menurunkan yield.

Di perekonomian domestik, pertumbuhan ekonomi di Q1 2024 lebih tinggi dari ekspektasi pasar didorong oleh pengeluaran pemerintah dan Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sejalan dengan periode Pemilu, kebijakan kenaikan gaji dan pembayaran THR PNS/Pensiunan, serta periode Ramadhan/lebaran. Namun demikian, indikator perekonomian di awal Q2 2024 menunjukkan moderasi pertumbuhan khususnya data-data terkait permintaan masyarakat dan kinerja sektor yang terkait komoditas.

Perkembangan Pasar Modal dan Bursa Karbon (PMDK)  

Di pasar saham, IHSG terkoreksi 4,15 persen ytd ke level 6.970,74 (melemah 3,64 persen mtd), dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp11,825 triliun atau naik 1,29 persen ytd, serta membukukan net sell sebesar Rp6,25 triliun ytd. Pelemahan terjadi di antaranya di sektor teknologi serta transportasi dan logistik (secara ytd). Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,17 triliun ytd.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,53 persen ytd ke level 380,33, dengan yield SBN pada 30 Mei rata-rata naik sebesar 22,40 bps (secara ytd) dan non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp35,08 triliun. Untuk pasar obligasi korporasi per akhir Mei 2024, investor non-resident juga mencatatkan net sell sebesar Rp1,57 triliun ytd. 

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp822,48 triliun (turun 0,27 persen ytd), dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp482,23 triliun atau turun 3,83 persen ytd dan tercatat net redemption sebesar Rp75,94 triliun ytd pada 31 Mei 2024. 

Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum sebesar Rp86,92 triliun dengan 18 emiten baru.  Sementara itu, masih terdapat 141 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp56,92 triliun. 

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga Mei 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 546 Penerbit, 174.873 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,13 triliun. 

Pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 31 Mei 2024, tercatat 62 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 608.427 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp36,77 miliar, dengan rincian nilai transaksi 26,86 persen di Pasar Reguler, 22,88 persen di Pasar Negosiasi dan 50,26 persen di Pasar Lelang. Ke depan, potensi Bursa Karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 3.765 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan.

Dalam rangka penegakan ketentuan di bidang Pasar Modal:

OJK telah mengenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin Perusahaan Efek sebagai Manajer Investasi Syariah atas nama PT Paytren Aset Manajemen.

OJK juga telah mengenakan Sanksi Administratif atas dua pelanggaran di bidang Pasar Modal, dengan rincian sebagai berikut:

Sanksi administratif berupa denda sebesar Rp26.500.000.000,00 kepada 15 pihak terkait pelanggaran Pasal 91 dan Pasal 92 Undang-undang Pasar Modal (UU PM) atas kasus Perdagangan Saham PT Danasupra Erapacific Tbk Periode Mei s.d. Oktober 2016; dan

Sanksi administratif Berupa Peringatan Tertulis kepada tiga pihak terkait pelanggaran Pasal 107 UU PM atas kasus pemalsuan meterai dalam Permohonan Perpanjangan Izin Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE).

Selanjutnya selama 2024, OJK telah mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di Pasar Modal kepada 75 Pihak yang terdiri dari sanksi administratif berupa denda sebesar Rp49.375.000.000,00, 14 Perintah Tertulis, 1 Pencabutan Izin Usaha Manajer Investasi, 1 Percabutan Izin Orang Perseorangan, dan 5 Peringatan Tertulis serta mengenakan sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan dengan nilai sebesar Rp36.416.260.000,00 kepada 380 pelaku jasa keuangan di Pasar Modal dan 58 Peringatan Tertulis atas keterlambatan penyampaian laporan, serta mengenakan 2 sanksi administratif berupa Peringatan Tertulis atas selain keterlambatan (Non Kasus).

Perkembangan  Sektor Perbankan (PBKN) 

Kinerja industri perbankan per April 2024 tetap resilien dan stabil didukung oleh tingkat profitabilitas (ROA) sebesar 2,51 persen (Maret 2024: 2,62 persen) dan NIM sebesar 4,56 persen (Maret 2024: 4,59 persen). Permodalan (CAR) perbankan masih di level yang relatif tinggi yaitu sebesar 25,99 persen (Maret 2024: 25,96 persen), menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global. 

Dari sisi kinerja intermediasi, pada April 2024, secara mtm kredit mengalami peningkatan sebesar Rp66,05 triliun, atau tumbuh sebesar 0,91 persen mtm. Adapun secara tahunan, kredit melanjutkan catatan double digit growth sebesar 13,09 persen (yoy) menjadi Rp7.310,7 triliun. Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,69 persen yoy. Sementara itu, secara nominal yang terbesar adalah Kredit Modal Kerja yang mencapai sebesar Rp3.319,15 triliun. 

Ditinjau dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 15,42 persen yoy. Penyaluran kredit yang cukup signifikan tersebut melanjutkan tren pertumbuhan kredit sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024. Tren pertumbuhan kredit yang baik ini menunjukkan dukungan dan komitmen perbankan yang tinggi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif.  Pada  April 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 0,60 persen mtm atau meningkat sebesar 8,21 persen yoy (Maret 2024: 7,44 persen yoy) menjadi Rp8.653 triliun, dengan giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 11,81 persen yoy. 

Likuiditas industri perbankan pada April 2024 memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 113,9 persen (Maret 2024: 121,05 persen) dan 25,6 persen (Maret 2024: 27,18 persen), atau jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen. Kondisi tersebut searah dengan likuiditas global yang cukup ketat di tengah kebijakan bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga tinggi (high for longer).

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan sebesar 2,33 persen (Maret 2024: 2,25 persen) dan NPL net sebesar 0,81 persen (Maret 2024: 0,77 persen). Adapun NPL gross UMKM di April 2024 tercatat 4,26 persen (Maret 2024: 3,98 persen) dan NPL net 1,54 persen (Maret 2024: 1,45 persen). 

Peningkatan NPL gross UMKM utamanya pada segmen kredit kecil dan mikro yang naik menjadi 3,89 persen di April 2024 (Maret 2024: 3,65 persen). Walaupun demikian, perbankan telah mengantisipasi kenaikan NPL UMKM tersebut dengan membentuk CKPN kredit UMKM sebesar Rp85,5 triliun dan perbandingan antara total CKPN UMKM terhadap total NPL UMKM mencapai sebesar 137,37 persen.

Dalam rangka penegakan hukum dan pelindungan konsumen di sektor Perbankan, serta sebagai bagian tindakan pengawasan yang dilakukan OJK untuk terus menjaga dan memperkuat industri perbankan, OJK telah mencabut izin usaha PT BPR Bank Jepara Artha (Perseroda)  pada 21 Mei 2024.

Perkembangan Sektor Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP) 

Pada sektor PPDP, aset industri asuransi di April 2024 mencapai Rp1.121,69 triliun atau naik 1,44 persen yoy dari posisi yang sama di tahun sebelumnya, yaitu Rp1.105,75 triliun. Dari sisi asuransi komersil, total aset mencapai Rp903,18 triliun atau naik 2,10 persen yoy. Adapun kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi mencapai Rp112,75 triliun, atau naik 11,25 persen yoy, yang terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 3,98 persen yoy dengan nilai sebesar Rp59,97 triliun, dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 16,99 persen yoy dengan nilai sebesar Rp52,78 triliun. 

Secara umum permodalan di industri asuransi komersil tetap solid, dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing sebesar 429,76 persen dan 325,62 persen, jauh di atas threshold sebesar 120 persen.

Untuk asuransi non komersil yang terdiri dari aset BPJS Kesehatan (badan dan program jaminan kesehatan nasional) dan BPJS Ketenagakerjaan (badan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, atau jaminan kehilangan pekerjaan) serta program asuransi ASN, TNI, dan POLRI terkait program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, total aset tercatat sebesar Rp218,51 triliun atau terkontraksi 1,18 persen yoy. 

Di sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun per April 2024 tumbuh sebesar 8,74 persen yoy dengan nilai sebesar Rp1.432,73 triliun, meningkat dari posisi April 2023 sebesar Rp1.317,57 triliun. Untuk program pensiun sukarela, total aset mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,35 persen yoy dengan nilai mencapai Rp371,74 triliun. Untuk program pensiun wajib, yang terdiri dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan, serta program tabungan hari tua dan akumulasi iuran pensiun, ASN, TNI, dan POLRI, total aset mencapai Rp1.060,98 triliun atau tumbuh sebesar 9,98 persen yoy.

Pada perusahaan penjaminan, nilai aset tumbuh 12,58 persen yoy dengan nilai mencapai Rp47,61 triliun pada April 2024, dengan posisi aset pada April 2023 sebesar Rp42,29 triliun.

Dalam rangka penegakan ketentuan dan pelindungan konsumen di sektor PPDP, pada Mei 2024 telah dilakukan langkah-langkah:

Terkait kewajiban seluruh perusahaan asuransi atau reasuransi untuk memiliki tenaga aktuaris dan mempertimbangkan pula adanya perubahan aktuaris perusahaan (adanya pemberhentian/pengunduran diri) pada perusahaan asuransi atau reasuransi, masih terdapat 10 perusahaan yang belum memiliki aktuaris perusahaan atau mengajukan calon untuk dilakukan penilaian kemampuan dan kepatutan. 

OJK telah dan memonitor pelaksanaan supervisory action sesuai ketentuan bagi perusahaan yang belum memenuhi ketentuan tersebut, seperti peningkatan sanksi peringatan yang sebelumnya telah diberikan serta permintaan rencana tindak atas pemenuhan aktuaris perusahaan. Selain itu, OJK juga terus melakukan koordinasi secara berkelanjutan dengan Persatuan Aktuaris Indonesia sebagai lembaga yang mengeluarkan sertifikasi aktuaris dalam perspektif supply dari tenaga ahli aktuaris. 

Pengenaan sanksi administratif kepada lembaga jasa keuangan di sektor PPDP sebanyak 215 sanksi, yang terdiri dari 162 sanksi peringatan/teguran dan 53 sanksi denda yang dapat diikuti dengan sanksi peringatan/teguran.

OJK juga terus melakukan berbagai upaya mendorong penyelesaian permasalahan pada Lembaga Jasa Keuangan melalui pengawasan khusus terhadap 8 perusahaan asuransi dengan tujuan perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya. OJK juga melakukan pengawasan khusus terhadap beberapa dana pensiun.

Perkembangan Sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML)  

Di sektor PVML, piutang pembiayaan kembali tumbuh sebesar 10,82 persen yoy pada April 2024 (Maret 2024: 12,17 persen yoy) menjadi sebesar Rp486,35 triliun, pertumbuhan didukung pembiayaan investasi yang meningkat sebesar 10,72 persen yoy (Maret 2024 : 13,05 persen yoy). 

Profil risiko Perusahaan Pembiayaan (PP) terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,82 persen (Maret 2024: 2,45 persen) dan NPF net sebesar 0,89 persen (Maret 2024: 0,70 persen). Gearing ratio PP naik menjadi sebesar 2,32 kali (Maret 2024: 2,30 kali), jauh di bawah batas maksimum 10 kali. 

Pertumbuhan pembiayaan modal ventura di April 2024 terkontraksi sebesar 12,61 persen yoy (Maret 2024: -10,18 persen yoy), dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp16,32 triliun (Maret 2024: Rp16,79 triliun).

Pada industri fintech peer to peer (P2P) lending, pertumbuhan outstanding pembiayaan di April 2024 terus melanjutkan peningkatan menjadi 24,16 persen yoy (Maret 2024: 21,85 persen yoy), dengan nominal sebesar Rp62,74 triliun. Tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) dalam kondisi terjaga di posisi 2,79 persen (Maret 2024: 2,94 persen).

Dalam rangka penegakan ketentuan di sektor PVML: 

Kewajiban pemenuhan ekuitas minimum:

Pada posisi bulan April 2024, terdapat 5 PP dari 147 PP yang belum memenuhi ketentuan kewajiban ekuitas minimum sebesar Rp100 miliar.

Sementara itu, saat ini terdapat 3 dari 100 Penyelenggara P2P Lending yang belum memenuhi kewajiban ekuitas minimal Rp2,5 miliar.

OJK terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan terkait progress action plan upaya pemenuhan kewajiban ekuitas minimum dimaksud berupa injeksi modal dari pemegang saham, maupun dari strategic investor lokal/asing yang kredibel, termasuk pengembalian izin usaha.

Pada Mei 2024, OJK telah mengenakan sanksi administratif kepada 10 Perusahaan Pembiayaan, 10 Perusahaan Modal Ventura, dan 13 Penyelenggara P2P Lending atas pelanggaran yang dilakukan terhadap Peraturan OJK (POJK) yang berlaku, maupun hasil pengawasan dan/atau tindak lanjut pemeriksaan. 

Pengenaan sanksi administratif terdiri dari 3 sanksi denda dan 48 sanksi peringatan tertulis. OJK berharap, upaya penegakkan kepatuhan dan pengenaan sanksi tersebut dapat mendorong pelaku industri sektor PVML untuk meningkatkan aspek tata kelola yang baik, prinsip kehati-hatian dan pemenuhan terhadap ketentuan yang berlaku, sehingga pada akhirnya dapat berkinerja lebih baik dan berkontribusi secara optimal.

Perkembangan Sektor Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) 

Dalam rangka penyelenggaraan Regulatory Sandbox OJK, dapat disampaikan bahwa OJK telah menyelesaikan evaluasi dan penetapan hasil terhadap seluruh peserta Regulatory Sandbox OJK. Sejak diterbitkannya POJK Nomor 3 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, OJK telah memfasilitasi konsultasi dari 9 calon Peserta Sandbox dengan model bisnis Agregator, E-KYC, Fraud Scoring, Wealth-Tech, Digital Identity, dan Tokenisasi Real World Asset. Selanjutnya, OJK sedang membantu percepatan proses pendaftaran calon Peserta Regulatory Sandbox untuk model bisnis Digital Identity dan Tokenisasi Real World Asset. 

Sebagai implementasi dari POJK Nomor 3 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan ITSK, OJK telah menerbitkan SEOJK No 5 tahun 2024 tentang Mekanisme Ruang Uji Coba dan Pengembangan Inovasi yang menjadi panduan teknis bagi Peserta Regulatory Sandbox di OJK. Untuk lebih menjamin kepastian hukum bagi penyelenggara terkait. OJK juga telah menerbitkan SEOJK No 6 tahun 2024 tentang Pendaftaran Penyelenggara Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), yang menjadi panduan teknis bagi calon Penyelenggara ITSK untuk melakukan pendaftaran di OJK.

OJK terus mendorong pendalaman pasar keuangan (financial deepening) dan inklusi keuangan melalui inovasi produk dan layanan dari Penyelenggara ITSK, antara lain yang menjalankan model bisnis pemeringkat kredit alternatif serta model bisnis agregasi informasi produk dan layanan jasa keuangan. Penyelenggara ITSK dimaksud berperan sebagai pendukung pasar dan telah melakukan kerja sama dengan Lembaga Jasa Keuangan maupun dengan pihak penyedia jasa teknologi informasi (PJTI) hingga penyedia sumber data.

Berdasarkan data laporan TW1 2024 yang kami peroleh dari 36 Penyelenggara ITSK yang direkomendasikan untuk melakukan pendaftaran ke OJK, tercatat Penyelenggara ITSK tersebut telah berhasil menjalin 909 kemitraan dengan perbankan, perusahaan pembiayaan, perasuransian, perusahaan sekuritas, P2P lending, lembaga keuangan mikro, pegadaian, penyedia jasa teknologi informasi, hingga penyedia sumber data. 

Dari data tersebut, terdapat kondisi satu Penyelenggara ITSK yang telah bermitra dengan 350 LJK yang tersebar pada 22 provinsi di Indonesia, dengan total akumulasi transaksi keuangan yang mencapai Rp9,2 triliun. Fakta ini semakin mengonfirmasi bahwa kehadiran Penyelenggara ITSK dapat menjadi katalis yang mampu meningkatkan inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan perekonomian nasional sebagaimana amanat dalam pasal 214 UU P2SK.

Terkait perkembangan aktivitas aset kripto di Indonesia, pertumbuhan jumlah investor dan nilai transaksi aset kripto domestik mengalami dinamika tersendiri. Per April 2024, jumlah total investor aset kripto meningkat 410 ribu investor menjadi 20,16 juta investor (Maret 2024: 19,75 juta investor) yang menempatkan Indonesia di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor aset kripto terbesar di dunia. 

Pada periode yang sama, nilai transaksi aset kripto mengalami penurunan dari Rp103,58 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp52,3 triliun pada akhir April 2024. Namun demikian, secara akumulatif nilai transaksi asset kripto sepanjang tahun 2024 telah mencapai nilai Rp211,10 triliun, atau mencatat peningkatan hingga 328,63 persen dibandingkan tahun 2023 lalu.

Perkembangan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) 

Sampai 31 Mei 2024, OJK telah melaksanakan 1.104 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 2.551.236 orang peserta secara nasional. Sikapi Uangmu, sebagai saluran media komunikasi khusus konten terkait edukasi keuangan kepada masyarakat secara digital berupa minisite dan aplikasi, telah mempublikasikan sebanyak 203 konten edukasi keuangan, dengan jumlah pengunjung sebanyak 798.068 viewers. Selain itu, terdapat 50.253 pengguna Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) OJK, dengan total sebanyak 57.896 kali akses terhadap modul dan penerbitan 44.848 sertifikat kelulusan modul.

Upaya literasi keuangan tersebut disertai dengan penguatan program inklusi keuangan yang didukung oleh berbagai pihak, diantaranya melalui sinergi dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang melibatkan Kementerian/Lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), akademisi, dan stakeholders lainnya. 

Selama Mei 2024, terdapat pembentukan dua TPAKD yaitu di Kabupaten Konawe Kepulauan dan Kabupaten Wakatobi, sehingga total tercatat sebanyak 518 TPAKD (34 provinsi dan 484 kabupaten/kota) atau 93,84 persen TPAKD telah terbentuk baik di tingkat provinsi/kabupaten/kota. 

Selain itu, sampaiMei 2024 telah dilaksanakan 6 sesi kegiatan pelatihan dan pendampingan UMKM yang diikuti oleh 1.373 UMKM dari 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan, dan 2 sesi kegiatan pelatihan, pendampingan serta mentoring kepada 50 besar UMKM Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI-BBWI) Sumatera Selatan. 

Dari hasil kurasi UMKM tersebut telah terpilih 5 UMKM Champions Gernas BBI-BBWI Sumatera Selatan tahun 2024 yang selanjutnya akan mewakili Provinsi Sumatera Selatan untuk mengikuti Anugerah Bangga Buatan Indonesia tingkat Nasional. Secara nasional 157.918 UMKM telah melakukan onboarding ke platform e-commerce, sedangkan di Sumsel telah mencapai 2.916 UMKM. Dalam acara puncak Gernas BBI-BBWI Sumatera Selatan (Harvesting) bersinergi dengan perayaan HUT Sumatera Selatan/Sriwijaya Expo, ±140 booth mengikuti pameran berbagai produk khas dan unggulan. 

Dari sisi layanan konsumen, sampai dengan 31 Mei 2024, OJK telah menerima 158.483 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK), termasuk 11.701 pengaduan. Dari pengaduan tersebut, sebanyak 4.193 berasal dari sektor perbankan, 4.275 berasal dari industri financial technology, 2.529 berasal dari industri perusahaan pembiayaan, 547 berasal dari industri perusahaan asuransi serta sisanya merupakan layanan sektor pasar modal dan industri keuangan non-bank (IKNB) lainnya. Pada periode tersebut, OJK menyelesaikan 77,83 persen pengaduan yang diterima.

Dari sisi pemberantasan kegiatan keuangan ilegal, sejak 1 Januari sampai dengan 31 Mei 2024, Satgas PASTI telah menghentikan 915 entitas keuangan ilegal yang diantaranya terdiri dari 19 investasi ilegal, dan 896 pinjaman online ilegal. 

Selain itu, pengaduan entitas ilegal yang diterima sebanyak 7.560 pengaduan, meliputi pengaduan pinjol ilegal sebanyak 7.194 pengaduan, dan pengaduan investasi ilegal sebanyak 366 pengaduan.  (*)



*Pastikan Keandalan Pasokan Listrik di Lampung*

Lampung Selatan (Pikiran Lampung)  – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung terus fokus menjaga keandalan sistem kelistrikan di Provinsi Lampung dengan melakukan kunjungan ke sejumlah pembangkit listrik pasca terjadinya gangguan pada jaringan Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Lubuk Linggau – Lahat pada Selasa (04/06) lalu.

Kunjungan dilakukan secara langsung oleh General Manager PT PLN (Persero) UID Lampung, Sugeng beserta jajaran manajemen ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang dan Tarahan pada Jumat (07/06).

Sugeng menjelaskan, meskipun sistem kelistrikan di Lampung telah pulih 100 persen pada Kamis (06/06) dini hari kemarin, namun pihaknya saat ini masih tetap fokus memastikan pasokan listrik tetap aman pasca terjadinya gangguan.   

“Sebelumnya sebagaimana sudah kami sampaikan bahwa kelistrikan Lampung telah pulih seluruhnya, untuk 2,6 juta pelanggan pada tanggal 06 Juni 2024 pukul 00.59 dini hari, namun demikian, kami terus bergerak memastikan sistem kelistrikan aman sepenuhnya sampai ke sisi pembangkitan,” ungkap Sugeng Widodo.

Manager PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Sebalang, Otniel Marrung menerima kunjungan Sugeng yang hadir bersama Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan, Wira Bakti Dharma. Otniel menyampaikan kondisi terkini dari ketersediaan pasokan bahan baku di sisi pembangkit.

“Kami tadi telah berkoordinasi dan bersinergi untuk memastikan pasokan serta keandalan listrik yang di-supply dari PLTU Sebalang termasuk recovery pembangkit pasca Gangguan SUTET 275kV Lubuk Linggau – Lahat yang berdampak pada sistem kelistrikan di Provinsi Lampung,” jelas Otniel Marrung.

Pasca terjadinya gangguan hingga kondisi kelistrikan kembali aman 100%. PLN UID Lampung berkomitmen bergerak cepat melakukan pemulihan dari sisi pembangkit, transmisi dan distribusi, serta melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait keandalan pasokan listrik untuk seluruh pelanggan di Provinsi Lampung. (*)

Jakarta (Pikiran Lampung) - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan AirAsia rewards, program loyalitas pada platform OTA (Online Travel Agency) AirAsia MOVE. Kemitraan strategis ini akan memperluas akses lintas platform dengan mengintegrasikan AirAsia rewards untuk penukaran eSim dan paket data roaming IM3. 

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ritesh Kumar Singh, Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, dan Country Head AirAsia rewards Indonesia, Arifin Prasetyo yang berlangsung di Kantor Pusat Indosat, Jakarta Pusat, Rabu (05/06/2024).

Melalui program ini, pelanggan IM3 dapat menukarkan AirAsia points melalui aplikasi AirAsia MOVE untuk mendapatkan eSim dan paket data roaming ke sejumlah negara, termasuk, Australia, Malaysia, Singapura, Cina, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Filipina, India, Kamboja, Hongkong, Makau, dan Taiwan.

Kolaborasi ini menjadi bagian dari komitmen Indosat untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia kepada pelanggannya saat melakukan perjalanan internasional. Ritesh Kumar Singh, Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan,

“Kami menyambut baik kerja sama dengan AirAsia rewards yang akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan IM3. Selain itu, kemitraan ini dapat membuka peluang baru bagi Indosat dan AirAsia rewards dalam menghadirkan konektivitas kelas dunia bagi mereka yang memiliki hobi travelling. Hal ini sejalan dengan tujuan besar Indosat dalam menghubungkan dan memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Secara berkesinambungan, kemitraan ini diharapkan dapat menambah pilihan manfaat AirAsia rewards ke lebih banyak aspek yang menguntungkan bagi anggota AirAsia. Arifin Prasetyo, Country Head AirAsia rewards Indonesia, memaparkan, 

“Sama seperti Indosat, AirAsia rewards yang merupakan bagian dari ekosistem AirAsia MOVE juga mengemban visi untuk menghubungkan setiap orang. Indosat melalui fungsi telekomunikasi, sedangkan AirAsia rewards sebagai benang merah dari AirAsia MOVE yang menjembatani segala kalangan menuju destinasi impian. Kami percaya bahwa kerjasama ini dapat menghadirkan pengalaman perjalanan yang semakin mudah, praktis, dan terjangkau bagi setiap pengguna Indosat dan anggota AirAsia," ujarnya.

Berikut cara penukaran AirAsia points untuk eSim dan paket data roaming IM3:

- Langkah 1: Masuk ke aplikasi AirAsia MOVE

- Langkah 2: Klik 'Rewards' > 'Redeem' > 'Services' > 'eSIM + Data Roaming'

- Langkah 3: Pilih paket data roaming atau nomor eSim yang diinginkan, kemudian masukkan informasi pribadi

- Langkah 4: Lakukan pembayaran menggunakan AirAsia points

- Langkah 5: Email akan dikirimkan untuk mengaktivasi eSIM

Sebelumnya, AirAsia rewards telah bekerjasama dengan sejumlah bank ternama dan brand favorit di seluruh Asia Tenggara. Langkah ini memungkinkan anggota AirAsia untuk mengumpulkan serta menukarkan poin loyalitas dari lintas platform.

Kedepannya, AirAsia rewards dan Indosat akan menyelenggarakan sejumlah promo dan program menarik untuk para pelanggan IM3. Ikuti terus akun Instagram @airasiamove.id untuk informasi lebih lanjut terkait berita terbaru serta promo lainnya. (*)