Tubaba (Pikiran Lampung ) - Pendiri Forum Komunikasi Pemberantasan Korupsi (FKPK) Provinsi Lampung, Wahidin, sangat menyayangkan sang Saka merah putih yang sudah usang dan robek namun masih dikibarkan .

Hal ini terbukti di salah satu Tiyuh (Desa) Candra Mukti, Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT) kabupaten Tubaba, Lampung.

Menurutnya, berkibarnya sangsaka kebanggaan Negara Republik Indonesia itu menjukan kecintaan rakyat Indonesia kepada para pejuang yang mana telah gugur dengan pertumpahan darah dan bahkan dengan ribuan jiwa telah meninggal kan dunia akibat merebut kemerdekaan Negara Republik Indonesia (Sangsaka merah putih,red) pada masa itu.

"Itulah akibat Kepala Tiyuh Candra Mukti (Marsudi Hasan) yang sangat jarang sekali mengantor. Sehingga dia sangat tidak mengindahkan bendera negara kita," cetusnya dengan geram via selulernya, Sabtu malam (07/09/19) sekira pukul 20:35 WIB.

Pendiri FKPK ini berharap kepada Bupati Tubaba Umar Ahmad agar bisa memberikan sanksi tegas kepada kepala tiyuh yang bisa mencorengkan nama baik di bumi Ragem Sai Mangi Wawai .

"Kita minta kepada bapak Bupati kita Umar Ahmad, supaya bisa mengambil tindakan tegas dan memberikan teguran kepada Kepala Tiyuh Candra Mukti (Marsudi Hasan) agar jangan meremehkan sang Saka itu," tegasnya.

"Karena ini sudah jelas oknum kepala tiyuh itu ceroboh, dan apakah dia tidak sadar dengan kepemimpinannya, apakah memang dia tidak menghargai perjuangan kemerdekaan yang direbut dengan darah dan tulang serta mempertaruhkan nyawa.
Dikarenakan seluruh anggaran untuk desa hingga perangkat tiyuh sudah di anggaran oleh anggaran dari Republik Indonesia, bila perlu seret ke penegak hukum," beber Wahidin. (Hadi/Joe)

Post A Comment: