Pengemudi Gojek dan Opang terlihat berkerumun di lokasi kejadian. foto andri/pikiran Lampung
BANDARLAMPUNG- Perseteruan antara tukang ojek online dengan tukang ojek pangkalan seolah tak ada habisnya. Kedua kelompok ojek ini susah untuk bermitra, bahkan terkesan bagai ‘air dan minyak’. Benarkah keduanya tak bisa bersatu?
Kemarin, keributan kedua pengemudi ojek ini kembali pecah. Bermaksud ingin melerai perseteruan antara driver ojek online (Gojek) dengan ojek pangkalan (Opang), Ucok (30) seorang supir angkutan kota (Angkot) rute Sukarame malah terkena imbasnya. Ucok tertusuk sebilah pisau di bagian perut oleh oknum driver Gojek.

Lokasi kejadian di Simpang Ambon, Jalan Pulau Sebesi, Kecamatan Sukarame, Bandarlampung. Naasnya, peristiwa tersebut terjadi tepat di depan SDN 1 Sukarame, Jum'at (27/10) sekitar pukul 11.30 menjelang warga menunaikan solat Jum;at. Kejadian ini sontak menjadi tontonan siswa sekolah tersebut dan warga sekitar.Hingga menimbulkan kemacetan panjang di wilayah tersebut.

Saksi mata, Didi (55) memaparkan, kejadian berdarah tersebut, bermula saat seorang driver Gojek menaikan penumpang yang jaraknya tak lebih dari 100 meter dari pangkalan ojek di Simpang Ambon.

Padahal dikatakan Didi, sehari sebelum kejadian itu antara Gojek dan ojek pangkalan yang tergabung dalam Persatuan Ojek Kota Bandarlampung (Pokbal) telah membuat perjanjian, dimana dalam surat tersebut salah satu poinnya menjelaskan bahwa driver Gojek tak diperbolehkan untuk menaikan atau penumpang di jarak 100 meter dari pangkalan ojek komersial.
Namun teguran dari anggota Pokbal karena telah melanggar kesepakatan yang dibuat itu tak diindahkan oleh salah seorang driver Gojek tersebut, dan malah mengeluarkan perkataan kasar dari mulutnya.

"Kita tegur dan menunjukan surat perjanjian yang telah disepakati antara kedua belah pihak, tetapi Gojek ini gak teriama dan malah mengeluarkan perkataan kasar. Selama ini Gojek selalu memancing amarah kami karena selalu manaikkan atau menurunkan penumpangnya di depan pangkalan kami," kesal Didi, di lokasi kejadian.

Lanjutnya Didi menerangkan, selang beberapa menit mengantarkan penumpang, driver Gojek tersebut malah kembali ke pangkalan dengan membawa puluhan rekannya. Saat diajak duduk bersama menyelesaikan permasalahan, para driver Gojek merasa tak terima dan kembali mengeluarkan kata-kata kasar.

Ketika perseteruan makin memanas, Ucok datang dengan bermaksud ingin melerai selisih kedua kubu itu. Namun naas, sebilah pisau yang keluar dari tas selendang seorang driver Gojek tersebut menancap sebanyak dua kali di bagian perut Ucok hingga tergeletak di pintu penumpang salah satu angkot di sana.

Usai penusukan tersebut, Ucok langsung dilarikan ke rumah sakit Imanuel Bandarlampung untuk mendapatkan penanganan serius. Dan pelaku langsung diajak rekannya untuk kabur dari lokasi kesajian, rombongan yang lainnya pun ikut menghilang.

"Barang bukti berupa sarung pisau dan motor pelaku saat ini telah dibawa ke Polresta Kota Bandarlampung, dan pelaku saat ini sedang dalam pencarian pihak kepolisian," ungkapnya.

Di tempat yang sama, anggota Pokbal, Aji Saputra (37) menuturkan, korban ternyata masih memiliki ikatan keluarga dengan ketua ojek pangkalan di Simpang Ambon atas nama Aji.

Menurutnya, hingga kini keberadaan Gojek masih menjadi polemik yang belum bisa terselesaikan. "Kami ingin sebelum pelaku ditangkap, ojek online belum boleh beroperasi di sekitaran pangkalan kami," pungkasnya. Hingga berita ini diturunkan polisi masih mengusut tuntas masalah tersebut. Dari catatan yang ada keributan keduanya bukan kali ini saja. Namun, sudah sering terjadi. Kedua tukang ojek ini silih berganti melakukan intimidasi satu sama lain.Pemerintah dan pihak kepolisian sudah melakukan upaya perdamaian dan mediasi. Namun hingga kini, hal tersebut belum menampakkan hasil yang mengembirakan.(p1)

Post A Comment: