Tumpukan sampah yang ada di di aliran sungai di Kelurahan Kota Baru. foto Pikiran Lampung
Bandarlampung- Masalah sampah di Kota Bandarlampung rupanya masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang sangat serius bagi pemerintah setempat.  Terutama sampah yang ada di sepanjang aliran sungai. 
Terbaru, warga mengeluhkan tumpukan sampah di aliran sungai RT 08 LK II kelurahan Kotabaru, Kecamatan Tanjungkarang TImur, Bandarlampung.

Keluhan warga ini langsung mendapat tanggapan dari Wali Kota Bandarlampung Herman HN. Dia meminta agar Badan Pengelola dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) setempat, segera mengakut sampah tersebut.

Alasanya, tertumpuknya sampah tersebut dinilai dapat membahayakan masyarakat sekitar lantara dapat menyebabkan bencana banjir dan wabah penyakit. 

"Secepatknya akan diangkut semua sampah yang menumpuk disana (Salah satu sungai), sebab kalau dibiarkan begitu lama, sampah itu bisa meninbulkan becana banjir dam wabah penyakit," ujarnya, usai melepas peserta jalan sehat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilapangan Waydadi Sukarame, Minggu (29/10).

Selain akan mengerahkan BPPLH untuk mengakut sampah tersebut, Herman HN meminta agar kesadaran masyarakat untuk tidak membuang limbah dapat di jalankan, Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kewajiban bersama untuk menjaga dan memelihara lingkungan disekitar.

"Kita bersama-sama menjaga dan memelihara lingkungan dan juga saya mengharapkan agar tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah disambarang tempat dapat ditingkatkan," tandasnya.

Kesempatan yang sama, Kepala Badan Pemgelola dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) Bandarlampung Siddik Ayogo, mengaku rencanaya Senin (30/10), pihaknya akan mengangkut tumpukan sampah yang berada disalah satu bantaran sungai yang berada dikelurahan Kotabaru, Kecamatan Tanjungkarang Timur.

"Senin (30/10). Akan kita angkut dan kita bersihakan sungai yang berda disana, pokonya akan kita bersihkan," ungkapnya.

Untuk mengakut sampah tersebut, diakuinya akan menerjunkan pesonil dan armada truck sesuai dengan folume sampah.

"Kita menyesuaikan sampahnya dong, misalkan sampah tersebut folumenya dua truk. Maka akan kita kerahkan dua truk dan juga personil. Kita juga akan menyesuaikannya," uajarnya. 

Diberitakan sebelumnya. Mulyadi warga sekitar yang tinggal disalah satu bantaran sungai Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandarlampung. mengaku keadaan ini sudah nampak dari 10 tahun lalu.
"Kalau hujan deres biasanya sampahnya ikut aliran, tapi pas gak hujan gini sampahnya pada nyangkut disini," ujar Mulyadi, Kamis 26 Oktober 2017.

Mulyadi menuturkan sampah-sampah ini dari hasil kiriman sampah dari atas yang mengalir hingga kebawah. "Ini sungai kan pertemuan aliran dari mana-mana, dari pahoman dan pasir gintung, jadi sampah nyangkutnya disini," tandasnya.(den/p1)

Post A Comment: