Tanggamus (Pikiran Lampung)- Tak dipungkiri, Kabupaten Tanggamus menyimpan potensi sejuta pesona destinasi wisata di Bumi Ruwa Jurai.
Salah satunya adalah destinasi wisata alam dan air yang siap memanjakan mata para pelancong.

Bertalian dengan itu, saat ini sedang viral dan jadi buah bibir pecinta wisata adalah destinasi indah bernama Curug Luhur. Destinasi ini  berada di Pekon Sinar Petir Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamua. Tim Pikiran Lampung berkesempatan mengunjungi tempat yang indah ini dan membagikan pengalamannya untuk pembaca.

Culug Luhur merupakan air terjun yang ada di daerah tersebut, dengan pemandangan yang luar biasa dan alami. Nama Curug Luhur sendiri adalah sebutan dari masyarakat setempat, yang mayoritas bersuku Sunda.

Salah satu keunikan dari Curug Luhur adalah air terjun yang bertingkat-tingkat, sehingga ada juga yang menyebutnya air terjun Tujuh Tingkat.

PJ Kepala Pekon Sinar Petir Lahmuzi mengatakan, Curug Luhur tersebut sudah lama ada di Pekon tersebut, namun selama ini belum banyak terekspos, baru dari mulut ke mulut saja.

"Sebenarnya Curug Luhur ini sudah ramai dikunjungi para wisatawan, namun baru yang tahu saja, bahkan masih banyak wisata lokal, atau orang-orang sekitar," katanya saat dijumpai di lokasi Curug Luhur tersebut, Jumat (19/7/2019).

Lahmuzi mengungkapkan, selama ini, masyarakat sekitar sudah sangat ingin mengangkat nama Curug Luhur menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Tanggamus.

"Namun sayangnya, masih banyak yang harus dibenahi, terutama pasilitas seperti tempat parkir serta akses jalan menuju air terjun yang terakhir atau yang paling bawah," ungkapnya.

Selanjutnya Lahmuzi mengatakan, Curug Luhur merupakan aliran air sungai yang berada di belakang Pekon Sinar Petir yang baru dipimpinnya selama 4 bulan ini.

"Kenapa ada yang menyebutnya air terjun 7 tingkat, karena bila dilihat dari jumlah tingkatan air terjun tersebut berjumlah 7 tingkatan, dan yang paling tinggi bahkan pada tingkat yang ke 7 atau yang terakhir, dengan ketinggian lebih kurang 12 meter," terangnya.

Sementara Camat Bulok Ristika Trianita mengatakan, selama ini Curug Luhur masih dikelola mandiri oleh masyarakat setempat.

"Hal itu karena di Pekon tersebut belum terbentuk Pokdarwis, bahkan BUMDES saja baru terbentuk tahun 2019 ini, dan belum ter anggarkan di alokasi Dana Desa," ujarnya.

Ristika Trianita mengaku, akan membantu memfasilitasi masyarakat sekitar, apabila memang betul-betul menginginkan untuk mengangkat destinasi wisata Curug Luhur tersebut.

"Memang destinasi wisata memerlukan perhatian dari pemerintah daerah, apalagi sesuai dengan keinginan Bupati Tanggamus untuk menjadikan Kabupaten Tanggamus ini sebagai tempat tujuan wisata di Lampung, nanti dari pihak kami akan koordinasi dengan dinas terkait untuk mendukung pengembangan destinasi wisata Curug Luhur ini," pungkasnya. (Agus).

Post A Comment: