Way Kanan (Pikiran Lampumg)-- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo didampingi Kepala Bagian Tata Usaha Marwansyah, Kepala Bidang Urusan Agama Islam Jamaludin dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Way Kanan Helmi mengunjungi Pondok
Pesantren (Ponpes) Darul Hikmah yang terletak di Taman Asri, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Kamis, 14 Juli 2022.

Kedatangan Orang Nomor Satu di Kanwil Kemenag Provinsi Lampung bersama rombongan disambut hangat oleh Pengasuh Ponpes Darul Hikmah Way Kanan, KH. Supandi, dan beberapa perwakilan pengurus pondok pesantren setempat.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Puji Raharjo menyampaikan maksud dan tujuannya kedatangannya bersama rombongan dalam rangka menjalin silaturahmi dengan Ponpes Darul Hikmah Kabupaten Way Kanan.

Kakanwil Kemenag Lampung mengutarakan bahwa pondok pesantren sejatinya tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjalanan dan perjuangan bangsa Indonesia baik sebelum maupun pasca kemerdekaan. Ponpes sebagai lembaga yang mengembangkan satuan pendidikan keagamaan islam yang memberikan kontribusi cukup besar dalam pembangunan bangsa dan telah mendapat pengakuan lembaga luar negeri juga dalam negeri untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Sejarah mencatat bahwa pondok pesantren memiliki peran vital dan strategis dalam mensesukseskan pembangunan nasional. Bukan hanya itu, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaanpun, madrasah dan pondok pesantren, melalui kyai dan santrinya memegang andil yang sangat besar,” tegas Kakanwil.

Menurut Puji Raharjo, peran pondok pesantren ke depan masih sangat penting dan strategis, apalagi lewat revolusi mental yang dicanangkan pemerintah Jokowi. Sebab sistem pendidikan madrasah dan ponpes adalah sistem pendidikan yang relevan pada masa dahulu, masa kini, dan masa yang akan datang. Pola kemandirian, belajar mandiri dan menyelesaikan persoalan sendiri, serta penguasaan akan ilmu agama yang mumpuni adalah keperluan riil yang dihadapi dunia pesantren.

Dalam gerusan globalisasi, pondok pesantren tetap eksis dan konsisten menyuguhkan sistem pendidikan yang komprehenshif antara kekuatan fisik (jasmani) dan kebutuhan mental spiritual (rohani). Sehingga output pesantren adalah terbentuk manusia yang sholeh dan cerdas pemikirannya.

“Keberadaan Pondok Pesantren harus mampu mewujudkan Visi Kementerian Agama, yaitu Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong,” katanya.

“Tidak hanya mewujudkan visi Kementerian Agama, tetapi Pondok Pesantren harus mampu mewujudkan misi dan menyokong tugas Kementerian Agama sebagai bagian dari pemerintahan Indonesia,” lanjutnya.

Kakanwil Kemenag mengungkapkan bahwa Kementerian Agama memiliki tujuh program prioritas, salah satunya moderasi beragama. Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bernegara

Kakanwil Kemenag Lampung menjelaskan konsep moderasi beragama berbeda dengan moderasi agama. Ia menegaskan, agama tidak perlu dimoderasi karena agama itu sendiri telah mengajarkan prinsip moderasi, keadilan, dan keseimbangan.

“Dalam realitas kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat multikultural, dibutuhkan paham keagamaan yang moderat. Sementara prinsip moderasi beragama adalah sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, menghargai perbedaan, dan selalu mengejawantahkan kemaslahatan bersama,” ujarnya.

Menurutnya, pengejawantahan kemaslahatan bersama yaitu menghadirkan manfaat dan mencegah mudarat. “Kita harus menghargai esensi atau substansi ajaran agama itu sendiri, di antaranya menghargai kemanusiaan. Misalnya kita berbeda agama, suku, bahasa, dan budaya, tapi kita sesama manusia harus saling menghormati, apalagi Islam mengajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” jelasnya.

Dikatakannya, agama harus mampu diterjemahkan dalam kehidupan bersama, baik sesama maupun berbeda agama. Ia menambahkan, moderasi beragama adalah cara beragama yang direfleksikan oleh semua pihak, bukan hanya umat Islam saja, tapi juga umat beragama lain.

“Sebagai warga bangsa Indonesia, kita harus mampu menerjemahkan agama sebagai basis yang merefleksikan kesejukan, perdamaian, dan menghindari konflik, itulah yang dimaksud dengan moderasi beragama,” imbuhnya

“Dalam hal ini, pondok pesantren memiliki peran penting. Untuk itu, Saya ingin mengajak Pondok Pesantren Darul Hikmah Way Kanan untuk menjadi agen moderasi beragama di lembaga pendidikan dan berharap untuk selalu bersinergi dan mendukung program-program Kementerian Agama lainnya,” ajak Kakanwil.

Selain itu, Puji menceritakan bahwa dirinya dilantik menjadi Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung oleh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas sejak tanggal 27 April 2022 di Jakarta. Oleh karena itu, Ia memohon doa restu dari seluruh kiayi, alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan keluarga besar Pondok Pesantren Darul Hikmah Way Kanan agar dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Orang Nomor Satu di Kanwil Kemenag Provinsi Lampung bisa amanah, bertanggung jawab, jujur, dan profesional.

“Saya mohon doa dari seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Darul Hikmah Way Kanan, baik Penasehat, Pengasuh, kiayi, alim ulama, tokoh agama, dan lainnya, agar dalam menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung bisa amanah, bertanggung jawab, jujur, dan profesional,” tandasnya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Darul Hikmah Way Kanan, KH. Supandi, dalam perbincangan tersebut menngucapkan Selamat Datang kepada Kepala Kanwil Kemenag Lampung beserta rombongan ke Pondok Pesantrennya dan terima kasih atas kunjungannya disela-sela kesibukannya.

“Kami merasa bersyukur, senang, dan bahagia atas kunjungan dan kedatangan Kakanwil Kemenag Provinsi Lampung beserta rombongan ke Ponpes Darul Hikmah Way Kanan,” ucapnya.

“Untuk diketahui Pak Kanwil, Ponpes Darul Hikmah Way Kanan berdiri dari Tahun 1999 dengan memiliki santri kurang lebih 300 orang santri dan santriwati, 14 ruang kelas, 700 orang Tenaga Pendidik (Tendik),” rincinya.

“Kami selaku Ponpes Darul Hikmah Way Kanan akan selalu siap mendukung dan mensukseskan program-program Kementerian Agama dimanapun berada. Dan kami juga akan selalu mendoakan Kakanwil Kemenag Provinsi Lampung agar dalam mengemban amanah selalu diberikan kemudahan, sehat walafiat, diberikan kelancaran, dan bertanggung jawab dalam menjalankan sebagai pimpinan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung,” ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan berkeliling untuk melihat situasi dan kondisi yang ada di sekitar lingkungan Ponpes Darul Hikmah Way Kanan dan memberikan bantuan kepada sekitar lingkungan Ponpes Darul Hikmah Way Kanan.

Post A Comment: