Bandarlampung (Pikiran Lampung)-
Meninggalnya siswi Kelas 7 SMPN 5 Bandarlampung, Nafasya Cintia Afni binti Yusman langsung viral dan kritikan tajam dari Warga. Ramai, warga minta agar peristiwa ini diusut hingga tuntas. Sebab, diduga ada kelalaian dari pihak sekolah dan pengelola kolam renang tirtayasa Sukabumi. 

" Tugas kepolisian untuk mengusut kasus ini hingga tuntas, terutama Kepsek dan Guru SMPN 5 serta pihak kolam renang Tirtayasa yang menyebabkan nyawa siswa melayang, "jelas akun Andi Wira di Kolom Komentar Chanel Pikiran Lampung TV, Senin (8/8/2022). 

Sementara itu, akun Dansa Salsabila juga meminta agar pihak pengelola kolam renang Tirtayasa diusut tuntas. "Salah juga penjaga kolam, penyedotnya gak ditutup kan tau itu anak rame yang mau  berenang,  pihak penjaga dan pengelola kolam renang harus dituntut itu,"tegasnya.

Merespon ini, Polresta Bandarlampung langsung bergerak cepat. Dihubungi Pikiran Lampung melalui whasappnya, Kasatreskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dennis Arta Putra, mengatakan pihak saat ini sedang melakukan penyelidikan secara intensif. " Saat ini kami sedang melakukan pendalaman dan penyelidikan, "jelasnya, mewakili Kaporesta Bandarlampung, Kombes Ino Harianto, Selasa (9/8/2022). Pihaknya memastikan, jika kasus ini akan diusut hingga tuntas. 

Diberitakan sebelumnya, musibah meningalnya siswa saat jam pelajaran sekolah kembali terjadi di Kota Bandarlampung (Balam).

Kali ini, siswa SMPN 5 Bandarlampung kelas 7 berjenis kelamin perempuan bernama Nafasya Cintia Afni dikabarkan mengalami kecelakaan dan meningal dunia di Kolam Renang Tirtayasa Sukabumi, Sabtu (6/8/2022).

Dari informasi yang diperoleh Pikiran Lampung dari sumber yang tidak ingin namanya ditulis, meninggalnya siswi ini diduga akibat kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, atau guru sekolah tersebut. Sebab, siswi tersebut sedang mengikuti kegiatan sekolah. " Anak ini berenang masih di jam sekolah dan bersama guru sekolah tersebut,"jelas sumber media ini, Senin (8/8/2022).

Almarhumah yang beralamat di Jalan Lobak, Kelurahan Jagabaya II, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandarlampungsudah dimakamkan pada hari Ahad kemarin.Terkait ini, pihak sekolah terkesan buang badan dan menghindar ketika dimintai konfirmasi oleh Pikiran Lampung.

Ketika dihubungi melalui Whasaapnya, Kepsek SMPN 5 Bandarlampung, Elyyanti,S.Pd mempersilahkan wartawan Pikiran. Lampung datang ke sekolah. " Datang saja ke sekolah pak, biar lebih jelas," jelasnya.

Namun, ketika didatangi ke sekolah sang kepala sekolah justru menghindar dan beralasan sedang rapat di dinas.

Sang kepsek diduga justru mengutus salah satu orang untuk bertemu wartawan Pikiran Lampung. Pria tersebut mengaku dari salah satu media harian di Lampung. Dia terkesan menghalangi tugas jurnalistik wartawan media ini. “Salam saja sama pimpinannya, persoalan ini sudah diselesaikan oleh pihak sekolah dengan keluarga korban,’’jelasnya kepada Pikiran Lampung.

Namun, sumber Pikiran Lampung di SMPN 5 membenarkan peristiwa ini.” Ya benar ada anak yang meninggal saat mengikuti kegiatan renang Sabtu kemarin,”ujar sumber di SMPN 5 yang enggan namanya ditulis tersebut.

Sementara itu, setali tiga uang dengan pihak Kepsek SMPN 5 Bandarlampung. Saat dikonfirmasi Megapuri kabid Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung, enggan juga memberikan tanggapan terkait ini. Yang bersangkutan tidak juga merespon meskipun pesan WhatsApp yang terkirim dan dalam keadaan online.(red) 

Post A Comment: