Malang (Pikiran Lampung
)- Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Kepanjen, Kabupaten Malang usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya menjadi sejarah paling kelam dalam aepakbola Indonesia dan Asia. 

Laga ini sendiri berakhir dengan kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. )Kekalahan ini membuat suporter Arema FC meluapkan kekecewaan mereka terhadap tim kebangaanya.

Dilansir BolaNas dari Kompas.com, sejumlah oknum suporter Arema FC meloncati pagar pembatas dan masuk ke lapangan saat laga usai.

Aksi sejumlah oknum itu langsung diikuti oleh suporter lainnya yang berhamburan k

Banyaknya jumlah suporter yang masuk ke lapangan sempat membuat pihak keamanan kewalahan.

Situasi semakin memanas ketika pihak keamaan menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton.Kejadian ini menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Total ada 129 orang yang meninggal dunia dalam kejadan ini.

Tak hanya suporter, dua polisi juga dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruha

Kapolda Jawa Timur, Nico Afinta menyebut ada sekitar tiga ribu penonton yang turun ke lapangan.

"Hanya sebagian yang turun ke lapangan, sekitar 3.000 suporter," ungkap Niko dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/10/2022).

Polisi yang mencoba meredam situasi melepaskan tembakan gas air mata ke arah penonton. Hal ini membuat para penonton mulai panik dan buru-buru mencoba keluar dari stadion.

Dikutip dari Priceonomics, tragedi Kanjuruhan menjadi nomor dua paling kelam di sejarah sepak bola dunia.

Insiden paling banyak menelan korban jiwa di sepak bola dunia terjadi di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964 lalu dan menewaskan 328 orang. 

Tragedi Kanjuruhan ini rupanya juga sudah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo.

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 saudara-saudara kita dalam tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur," ucap Joko Widodo, Minggu (2/10/2022).

Joko Widodo mengaku sudah meminta Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) untuk mengusut tuntas tragedi ini.

Tragedi Kanjuruhan ini rupanya juga sudah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 saudara-saudara kita dalam tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur," ucap Joko Widodo, Minggu (2/10/2022)

Joko Widodo mengaku sudah meminta Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) untuk mengusut tuntas tragedi ini. (bolanas.com/p1). 

Post A Comment: