Lamtim (Pikiran Lampung)
.Maraknya dugaan penggelapan dan penyalahgunaan bantuan Alat dan Mesin  Pertanian (Alsintan) kini semakin terkuak,

Pasalnya, telah ditemukan kejanggalan pada bantuan pemerintah alsintan jenis traktor roda empat atau jonder yang diterima oleh salah satu kelompok tani yang ada di salah satu desa, kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (30/3/23).

Pemerintah Pusat telah menggelontorkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) jenis traktor roda empat atau jonder pada tahun anggaran 2021 lalu, guna meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan para petani,



Namun sayangnya bantuan ini dinilai tidak tepat sasaran dan kurang bermanfaat bagi kelompok tani Karya Utama yang berdomisili di Kecamatan Pasir sakti, kabupaten Lampung timur. Pasalnya bantuan tersebut tidak di kelola dengan baik dan malah dipindah tangankan ke kecamatan lain. 

Saat dikonfirmasi di kediamannya, Ketua kelompok Tani karya utama,Darsian membenarkan hal ini. "Ya benar kelompok Tani kami mendapatkan bantuan jonder warna biru merk New Holland pada tahun 2021 lalu dari kementan," ungkapnya.

Dikatakan oleh Darsian bahwa sebenarnya mereka mengajukan untuk bantuan sapi bukan jonder. "Sebenarnya permintaan kami itu mengajukan sapi, tapi ternyata sapi gak dapet, dapat cuma jonder itu, saya juga tidak merasa mangajukan jonder tapi kok dapet jonder, itu juga sempat simpang siur sama Dewan," katanya.

Menurut pengakuan Darsian bahwa Alat pertanian jonder tersebut kini diurus oleh Mas'ud dan Komar,

" Barang itu sekarang di Jepara, saya kurang faham juga Jeparanya dimana, karena yang mengurusnya Komar dan Mas'ud, mereka berdua itu ya orang sini juga, yang punya yayasan sekolahan Ibad, Alat jonder itu turun di rumah saya cuma sekitar satu bulan kemudian dialihkan mereka ke Way Jepara," lanjutnya.

Darsian juga menjelaskan bahwa Bantuan Alat pertanian tersebut semuanya dikendalikan oleh Pak mas'ud, " Pak Mas'ud itu yang punya sekolahan Islam yayasan Ibad, yang mengajukan alat jonder itu kan mereka tapi pake nama kelompok saya, setau saya, jonder itu mereka alihkan ke sana untuk di perkerjakan karena disini cuma nongkrong nganggur, ya itu sudah atas keputusan bersama hasil musyawarah kelompok," jelas Darsian,

"Ya laporan pertama katanya jonder itu di perkerjakan di Jepara, setelah itu saya tidak tahu lagi, saya juga gak faham di sana itu di sewakan atau bagaimana karena tidak pernah ada laporan atau pun setoran ke saya sudah hampir dua tahun ini, karena yang urus semuanya Komar sama Pak Mas'ud, ya untuk lebih jelasnya temui saja Pak RT Sadang karena dia kan bendahara Kelompok Kami, " tutup Darsian

Sementara itu, Pak Mas'ud saat dikonfirmasi via telepon menjelaskan hal itu.


"Ya emang itu kan alat sudah dateng, kemudian itu belum bisa dipake di sini jonder gak bisa di pake, terus saya yang mereka minta tolong untuk cari kan kerjanya, bukan Saya yang mau, kalau saya buat apa alat itu, alat nya sekarang masih untuk kerja, ya kalau mau bahas masalah itu besok saja ketemu gak apa-apa,  sekarang saya lagi ada acara," ucap nya via telepon.

Guna mendapatkan informasi yang lebih akurat awak media sudah mencoba konfirmasi ke Pak Sadang selaku Bendahara kelompok Tani karya utama  yang juga merupakan Ketua RT setempat, namun sangat disayangkan yang bersangkutan justru kabur saat melihat awak media, seolah ada sesuatu yang ia sembunyikan agar tidak di ketahui oleh publik,

Sampai berita ini di terbitkan Kepala Desa Dan Korluh Peternakan dan perikanan kecamatan Pasir sakti, Lampung timur belum bisa dikonfirmasi. (Supri/Tim)

Post A Comment: