Lamtim (Pikiran Lampung)
- Mbah Sangudi (78), warga dusun 5 Desa Srimenanti, Kecamatan Bandar Sribhawono, Lampung Timur ini terlihat diam dan pasrah ketika ada salah satu anggota Polisi bersama warga membongkar rumah yang jadi tempat tinggalnya.

Rumah kecil reot dipinggir persawahan jauh dari permukiman warga dan sudah tak layak huni ini, adalah satu-satunya jadi lokasi berteduh dari teriknya matahari dan hujan sejak bertahun-tahun lamanya, tanpa adanya sanak keluarga yang menemani.

"Rumah Mbah Sangudi sudah tak layak untuk di huni. Tak ada pintu, jendela, atap bocor kalau hujan. Bahkan ular sawah sering masuk saat malam menghampirinya" kata Sutio warga sekitar, (21/3/2023).

Warga sekitar mengatakan Mbah Sangudi tak memiliki sanak keluarga, hanya bekerja menjadi petani  beberapa petak sawah dan berdiam diri di sebuah rumah kecil layaknya sebuah gubuk seadanya di pinggiran sungai seorang diri.

"Hari ini rumah Mbah Sangudi di bongkar dan di buatkan baru lagi walau semi permanen sama pak Aipda Witoyo, salah satu anggota Polisi dari Polsek Mataram Baru bersama teman-teman komunitasnya" ungkap Warga lainnya.

Warga sekitar sangat bersyukur terhadap kepedulian mereka hingga rela berkorban untuk membuatkan sebuah rumah lebih layak untuk Mbah Sangudi itu.

Keterangan warga sekitar tersebut dibenarkan oleh rekan satu komunitas yang disebutnya Mataram Baru Bersepeda (Mapas) yakni Suryono (63) warga Desa Sribhawono.

"Bedah rumah ini memang inisiatif Mas Witoyo. Mbah Sangudi ini juga adalah salah satu penerima rutin kegiatan sosial bagi sembako setiap hari jum'at yang di laksanakan Mas Witoyo" ungkapnya.

Suryono, yang ternyata adalah seorang purnawirawan polisi berpangkat AKBP itu mengatakan, ternyata kegiatan sosial yang di inisiatip Aipda Witoyo itu tak hanya di lakukan saat ini saja.

Menurutnya, banyak yang telah diperbuat oleh anggota Polsek Mataram Baru Polres Lampung Timur  ini. Di akui bahwa bedah rumah ini sudah yang ke 3 kalinya dilakukan.

"Selain itu membantu bangun masjid, rutin memberikan sembako setiap jum'at dalam wadah Kurir Sedekah adalah kegiatan sosial yang terus Dia lakukan" lanjutnya.

Ditempat yang sama, Mbah Sangudi terlihat hanya diam dan tak bisa berkata apa-apa saat beberapa orang mulai membongkar dan langsung bekerja merenovasi rancangan rumah barunya itu.

Orang tua renta itu hanya bisa tertunduk dan terucap lirih sebuah kata-kata rasa ucapan terimakasih yang di sampaikan kepada mereka karena masih peduli terhadap nasib yang di alaminya.

Rencananya, rumah semi permanen berukuran 4x5 Meter tersebut akan selesai di perbaiki selama 2 hari. Selain itu, Aipda Witoyo di bantu para donatur juga telah menyiapkan perlengkapan fasilitas yang lebih layak untuk di tempati di rumah baru Mbah Sangudi tersebut.

(Supriyadi)

Post A Comment: