Jakarta (Pikiran Lampung)
- Langkah Prabowo Subianto untuk menjadi pemenang dan presiden Indonesia pada pemilu 2024 mendatangkan diprediksi mulus. Hal ini bisa dilihat semakin sold dan masifnya kader Partai Gerindra dalam mensosialisasikan Prabowo sebagai calon Presiden di seluruh Indonesia. 

Sementara itu, pihal LSI Denny JA merilis hasil survei pilpres 2024 terbaru yakni head to head Prabowo vs Ganjar. Tak ada Anies dalam simulasi survei tersebut, seperti dikutip dari CNNIndonesia). 


Dimana, hasil survei LSI Denny JA mencatat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra yang kini juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kian menjauhi bakal capres yang akan menjadi bakal rivalnya, Ganjar Pranowo.

LSI Denny JA membuat simulasi head to head atau duel antara Prabowo dan Ganjar yang merupakan kader PDIP sebagai dua nama teratas yang kerap muncul dalam sejumlah hasil survei soal capres.

Hasilnya, elektabilitas Prabowo sebesar 52 persen, Ganjar Pranowo 41,6 persen. Artinya, Prabowo mengungguli Ganjar dengan selisih elektabilitas mencapai 10,4 persen.

Bila ditilik ke belakang, angka selisih itu kian melebar dalam empat survei terakhir LSI Denny JA sejak Januari 2023 lalu.

Pada Januari, Ganjar sempat mengungguli Prabowo dengan selisih mencapai 4,6 persen. Pada Mei, Prabowo menyalip Ganjar dengan selisih 6,4 persen. Lalu menjauh pada Juni dengan selisih 7,2 persen, dan terakhir pada Juli menjadi 10,4 persen.

"Memasuki bulan Mei, Prabowo unggul versus Ganjar gap-nya 6,4 persen. Pada bulan Juni gapnya menjadi 7,2 persen, dan sekarang pada bulan ini mencapai dua digit sebesar 10,4 persen," kata peneliti LSI Denny JA, Hanggoro dalam paparannya, Senin (31/7).


Hanggoro mengaku pihaknya memprediksi elektabilitas Prabowo akan terus menjauhi Ganjar. Menurut dia, elektabilitas Prabowo konsisten dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Juli misalnya, ia merinci elektabilitas Prabowo mencapai 52 persen, selisih 10,4 persen dari Ganjar dengan 41,6 persen. Elektabilitas Prabowo terus naik dari semula 38,5 persen pada Januari, kemudian 44,5 persen pada Mei, dan 50,4 persen pada Juni.

Sedangkan Ganjar, sempat menyentuh angka tertinggi pada Juni dengan 43,2 persen lalu kembali turun pada Juli menjadi 41,6 persen.

"Ini adalah raihan yang cukup konsisten yang didapat oleh Prabowo dan apabila kondisi ini tidak berubah maka bisa saja ketika kita ketemu hari ini, mungkin saja trend-nya akan terus meningkat bagi keunggulan Prabowo," kata Hanggoro.

Pada survei terbaru tersebut, LSI Denny JA tak mengikutsertakan bakal kandidat capres favorit lainnya dari Koalisi Persatuan untuk Perubahan, Anies Baswedan.

Hanggoro mengungkap alasan tak menyertakan Anies dalam survei kali ini karena selalu berada di urutan ketiga dalam jajak pendapat yang dilakukan LSI Denny JA. Ia menyebut pihaknya lewat simulasi survei kali ini ingin memotret berbagai segmen dari dua capres terkuat bagi Prabowo dan Ganjar.

"Pasti muncul pertanyaan kenapa Anies tidak dimasukkan. Ini pertanyaan penting. Tapi salah satunya Anies kebetulan dalam setahun terakhir juga konsisten tapi di konsisten di nomor tiga," kata dia.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada 1-15 Juli 2023 dengan melibatkan 1.200 responden lewat wawancara tatap muka. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error +- 2,9 persen.

Keunggulan elektabilitas Prabowo dalam hasil survei juga tercatat dalam survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia pada Minggu (23/7). Prabowo mengungguli dua pesaingnya, Ganjar dan Anies dalam empat simulasi. Mulai dari simulasi 34 nama semi terbuka.

Kemudian, dalam simulasi 19 nama semi terbuka; simulasi 10 nama, dan simulasi tiga nama. Dalam semua simulasi itu Prabowo selalu unggul dengan elektabilitas di atas 30 persen.(CNNndonesia/pl) 

Post A Comment: