Tubaba (Pikiran Lampung) -
- Joko, warga Tiyuh Marga Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang diketahui mengalami Retardasi mental atau sering disebut dengan gangguan intelektual menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah warga setempat karena ia dituding hendak mencuri.

Menurut keterangan warga setempat bahwa, sekira pukul 11 malam, Joko hendak menegur warung yang sudah tutup lantaran kendaraannya kekeringan BBM." Pas pemilik warung membuka pintu, tiba-tiba menjerit maling. Warga seketika itu langsung kumpul,"kata saksi yang enggan ditulis namanya, Senin (4/9/2023) sore.


Diterangkannya, saat diteriaki maling, seketika itu Joko lari dan mumpet." Ya namanya juga anaknya seperti itu ya (Retardasi Mental), otomatis Joko lari lah. Warga yang ramai-ramai itu tidak terkendali langsung menghajarnya,"terang saksi yang diamini warga lain.

"Dan langsung diserahkan ke pihak Polsek Gunung Agung serta diobati ke Puskesmas karena luka-luka di bagian kepala. Setelah itu, pihak Polsek membebaskan Joko karena tidak bersalah, mungkin karena pengakuannya dan orangnya kan agak kurang bang (Retardasi Mental),"jelas warga setempat.

Terpisah, Boimin, menceritakan bahwa pada Minggu malam Senin (3/9/2023) menceritakan bahwa Joko dan Mis (Pemilik Warung) merupakan warga Mekar Jaya. Joko mengaku kehabisan minyak malam itu, namun ia menyimpan motornya dan menegur warung BBM.

"Itukan tengah malam, ketika pemilik warung melihat gelagat yang mencurigakan, saat itu Joko langsung lari, dan seketika itu dia langsung diteriaki maling. Namanya masa banyak udah terlanjur,"kata Boimin kepada Pembina DPD Solidaritas Pers Indonesia (SPI) Kabupaten Tubaba.

Boimin memang merasa prihatin terhadap Joko, terlebih orangtuanya sudah almarhum. Namun, terang dia, pihak kepolisian dan pemilik warung sudah mengambil langkah perdamaian." Udah damai di bawa ke polsek, sekarang tak bantu juga berobat, itu anak sini warga saya, anak nya pak suraimi almarhum,"tuturnya.

Boimin juga mengaku jika warga di Tiyuh Marga Jaya saat ini memang diresahkan dengan pencurian ayam." Warungnya dekat saya, itu ya orang-orang nggak tega. Ya ada maling ayam setiap hari. itu (Joko) justru lari langsung nyumput di gelap-gelapan, orang banyak langsung mukul dia, setelah itu baru tau anak sini waduh, ya langsung kasian semua. Tapi udah di bawa ke polsek juga, ya keterangannya emang habis minyak,"papar dia.

Disisi lain, Budi yang merupakan kerabat dekat Joko menerangkan jika keseharian Joko merupakan buruh cabut singkong dan memang keadaannya kurang normal." Kesehariannya kuli cabut singkong, ya mohon maaf ya mas orangnya nggak seperti kita (Retardasi Mental). Taunya ya cuma kerja aja,"kata dia saat dihubungi.

"Kalau melihat keadaannya, waduh, ngelus dada mas. Luka di pelipis sebelah kiri saya lihat di perban, kalau kepalanya bonyok, ya namanya dihajar orang banyak,"sambung Budi.

Budi mengaku tidak tahu persis pokok persoalannya dan bahkan informasi perdamaian sebagaimana diterangkan oleh Kepalo Tiyuh, dirinya pun tidak mengetahuinya." Joko itu saudara dari istri mas, kata orang-orang sudah dibawa ke Polsek Gunung Agung dan dibawa ke Puskesmas PONED Suka Jaya,"ungkapnya.

"Untuk bukti berobatnya saya nggak tau, saya dengar cuma dikasih obat. Pas paginya saya berkunjung ke rumahnya, sudah melihat kondisi Joko sudah seperti itu (luka-luka, memar, dan bengkak dibagian kepala). Pas saya tanya, ya namanya orangnya seperti itu cuma jawab ya gitulah mas,"tutur Budi.

Hingga berita ini dilansir, pihak pemilik warung (Mis) maupun Polsek Gunung Agung belum berhasil dikonfirmasi. Berkaitan dengan persoalan dugaan penganiayaan sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 351, 353, 354, dan/atau 355, Aparat Penegak Hukum dalam hal ini Anggota Kepolisian Polsek Gunung Agung, Polres Tubaba sedianya menegakkan hukum yang seadil-adilnya. (Sahrodi).

Post A Comment: