Lampung Timur (Pikiran Lampung) - 
Dugaan Tindak kekerasan yang dilakukan oknum guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) DARUL ULUM, Sumbergede, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur, terhadap anak didiknya sangat disayangkan oleh orang tua siswa.

Pasalnya, orang tua siswa sangat terluka persaan nya usai melihat rekaman cctv dugaan tindakan kekerasan fisik yang diduga dilakukan oleh seorang Guru dengan inisial F kepada siswa didiknya yang berinisial A.

Husin yang merupakan orang tua dari siswa dengan insial A yang menjadi korban dugaan tindak kekerasan fisik  tersebut sangat menyayangkan adanya tindakan kekerasan di lingkungan sekolah yang juga pondok pesantren.

"Padahal lingkungan sekolah yang juga pondok pesantren tapi Sangat disayangkan karena cara mendidik dengan kekerasan fisik itu seperti di lingkungan preman terminal." Ujar Husin.

Husin juga menjelaskan, kejadian kekerasan guru terhadap anaknya itu terjadi saat malam hari di ruangan kantor SMP Darul Ulum tersebut, usai anaknya dituduh mencuri sendal di masjid anaknya sempat di panggil ke kantor dan di ancam akan di keluarkan dari sekolah.

"Anak saya dituduh mencuri sendal di masjid,   mesti tuduhan itu tidak terbukti, anak saya di panggil ke kantor dipaksa mengakuinya kemudian diancam akan dikeluarkan dari sekolah." Jelasnya.

"Sebagai orang tua, kami sangat kecewa dengan sikap pihak pengurus pondok pesantren yang terkesan kasar dan semaunya." Imbuhnya.

Menurut Husin berdasarkan video rekaman cctv yang ada ruangan kantor SMP tersebut, ia melihat anaknya ditampar, di pukul kepalanya, di tendang, di jewer, dibentak dan ditakut-takuti oleh oknum guru yang berinisial F dan DW, dengan alasan Karena anaknya berkelahi dengan temannya usai dituduh mencuri sendal jepit di masjid.

"Setelah melihat video rekaman cctv itu, Sungguh Perasaan saya sangat terluka melihat anak saya di pukuli seperti itu, saya yang orang tuanya saja tidak memukul kepalanya." Kata husin.

Ia melanjutkan Kalau memang anaknya salah, sebagai seorang guru harusnya melakukan didikan terhadap anaknya tersebut tidak dengan kekerasan fisik kalaupun anaknya tidak disiplin dihukum dengan cara yang mendidik seperti mengambil sampah atau yang lainnya bukan dengan cara-cara premanisme, karena ini adalah dunia pendidikan bukan terminal.

"Saya mau nanya kepada oknum guru itu kalau yang dipukul pakai tangan itu anak dia sendiri bagaimana perasaannya, harusnya oknum guru itu berkaca diri biar tindakan yang dilakukannya itu tidak menyakiti atau melukai perasaan orang tua siswa," Keluhnya kepada media ini (05/03/24) lalu.

Guna mengklarifikasi kebenaran rekaman video cctv tersebut Media ini mendatangi sekolahan tersebut Namun Kepala Sekolah sedang tidak ada ditempat.

Sementara itu, Oknum guru dengan inisial F yang diduga melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap anak didiknya tersebut saat dikonfirmasi, Ia pun mengakuinya namun semua hanya kesalahpahaman saja dan ia sudah meminta maaf kepada anak tersebut dan orang tuanya, ia juga tidak melakukan kekerasan, melainkan cuma medidik anak tersebut agar merasa kapok dan tidak mengulangi nya lagi.

" Semua cuma salah faham, saya tidak memukuli anak itu dengan keras ataupun emosi, saya cuma menjewer dan menepuk pundak nya sewajar saja agar dia kapok dan tidak mengulanginya lagi." Ungkap Guru dengan inisial F tersebut.

Menurut Guru dengan inisial F tersebut bahwa yang ia lakukan sudah benar dan memang ada aturan di pondok pesantren tersebut.

"Yang saya lakukan itu untuk memberi efek jera agar tidak mengulangi kesalahannya lagi, karena anak ini sudah seringkali berbuat salah, dan memang ada aturannya begitu dulunya." Kata Guru insial F tersebut saat dikomfirmasi diruangan kantor SMP Darul Ulum tersebut, Rabu (13/03/24).

Kemudian pada hari Jum'at (15/03/24) Media ini kembali mendatangi SMP Darul Ulum yang berada dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum Sekampung ini untuk menemui Kepala Sekolah tersebut.

Saat Ditemui di ruang tamu kantor SMP Darul Ulum tersebut, Nasrulloh, Spd. Selaku Kepala sekolah mengatakan semua sudah dimusyawarahkan dan pihak sekolah sudah menegur dan menasehati guru tersebut.

" Sudah kami musyawarahkan, gurunya juga sudah kami tegur dan sudah di nasehati," ujarnya.


Menurutnya, Pihak sekolah sudah menindaklanjuti kejadian tersebut, sudah di lakukan musyawarah dengan pengasuh pondok pesantren dan secepatnya pihak orang tua wali murid akan dipertemukan dengan guru tersebut untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.

" Tindaklanjutnya ya guru tersebut sudah kami nasehati, hari Minggu besok semua yang bersangkutan, orang tua siswa dan gurunya akan dipertemukan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan." kata Nasrulloh kepada media ini, Jum'at (15/03/24).

Nasrulloh menyampaikan bahwasanya untuk sekolah umum SMP Darul Ulum tidak ada peraturan mendidik dengan kekerasan, bahkan pihak sekolah sudah berusaha meminimalisir terjadinya bullying dan perudungan anak.

"untuk sekolahan umum tidak ada peraturan mendidik dengan kekerasan itu di SMP darul ulum ini, pihak sekolah juga sudah berusaha meminimalisir terjadinya bullying dan perudungan anak." Pungkasnya. (Supri)

Post A Comment: