Lampung Timur (Pikiran Lampung) - 
Jelang bulan Ramadhan, harga beras di pengusaha giling mengalami penurunan signifikan dari Rp. 14.000 menjadi Rp. 12.700 per kilogram. Jumari,  seorang pengusaha giling dari Desa Mengandungsari, Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur, mengungkapkan hal ini Kepada Media (Pikiran Lampung ) pada, Senin (11/3/2024).

Menurut Jumari, penurunan harga beras sudah terjadi selama 3 hari terakhir, dimulai sejak Sabtu (9/3/2024). Dia menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya harga padi dari 8.000 menjadi 7.000 per kilogram.

Tiga hari ini harga beras mulai turun, kalau kami antar kerumah konsumen, kami beri harga 12.700/kg, kalau ambil sendiri ke pabrik, kami kasih harga 12.600/ kg,” ujar Jumari.

Jumari memperkirakan bahwa harga beras akan terus turun menjelang pertengahan Ramadan, karena banyaknya panen padi di wilayah Lampung Timur. 

Dia berharap jika harga padi turun menjadi 5.000 per kilogram, maka dia akan menjual beras dengan harga normal kembali, yaitu 10.000 per kilogram.

“Sehari minimal kami antar beras ke pelanggan di pasar lokal seputaran Lampung Timur, 1 ton. Dalam satu minggu dua kali kami menggiling gabah untuk mencukupi pelanggan kami,” tambahnya.

Di sisi lain, seorang pedagang beras di Pasar Mengandung sari, Dullah, masih menjual beras dengan harga 15.500 per kilogram. Menurutnya, beras yang dijual merupakan stok beras saat harga masih tinggi.

“Saya jual 15.500 per kg, karena beras yang ada di toko kami merupakan beras harga masih 14.000 dari pabrik, kecuali stok lama habis dan kami belanja dengan harga murah kami akan jual murah juga,” jelas Dullah.

Namun, pendapat pedagang beras ini bertentangan dengan harapan para petani. Sejumlah petani berharap agar harga gabah tetap tinggi, minimal di atas 6.000 per kilogram, karena jika harga di bawah itu, mereka akan merugi.

“Kemungkinan 15 hari lagi padi saya sudah bisa dipanen, kalau harga gabah anjlok dibawa 6.000 per kilo bisa rugi kami, tidak sesuai dengan biaya pemeliharaan masa tanam,” jelas Suyanto, seorang petani dari Desa   Purwo Kencono Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur. (Supri)

Post A Comment: