foto istimewa
BALI -Letusan Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, bisa berdampak terhadap ketersediaan pangan di Pulau Bali, sehingga harus diantisipasi sejak dini.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, saat menghadiri Hari Pangan Sedunia di wantilan Pura Jagatnatha, Kabupaten Jembrana, Selasa (28/11).

"Jika erupsi Gunung Agung berlangsung dalam waktu yang lama, akan berpengaruh terhadap ketersediaan pangan di Bali. khususnya bagi masyarakat di sekitar gunung tersebut," katanya.

Ia mengatakan, saat ini stok pangan masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Bali antara dua sampai tiga bulan.
Selain minta bantuan ke pemerintah pusat, ia minta instansi terkait untuk mengantisipasi kekurangan stok bahan pangan dalam beberapa bulan ke depan.

"Bahan pangan harus tetap tersedia dengan jumlah yang aman di Bali. Saya minta instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah dan upaya antisipasi terkait hal tersebut," ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana yang ikut dalam acara ini mengatakan, cadangan beras di Bali saat ini mencapai 8 ribu ton.

Untuk warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Agung, menurutnya, Kementerian Sosial siap memberikan bantuan sesuai jumlah pengungsi.

Pihaknya memperkirakan, dengan evakuasi terhadap warga yang berjarak enam sampai delapan kilometer dari puncak gunung, diperkirakan ada 25 ribu orang, dengan kebutuhan beras 112 ton setiap hari.

Ia juga mengatakan, dari pantaun pasar yang dilakukan, hingga saat ini tidak terjadi kenaikan harga beras meskipun Gunung Agung meletus.

"Sampai saat ini tidak ada gejolak harga beras di pasar. Kalau terjadi kenaikan signifikan, kami akan melakukan operasi pasar," jelasnya.

Karena Kabupaten Karangasem bukan merupakan wilayah sentra produksi pangan, menurutnya, aktivitas Gunung Agung tidak akan berpengaruh terhadap produksi pangan di Pulau Bali.

Ia mengatakan, sentra pertanian produksi pangan di Bali ada di Kabupaten Jembrana, Tabanan dan Badung, sementara Karangasem merupakan sentra pertanian palawija.

"Jadi produksi beras sebagai kebutuhan pokok tidak akan terganggu, kecuali untuk sayuran dan buah yang berasal dari Kabupaten Karangasem," tutupnya.

Sementara itu,  sebanyak 94 penerbangan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang dibatalkan imbas meletusnya Gunung Agung, Bali. Pembatalan penerbangan diberlakukan hingga Rabu, 29 November 2017 lalu.

Hal tersebut diungkapkan Branch Communication Manager Bandara Soekarno Hatta, Dewandono Prasetyo Nugroho, Selasa (28/11).
"Tadi pagi Kemenhub melalui Dirjen Perhubungan Udara telah mengeluarkan Notam," ujar dia di Tangerang.

Dia menyebutkan jika Notam menetapkan perpanjangan penutupan Bandara Ngurah Rai berlaku sampai 29 November 2017. Penutupan bandara ini yang menyebabkan 94 penerbangan dari Soekarno Hatta menuju Bali ditiadakan hari ini. "Iya, ada 94 penerbangan tidak beroperasi hari ini," kata Prasetyo.

Adapun 94 penerbangan tersebut terdiri dari maskapai Garuda, Batik Air, Lion Air, Citilink, Sriwijaya Air, dan Air Asia. "Sedangkan dari arah sebaliknya total ada 99 penerbangan yang di-cancel," ujarnya.

Terpisah, Perum LPPNPI atau AirNav Indonesia memutuskan untuk memperpanjang penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto dalam laporannya mengatakan, hingga pagi ini dan ke depannya, abu vulkanik bergerak ke arah selatan/barat daya dan menutupi ruang udara di atas Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Dengan kondisi sebagaimana tersebut di atas, rapat koordinasi Kantor Otoritas Bandara bersama stakeholders terkait, yang dilaksanakan pada pukul 01.00 Wita 28 November 2017 memutuskan, memperpanjang penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai dari pukul 07.00 Wita tanggal 28 November 2017 s.d 07.00 Wita tanggal 29 November 2017," tulis Novie, Selasa (28/11).

Dari hasil rapat tersebut, laporan data analisis dan prediksi arah dan kecepatan angin BMKG pukul 18.00-00.00 UTC (02.00-08.00 Wita) menunjukkan bahwa arah angin dari utara hingga timur laut dengan kecepatan 5-10 kts.

Selain itu, laporan AirNav Indonesia Cabang Denpasar menyatakan, sesuai ploting area VA Advisory menunjukkan bahwa jalur pemanduan lalu lintas pesawat udara telah tertutup sebaran VA.

Dengan demikian, ditegaskan Novie, penutupan Bandara Ngurah Rai diperpanjang sampai dengan pukul 07.00 Wita tanggal 29 November 2017 diumumkan melalui NOTAM nomor: A4274/17 NOTAMR A4242/17. (ant/lp6)

Post A Comment: