Pemerintah Provinsi Lampung gelar rakor penyusunan laporan keuangan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPAW) dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan se-Lampung Tahun Anggara 2017, di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Senin (27/11/2017) malam.foto humas
BANDAR LAMPUNG--Pemerintah Provinsi Lampung dan United Nations Develompment Programme (UNDP) bersinergi melahirkan inovasi akselerasi pencapaian target Sustainable Develompment Goals (SDGs) di Lampung. SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan agenda pembangunan global dengan 17 tujuan, 169 target, dan 240 indikator, dengan harapan mampu menjawab tantangan dan permasalahan global.

"Untuk mencapai target yang ditetapkan, diperlukan pemetaan terhadap target dan indikator TPB, upaya ekstra keras, dan inovatif, sehingga mampu melahirkan inovasi akselerasi target SDGs di Lampung,” Kata Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Sutono, saat membuka acara sosialisasi rencana implementasi SDGs, di Ruang Rapat Bappeda Provinsi Lampung, Selasa (28/11).

SDG2 tertuang dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang TPB. Menurut Sutono, Pemerintah Provinsi Lampung menggandeng UNDP Indonesia meliputi penyusunan rencana aksi daerah TPB. 
Hasil evaluasi MDGs, jelas Sutono, juga memberikan gambaran tantangan bagi pelaksanaan seperti integrasi SDGs dan dokumen perencanaan daerah, menjadikan SDGs sebagai isu pembangunan bersama, penyediaan data berkualitas, terintegrasi, dan mudah diakses.

“Semua tantangan tersebut, harus menjadi fokus bagi semua dan perlu ditangani secara serius melalui kebijakan pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karenanya dibutuhkan keterlibatan semua pihak untuk mewujudkannya,” jelas Sutono.

Terkait target pencapaian, menurut Technical Advisor of UNDP Indonesia, Juliaty Ansye Sopacua, menjelaskan SGDs menargetkan untuk menuntaskan seluruh indikator. “Untuk itu dibutuhkan sinergitas, kerja keras, dan terobosan baru, karena capaian suatu tujuan mampu membantu capaian indikator yang lainnya,” jelas Juliaty Ansye.

Adapun prinsip SDGs, kata Ansye, yakni universality (dilaksanakan semua pihak), integration (dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan). Lalu, no one left behind (harus memberi manfaat bagi semua dan melibatkan semua pemangku kepentingan, dan coherence and solutive innovation (mengedepankan keselarasan kebijakan dan implementasi, termasuk menyediakan solusi efektif bagi pembangunan.

Penyusunan SDGs, kata Kepala Bappeda Provinsi lampung, Taufik hidayat, berdasarkan capaian Millenium Development Goals (MDGs) dengan target dan sasaran yang lebih luas. SDGs merupakan komitmen dan upaya bersama guna membangun masa depan yang inklusif, berkelanjutan dan tangguh. “SDGs disusun untuk menyempurnakan MDGs seperti lebih komprehensif karena disusun dengan melibatkan banyak negara dengan tujuan universal. (rls/wan)

Post A Comment: