BANDAR LAMPUNG --- Di era revolusi industri  4.0, pemanfaatan teknologi menjadi suatu kebutuhan penting. Perusahaan mapan sekalipun seharusnya mengadopsi teknologi digital untuk menjamin eksistensi bisnis.
“Bila masih berpatok bisnis lama yang mengabaikan pemanfaatan teknologi bukan tak mungkin bisnis terguling dan karam. Saat ini saja, disrupsi digital mulai menggerus sejumlah sektor. Seperti, transportasi, ritel keuangan dan logistik,” kata Kepala Lembaga Penelitian,Pengembangan Pembelajaran, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Suhendro Yusuf, Ph.D.
Untuk itu, lanjut Suhendro, Perguruan Tinggi di Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi perubahan di era digital disruption yaitu era keterkejutan dengan teknologi digtal.
“Namun, hal ini perlu juga dukungan pemerintah dengan cara regulasi yang mendukung, jika tidak ingin perguruan tinggi itu tertinggal jauh,” kata Salah satu tokoh Menginpirasi dari Lampung versi sebuah media harian.
Untuk itu, IIB Darmajaya, melalui LP4M akan menggelar The 4“ International Conference on Information Technology and Business (ICITB) 2018. Dengan tema Opportunities and Challangers in Industry Revolution 4.0 For Disruption Technology.
“Tujuannya untuk menjadikan forum komunikasi dan diskusi antar sivitas akademika dan stakholders terkait dengan pengembangan model strategi inovasi di era disrupsi,” kata dia.
Sementara, Rektor IIB Darmajaya Ir. H. Firsmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc, mengatakan tujuan lain dari seminar internasional yang akan digelar LP4M kampus biru tersebut guna memperkenalkan hasil-hasil riset sivitas akademika dan dunia penelitian yang dapat dijadikan sebagai keunggulan bersaing berbasis inovasi ke dunia bisnis.
“Selain itu, memberikan pemahaman tentang disruption dan dampaknya terhadap kehidupan bisnis di Indonesia kepada sivitas akademika dan stakholder. Dengan Seminar Internasional ini kita dapat melakukan sharing dan transfer ilmu pengetahuan untuk mengembangkan model inovasi terbaik dalam menghadapi era disruption technology,” kata Firmansyah.
Firmansyah juga menjelaskan manfaat lain dari kegiatan ICITB ini agar hasil-hasil riset dari dunia penelitian ini dapat diperkenalkan dan digunakan sebagai keunggulan bersaing di era disruption oleh kalangan industri dan bisnis.
Sementara, Muhammad Ariza Eka Yusendra, S.P., M.M, Wakil Ketua ICITB IIB Darmajaya mengatakan seminar itu akan digelar 23 Oktober 2018 mendatang. Kegiatan yang diperkirakan diikuti 100 peserta peneliti dari seluruh Indonesia dan beberapa negara lainnya, akan digelar di Hotel Horison Bandar Lampung.
“Peserta tidak hanya sebatas dosen dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri, tapi juga mahasiswa, birokrasi pemerintah daerah, profesional, swasta, BUMN, dan umum,” kata dia. (**)

Post A Comment: