Tanggamus- Ketua MPR-RI Dr. H. Zulkifli Hasan SE. MM mengelar Dialog Empat Pilar Kebangsaan di gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kelurahan Kuripan Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus, Kamis (6/9).

Dialog Empat Pilar Kebangsaan yang digelar sesuai agenda anggota MPR-RI itu, sejatinya tidak membawa nama partai, namun, acara tersebut malah dimanfaatkan dengan banyak terpasang benner Bacaleg dari partai PAN.

Terlebih lagi, undangan yang dibuat panitia tidak sesuai dengan jadwal yang telah diarahkan oleh Zulkifli Hasan, sehingga membuat para peserta menunggu hingga 2jam lebih, dimana para peserta sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIB.

Mis komunikasi itu terungkap saat ketua MPR-RI bertanya pada peserta, "Dari jam berapa menunggu saya?," Tanya ketua MPR RI yang disambut serentak oleh peserta yang hadir dengan jawaban, jam 9.

"Sesuai jadwal saya, jam 9.00 WIB berada di Kecamatan Semaka, jadi tidak mungkin dijam yang sama saya berada di Gedung PGRI Kecamatan Kotaagung Pusat. Ini jelas kesalahan yang dibuat oleh panitia pelaksananya," kata Zulkifli.

Ketua MPR RI itu juga menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh peserta yang hadir atas kesalahan komunikasi dari pihak panitia tersebut.

"Ini bajunya sudah basah karena keringat terus kering lagi ya? Kami mohon maaf atas kesalahan ini, mudah mudahan ini tidak menyurutkan semangat kita untuk mendengarkan dialog empat pilar kebangsaan pada hari ini," ucapnya yang disambut tepuk tangan oleh seluruh peserta.

Dalam pidatonya Zulkifli Hasan menjelaskan tentang hak-hak warga negara.

"Hak aparat, melayani masyarakat sebaik baiknya agar masyarakat terhindar dari kelaparan, rasa takut dll," ujarnya.

Selanjutnya Zulkifli menjelaskan, yang berikutnya adalah hukum yang adil, oleh karenanya seluruh masyarakat berhak mendapatkan hukum yang adil.

"Lalu yang berikutnya adalah hak untuk dipilih dan hak untuk memilih, jadilah warga yang bertanggung jawab, dengan memilih yang tidak asal asalan dan penuh tanggung jawab. Terlebih MPR RI karena mereka pembuat undang undang, dari mana asalnya dan latar belakangnya," terangnya.

Kemudian Zulkifli berharap untuk menumbuhkan kesadaran dari setiap warganegara, dengan cara teliti dalam memilih wakil rakyat.

"Jangan sampai memilih karena uang tetapi tidak bisa membela aspirasi rakyat, lihat latar belakang dan asal usulnya. Apabila pilihan ditentukan dengan baik maka akan menghasilkan wakil rakyat yang baik dan masyarakat yang baik," harapnya.

Lebih lanjut ia berpesan, pilihan boleh beda tapi tidak boleh menimbulkan perpecahan, karena kita semua adalah saudara, memanusiakan sesama manusia dengan keadilan yang adil dan beradab.

"Selesaikan perbedaan dengan musyawarah. Masyarakat akan maju bukan karena alam, tapi karena manusianya, Allah tidak akan merubah nasib manusia selain manusia itu yang mau berusaha merubahnya," pungkasnya. (Agus).

Post A Comment: