Bandarlampung (Pikiran Lampung/SMSI
) -Warga dan guru di Bandarlampung diminta lebih bethati -hati serta bijak dalam menyebarkan informasi. Terutama soal informasi adanya percobaan penculikan anak yang gempar beberapa hari lalu. Hal ini dikatakan Kabid Pendidikan dan IT SMSI Lampung, Jeffry Noviansyah, SS, Sabtu (28/1/2023). 

" Kami berharap para orang tua dan guru bida bijak dalam. menerima dan menyebarkan informasi, "jelasnya.. Menurutnya, harus dipastikan sumber informasi yang diidapat. Sebab, kalau berita bohong bisa -bisa malah nanti terjerat pidana. " Tapi para orang tua dan guru juga tetap harus waspada, pastikan para siswa dan anak kita selalu dalam pengawasan dan jangan biarkan bergaul dengan orang asing. Dan bila melihat yang mencurigakan segera lapor ke polisi atau pamong terdekat, "terangnya.

Sementara itu, dikutif dari laman Rilis.Id Kapolsek Sukarame Kompol Warsito buka suara soal pesan suara berantai soal penculikan (baca: Geger Rekaman Suara Dua Siswa SDN 1 Way Dadi Diculik, Kepsek Beri Penjelasan). 

Pesan suara itu berbunyi, "Ibu yang masih mempunyai anak atau cucu usia balita dan SD untuk berhati-hati dan siaga menjaga anak atau cucunya ketika sedang sekolah atau bermain".

"Karena benar hari ini (Kamis, 26/1/2023, Red), siswa SD kelas 3 dan kelas 1 di SDN 1 Way Dadi, Sukarame nyaris diculik orang tidak dikenal dengan mobil warna merah".

Nah, dari penelusuran polisi isi pesan suara itu tidak benar. Hal ini diketahui setelah polisi mendatangi kepala SDN 1 Way Dadi, Yulisa Ramania. 

Pihak sekolah, lanjut Warsito, telah memanggil Ernita, wali murid yang mengirim pesan tersebut di grup WhatsApp (WA) sekolah. 

"Setelah ditanya dia mengaku hanya meneruskan. Namun saya tegaskan, siswa yang disebutkan dalam WA tersebut bukan siswa SDN 1 Way Dadi," ungkapnya, Jumat (27/1/2023)

Ernita menyatakan mendapat pesan suara WA dari adiknya, warga Kedamaian, yang bekerja sebagai penjaga toko di Pasar Bawah.

Polisi juga telah menanyai satpam sekolah yang bertugas jaga sejak pukul 06.30 hingga 17.30 WIB. 

"Setelah siswa masuk ke pekarangan sekolah, mereka tidak diperbolehkan keluar kecuali jam pulang," sebutnya. 

Satpam mengaku tidak tidak pernah melihat peristiwa penculikan atau mobil berwarna merah seperti disebut dalam pesan. Begitu juga hasil rekaman CCTV. 

"Namun kami akan terus melakukan penyelidikan terkait kebenaran isu tersebut," katanya.  Dia mengimbau warga Sukarame bijak bermedia sosial. Teliti dulu kebenaran sebuah informasi sebelum di-share. Sebab, bisa menimbulkan keresahan. 

"Orang tua juga wajib menjaga dan mengawasi anak-anaknya di mana dan kapan pun," tutupnya. (tim)


.

Post A Comment: