Lampung Timur (Pikiran Lampung) -
Masyarakat dituntut ekstra hati-hati dalam urusan memperoleh obat di Puskesmas. Mengapa demikian? Karena Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung terindikasi plin plan ketika ditanyakan mengenai adanya ribuan obat kadaluwarsa yang ditemukan BPK RI Perwakilan Lampung di Puskesmas Donomulyo, Bumi Agung, Lampung Timur beberapa waktu lalu.

Ketika Senin (18/12/2023) pagi tim media ini mengonfirmasi mengenai temuan BPK di Puskesmas Donomulyo pimpinan Basuki, petugas pelayanan informasi BBPOM Bandar Lampung, Nofer, menunjukkan hasil penelisikan lembaganya atas hal tersebut.

Namun, ia tidak berkenan untuk tim media ini meminta fotocopi atau memfotonya. Akhirnya, dipilih jalan membaca surat tersebut dan merekamnya. 

Mengacu pada surat resmi BBPOM yang ditunjukkan Nofer, terbukti jika lembaga tersebut telah melakukan pemeriksaan pada Puskesmas Donomulyo, Kecamatan Bumi Agung, Lamtim, pada 10 Juli 2023.

Apa hasilnya? Pertama: terdapat pelanggaran minor. Dimana sebagian obat disimpan di luar gudang obat yang kondisinya kotor. 

Kedua: terdapat pelanggaran mayor pada pengelolaan obat, sehingga tidak sesuai standar dan ketentuan. Seperti; atap gudang bocor mengakibatkan obat yang berada di bawahnya menjadi basah, pemasangan AC dan pemantau suhu yang tidak tepat, adanya alat pengukur suhu yang rusak, adanya vaksin telah berubah warna namun disimpan dan bercampur dengan vaksin yang kondisinya masih baik, dan banyak lagi lainnya.

Ketiga: ditemukan pelanggaran mayor sistemik. Yang berakibat tidak konsisten terhadap standar persyaratan dan perundang-undangan.

Namun, sekitar tiga jam tim media ini meninggalkan Kantor BBPOM yang berada di Jln Dr Susilo, Bandar Lampung, seorang pejabat fungsional BBPOM mengaku bernama Masruroh menyatakan bila tidak ada obat kadaluwarsa ditemukan pihaknya di ruang pelayanan Puskesmas Donomulyo.

Ditegaskan Masruroh, sepanjang obat kadaluwarsa tidak diberikan kepada pasien, tidak ada masalah. Sayangnya, ia tidak menjelaskan adakah keyakinan BBPOM jika obat kadaluwarsa temuan BPK tersebut tidak diberikan kepada pasien.

Tentu saja, sikap cucuk cabut BBPOM Bandar Lampung ini patut disesalkan. Karena masyarakat yang berobat ke puskesmas mengharap adanya obat-obatan yang “tidak bermasalah”.  

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tim BPK RI Perwakilan Lampung menemukan ribuan obat dari 22 jenis telah kadaluwarsa (expired) di Puskesmas Donomulyo, Kecamatan Bumi Agung, Lamtim.

Diuraikan BPK, berdasarkan pengujian melalui pemeriksaan fisik persediaan, pengujian berita acara stock opname, dan wawancara dengan pengurus barang di Puskesmas Donomulyo, diketahui adanya obat dan barang habis pakai yang sudah kadaluwarsa (expired) tidak dimasukkan dalam BA stock opname.

Obat kadaluwarsa apa saja yang dipergoki di Puskesmas Donomulyo? Mulai dari amlodipin 5 mg sebanyak 3.900 tablet yang kadaluwarsa per Januari 2023, antasida DOEN suspensi sebanyak 100 botol, kadaluwarsa Juni 2022, antigen abbot sebanyak 800 pcs dengan masa kadaluwarsa Maret 2022, juga obat asam mefenamat 500 mg sebanyak 1.700 tablet yang kadaluwarsanya Januari 2023.

Selanjutnya obat jenis dolutegravir sebanyak 30 tablet dengan kadaluwarsa Januari 2022, efavirenz juga 30 tablet yang kadaluwarsanya Oktober 2022, glibenklamid 5 mg 700 tablet dengan masa kadaluwarsa Juli 2022, serta haloperidol 5 mg sebanyak 3.300 tablet yang kadaluwarsa Juni 2022.

Obat lainnya adalah kalsium laktat 500 mg sebanyak 4.200 tablet, dengan masa expired Juli 2022, kloraniramina maleat (CTM) 4 mg sebanyak 6.200 tablet kadauwarsa Agustus 2022, kotrimoksazol 480 mg untuk orang dewasa sebanyak 1.000 tablet, kadaluwarsa Juli 2022, loperamide 2 mg sebanyak 500 tablet, kadaluwarsa Agustus 2022, dan loratadine 10 mg sebanyak 200 tablet, yang kadaluwarsa Mei 2022.

Selanjutnya, obat jenis OAT kategori ada sembilan paket yang kadaluwarsa Agustus 2022, Oralit 3.600 pcs kadaluwarsa Mei 2022, RDT HIV (SD) sebanyak 125 tes kadaluwarsa Juli 2021, dan salep 2-4 sebanyak 48 pot, kadaluwarsa Juli 2022.

Sedangkan salep whitfield sebanyak 24 pot masa kadaluwarsanya September 2022. Tablet tambah darah sebanyak 1.380, kadaluwarsa pada November 2022, trepocheck sembilan kotak, kadaluwarsa Desember 2021, trihexyphenididyl 2 mg sebanyak 1.200 tablet, kadaluwarsa Juni 2022, dan obat jenis virocheck satu kotak, kadaluwarsa Maret 2022. (sugi)


Post A Comment: