Bandarlampung (Pikiran Lampung)
- Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung terkesan buang badan alias buang selah ketika ditanya soal pengadaan kambing pada tahun 2022 lalu di di dinas tersebut. 

Sebab, ketika konfirmasi terkait hal ini, sang kadis hanya menjawab melalui salah seorang stafnya yang mengaku bernama Anwar. 

"Ass saya anwar bang, staf bu lili, kadis peternakan, Saya izin menyampaikan hak jawab kami thd pemberitaan media Pikiran Lampung, tks

 1. Kegiatan Pengadaan Kambing Tahun 2022 sudah selesai dilaksanakan dan sudah di audit oleh BPK dan Inspektorat dengan hasil tidak ada masalah dan tidak ada temuan apapun.

2.  Terkait dugaan  Pelaksana /Penyedia Kegiatan tersebut yang disebut-sebut ada dugaan keterlibatan orang penting dalam pengadaan tersebut.  kami pastikan tidak ada. Tks, "jelas Anwar melalui pesan aplikasi WhatsApp, Kamis (22/2/2024). 

Diberitakan sebelumnya, dugaan adanya kecurangan realisasi anggaran di lingkup Pemprov Lampung terus mencuat dan menarik perhatian warga. 

Salah satu indikasi adanya 'Slap slip' anggaran itu terjadi di dinas Peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Lampung. Yakni, pengadaan hewan ternak pada tahun 2021-2022.

Mendengar informasi ini, warga sai Bumi Ruwa jurai meminta agar dugaan ini diusut hingga tuntas. " Kami minta kalau benar informasinya seperti itu, maka pihak Aparat penegak hukum harus turun dan menyelidiki kasus inj hingga tuntas, "harap Yanto dan Mamat Warga Lampung Selatan, Kamis (22/2/2024). 

Sebab menurut mereka, anggaran tersebut berasal dari rakyat dan harus direalisasikan dengan tepat sasaran ke rakyat. 

Untuk diketahui, lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (Pematank) Provinsi Lampung, menemukan kejanggalan Proyek Pengadaan hewan ternak pada Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Provinsi Lampung, tahun Anggaran 2021/2022, dikutif dari laman Lampung Stret News. 

Menurut Ketua Pematank, Suadi Romli, jika sistem dari pengadaan barang tersebut masih manual, belum menggunakan e-catalog. Padahal seharusnya sudah menggunakan e-catalog.

“Kami menduga disisi ini ada kongkalikong dan main mata antara rekanan dengan oknum Kepala Dinas dan pejabat pada Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Provinsi Lampung, ” ungkapnya, belum lama ini. 

Suadi Romli juga mengatakan nilai proyek yang dimaksud nilainya cukup fantastis yakni lebih dari 4 Miliyar.

” Bukan hanya pengadaan kambing saja, akan tetapi pengadaan sapi, itik, bahkan ada juga pengadaan sumur bor yang pengerjaannya asal-asalan, bahkan saat ini banyak yang terbengkalai. Oleh sebab itu, terkait hal ini, dalam waktu dekat kami akan laporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH), “imbuhnya.

”Selain itu, kami akan kawal masalah ini bersama dengan kawan-kawan dari Media, dan akan kami viralkan. Kami tidak main-main, selain kami laporkan ke APH, akan kami laporkan juga ke KPK-RI, sebab kami menduga juga ada aroma Korupsi yang merugikan uang negara, ” pungkas Suadi Romli didampingi anggota investigasinya.(**) 


Post A Comment: