Lampung (Pikiran Lampung)- Seiring dengan terjadinya globalisasi di beberapa sektor, mulai dari teknologi, budaya, dan juga alat komunikasi, membuat manusia harus mampu menghadapinya. 

Arus informasi menjadi semakin kencang, dan tentunya beragam. Globalisasi ini tidak bisa dihindari, dampak positif atau negatifnya pun tergantung dari kita. 

Maka, salah satu hal terpenting dalam menghadapi era globalisasi yaitu dengan gerakan literasi.  

Hal itu yang menjadikan dasar bagi komunitas, penggiat, pegiat, pemerhati dan relawan yang tergabung dalam Forum Literasi Lampung (FLL) menyelenggarakan Diskusi Literasi, Sabtu (23/03/2024) bertempat di RM Dapur Solo Sukarame Bandar Lampung, dengan mengangkat tema “Gerakan Literasi ; Gerakan Bersama”.

Di tengah gempuran informasi yang masif pada saat ini, literasi memiliki peran yang sangat penting. 

Dengan cerdas berliterasi, tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang diterima menjadi lebih baik, membantu orang berpikir secara kritis, tidak mudah terlalu cepat bereaksi, membantu menumbuhkan serta mengembangkan nilai budi pekerti yang baik dalam diri seseorang. 

Literasi juga kunci untuk memahami dan berpartisipasi dalam dunia yang semakin kompleks, bukan hanya tentang kemampuan dasar dalam membaca dan menulis saja. Hal itu disampaikan Ketua Forum Literasi Lampung, Eni Amaliah pada sambutannya di depan peserta diskusi.

Diskusi literasi ini  dihadiri 150 peserta komunitas dan relawan literasi yang  mewakili 15 kabupaten/kota seProvinsi Lampung. Selain berdiskusi menyatukan visi misi dan semangat yang sama dalam membantu program pemerintah melalui gerakan literasi, juga dilakukan donasi buku-buku bacaan yang merupakan bantuan dari  Gramedia  Bandar Lampung. 

Penerbit Rineka Cipta dan Penerbit Bumi Aksara, Eni Amaliah yang juga Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung mengingatkan bahwa dalam gerakan literasi, pelibatan publik menjadi sangat esensial karena Pemerintah jangkauannya terbatas. 

Untuk itu, harus  bekerja sama dengan berbagai unsur, melalui diskusi ini kita bisa saling belajar satu sama lain dan berbagi pengalaman dalam memajukan literasi. 

Karena gerakan literasi tidak bisa dilakukan sendiri atau masing-masing tapi harus bergerak bersama-sama, dengan melibatkan semua lembaga, elemen, semua pihak dan masyarakat. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI) Provinsi Lampung, Gunawan Handoko mengatakan, manfaat literasi sebagai bekal masa depan sangat besar, tidak hanya dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang.


Oleh karena itu, penting bagi individu dan masyarakat untuk memprioritaskan pengembangan literasi sebagai investasi yang berharga dalam masa depan yang lebih baik.

Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Desi Ari Pressanti  sebagai Narasumber mengharapkan Diskusi Literasi ini terus berkelanjutan.  

Semua komunitas dan relawan literasi seProvinsi Lampung harus bekerjasama  dan saling mendukung, karena situasi dan kondisi di setiap kabupaten itu berbeda-beda.  Gerakan literasi merupakan fondasi dari kemandirian dan partisipasi aktif dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi, literasi untuk kesejahteraan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung yang diwakili Kabid Layanan, Peri Darmawan, SE.,M.M, menyatakan dalam gerakan literasi tidak hanya dilakukan oleh perangkat birokrasi saja. 

Tetapi melibatkan seluruh lapisan masyarakat, seluruh pengambil kebijakan, pemerintah daerah, lembaga, pihak swasta, dan dunia usaha bisa memberikan kontribusi konsep dan indikator terhadap literasi dan strategi pengembangannya baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Kegiatan diskusi literasi yang merupakan kerjasama antara Forum Literasi Lampung (FLL), Gramedia Lampung, Penerbit Rineka Cipta dan Program Studi  (Prodi) Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung, ditutup dengan buka puasa bersama di hari ke 12 bulan suci Ramadhan 1445 H. 

Donasi buku-buku bacaan disumbangkan untuk para komunitas, pegiat, penggiat dan relawan literasi aktif dari 15 kabupaten/kota seprovinsi Lampung untuk menambah koleksi buku-buku bacaan Rumah Baca, Pojok Baca yang dikelola. (*) 

Post A Comment: