foto ilustasi. ist 
Bandarlampung- Saat ini harga sejumlah komonitas mengalami penurunan, salah satunya harga singkong.

Hal ini tentu saja membuat petani singkong di sejunlah daerah  mengeluh, seperti yang dialami oleh petani di Kabupaten Lampung Timur.. 
Dimana, harga singkong atau ubi kayu di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung sekarang ini Rp1.850 per kilogram atau turun Rp200 dari harga tertinggi pada beberapa bulan terakhir yang mencapai Rp2.050.

"Harga singkong konsumsi Rp1.700, tidak ada potongan. Kalau singkong jenis lainnya saat ini di pabrik Rp1.850 per kilogram, potonganya 25 persen, " kata Sugiarto petani singkong warga Desa Bandar Agung Kecamatan Bandarsribhawono, Lampung Timur dihubungi Sabtu pagi.

Menurut Sugiarto, harga singkong di atas Rp1000 ini telah berlangsung beberapa bulan ini, dan harganya sempat mencapai Rp2.050 per kilogram.
"Turun Rp200 perak, jadi Rp1.850," katanya.
Dia menyatakan petani singkong di daerahnya merasakan untung dengan harga Rp1.850 itu.
"Kalau harga Rp1.850 petani ada untungnya, ada hitungan untungnya, " ungkap dia.

Suwarno, pengepul atau pembeli singkong dari para petani di Desa Bandaragung ketika dihubungungi melalui telepon selulernya membenarkan harga singkong yang naik.
Singkong dibelinya dari para petani Rp1.800 perkilogram.

"Sekarang memang harga singkong lagi bagus, sampai Rp1800, potonganya 24 persen, " katanya.
Menurut Suwarno, kenaikan harga singkong berangsur-angsur naik sehingga petani gembira.

"Faktor permintaan banyak untuk dibuat aci membuat harganya naik, termasuk permintaan singkong konsumsi untuk dibuat kripik juga banyak, " katanya.
Singkong atau ubi kayu tumbuh baik di Kabupaten Lampung Timur. Singkong ini merupakan bahan baku untuk membuat tepung tapioka. Selain itu, untuk singkong konsumsi banyak dibutuhkan warga baik di kabupaten tersebut maupun daerah lainnya untuk dibuat keripik singkong.(ant/p1)

Post A Comment: