Lamtim (Pikiran Lampumg)- Kebijakan pemerintah melalui BPH Migas yang membatasi pasokan solar ke SPBU, mulai berdampak di Provinsi Lampung.

Di Kabupaten Lampung Timur, misalnya, sejumlah sopir di Bumei Tuah Bepadan ini mengeluhkan kelangkaan BBM ini.

Sejatinya, BBM, jenis solar kebutuhan vital bagi tranportasi umum.
Suryono salah satu sopir truk colt diesel mengaku, kecewa ihwal kelangkaan solar ini .
"Tolong mas sampaikan kepada Presiden Jokowi. Kenapa solar belakangan ini SPBU sering kosong?," ucap dia, di SPBU Labuhan Ratu, Lampung Timur, Jumat (6/9/2019) malam.

Suryono yang terbiasa membawa hasil bumi ini mengaku, kelangkaan solar di SPBU bisa menghambat kerjanya.
"Saya sebagai sopir bisa mogok di jalan. Saya biasa bawa buah hasil pertanian ke Jawa. Bisa rusak ini," keluh Suryono.

Senada dikeluhkan supir truck, Hasanudin yang membawa hasil pertanian singkong.
Bahkan Hasanudin mengaku terlihat marah-marah kepada operator SPBU karena mendapat jawaban solar kosong.
"Saya ini orang kecil. Kenapa beli solar di SPBU sekarang pada kosong? Apa ini ada permainan SPBU?," ujarnya.
Tampak operator SPBU  mencoba menenangkan Hasanudin, dengan memberikan pengertian jika memang betul solar kosong.
"Tapi bukan kami permainkan. Karena pasokan dari Pertamina memang dikurangi. Kami biasa dikirim 16.000 liter/ hari. Sekarang mulai dikirim 8.000 liter," kata salah satu petugas operator SPBU.
Pasca-berkurangnya pasokan solar ke beberapa SPBU, terlihat SPBU di beberapa tempat sepi pembeli.
Dari informasi yang ada, kelangkaan solar juga sudah hampir merata terjadi seluruh SPBU yang ada di Bumi Ruwa Jurai. Pembatasan bukan hanya sebatas pasokan untuk SPBU, namun juga untuk pembelian juga dibatasi. (Red)

Post A Comment: