Tulangbawang, (Pikiran Lampung
)-- Acara penyambutan rombongan kirab budaya Nusantara Satu Abad Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Halaman lslamic Center Jalan Lintas Timur kecamatan Menggala Kabupaten Tulangbawang, Propinsi Lampung, meriah. 

Dimana, warga PSHT dan Tokoh Adat Tulangbawang menyambut rombongan dengan adat kebesaran Mego Pak, Yakni Pepung Pepadun lengkap dengan payung agung, jejalan andak, kandang larang serta Appeng penyambuk. 

Dalam rangka menyambut rombongan yang Membawa Tanah dan Air suci Mulai dari Aceh dalam ramgka satu Abad perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan penyerahan Air dan Tanah, cabang Tulangbawang menyiapkan penyambutan secara meriah dengan pengwalan ketat, Selasa, (19/07/2022).


Acara tersebut dihadiri oleh tokoh Adat Mego Pak Tuba, Wakil Bupati Tuba, Hendriwansyah, Kapolres Tuba yang diwakili oleh Iptu Irwansyah, S.H, Ketua Cabang PSHT Tuba, Beserta Warga PSHT dari berbagai Ranting dan Rayon Se- Tulang Bawang, ASN, serta Dandim 0426 Tuba

Dalam Sambutan Ketua Cabang PSHT Tuba, Mujio Slamet menyampaikan terimakasih ke semua pihak. " Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Tamu undangan yang telah hadir dalam memeriahkan acara Kirab Budaya satu Abad PSHT dan instansi Pemerintahan yang telah mensuport memberikan perijinan pemakaian tempat Islamic Center, kepada Wakil Bupati beserta rombongan nya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah menyempatkan waktu untuk hadir dalam acara ini," ucapnya.


Lanjut Kang Mas Mujio Slamet, "Serta membawa Air dan Tanah Suci itu dari titik nol Sabang dan titik nol Papua Merouke bergerak serempak dan nanti tepat tanggal 12 Agustus 2022, Insya Allah sudah terkumpul di Madiun. Adapun Tanah Dan Air untuk membangun Monumen satu Abad di Padepokan Nomor 17 Manggangan Kidul Madiun dan itu nanti di bangun wisata pencak silat dunia. Jadi nanti dari berbagai negara kalau mau belajar pencak silat centralnya di pusat madiun. Kebetulan di kampung itu mendapatkan gelar kampung silat adapun ajaran PSHT ini persudaraan maaf bukan perguruan maaf bukan ikatan tapi persudaraan karna cita-cita dari pendahulu kita adalah membentuk persaudaraan yang akur dan kini saatnya sudah terwujud bahwa persaudaraan setia hati terate ini di akui terbesar sedunia dan terkaya sedunia sesuai dengan asetnya, karena saya buktikan di cabang-cabang ini tidak hanya cabang saja yang punya Padepokan bahkan ranting-ranting sudah mulai membangun padepokan". Tuturnya.

Wakil Bupati Hendriwansyah menyampaikan, "Ya, acara intinya hari ini merupakan kita mengamalkan contoh-contoh bagaimana kita menjalin silaturahmi, Hablumminanas bersama kita dengan suatu persaudaraan PSHT pada intinya kita adalah untuk menjalin silaturahmi persaudaraan tujuan yang sangat mulia dari pendiri dan pendahulu dari keluarga besar PSHT yang kita cintai". ungkapnya.

Lembaga Tokoh Adat Megou Pak Tuba, Sekretaris Umum Amirsonofery, S.H, Gelar Tuan Pengatur menyampaikan PSHT ini bertumbuh, berkembang biak dengan baik di Bumi Persada yang tercinta ini saya yakin Bahwa PSHT ini adalah puta putri Bangsa yang akan Mlmenjaga keutuhan NKRI. Sudah selayaknya kita bersenergi berkolaborasi karna tidak ada ingin pecah belah di antara kita karna adat ini satu suara satu kata satu tujuan untuk masyarakat Tulang Bawang. Jelasnya.

Mewakili ketua Umum Lembaga Tokoh Adat Megou Pak Tuba Sekretaris Umum Amirsonofery, S.H, Gelar Tuan Pengatur memberikan gelar kepada ketua umum PSHT Pusat Drs. H. R Moerdjoko, HW dengan Gelar Pangeran Bimbingan, Ketua Perwapus PSHT Lampung Brig. Jen. TNI Yuswandi mendapatkan Gelar Pangeran Laksmanou, Ketua cabang PSHT Tuba mujio Slamet mendapatkan Gelar Pangeran Jaya kesuma.

Donisar, S.H juga menyampaikan, " Terimakasih acara ini berjalan dengan lancar tidak ada halangan satu apapun dan tetap mematuhi protokol kesehatan". Tutupnya. (*/Tim)

Post A Comment: