Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Dosen sekaligus Pakar Hukum  dari Universitas Lampung (Unila) Dr. Yusdianto, SH, MH memberikan catatan terkait Pembangunan Lampung yang berkelanjutan.  Hal ini dipaparkan Yusdianto saat jadi pembicara pada Acara Diklat Jurnalistik Pra UKW dan dialog Publik dengan tema ' Membedah Pembangunan Lampung Yang berkelanjutan' yamg digelar Media Pikiran Lampung di Hotel Sparks Lite Bandar. Lampung, Sabtu (9/12/2023). 

Hadir sebagai narasumber, di Dialog Publik  Media Pikiran Lampung Group, Yustianto, pakar Hukum Unila memberikan beberapa pandangan dan catatannya. Utamanya, terkait penambahan Badan Usaha Daerah, Honorer yang ada di Pemprov Lampung serta stagnannya pembangunan kota baru dan hubungan antara daerah dan pusat serta kabupaten-kota 


Yusdianto memberikan pandangan  publiknya terkait tema dalam kegiatan Dialog publik yang digagas dan digelar Pikiran Lampung tersebut. " Berbicara ke depan kita harus lihat secara internal maupun eksternalnya, serta bagaimana caranya dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat serta bagaimana dengan kinerja pegawai, di lingkungan Pemprov Lampung, "ucap dia. 


Dia berharap mengenai pembangunan yang berkelanjutan bahwa perlunya evaluasi dalam tatakelola , serta meningkatkan sektor jasa dan pertumbuhan serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. 

" Yang perlu diperhatikan adalah pembangunan kota baru yang hingga saat ini belum dilakukan secara maksimal, baik pembanguan fisik maupun tata kelola tanahnya, dan ini perlu untuk diaplikasikan dalam program nyata. Karena kita tau uang rakyat yang ke kota baru itu sudah berapa banyak namun hingga saat ini masih begitu -begitu saja "ujar dosen Unila yang terkenal kritis dalam memperjuangkan kepentingan rakyat ini. 

Yusdianto juga menyoroti masalah noda transportasi, terutama terminal. " Kalau menurut saya akan lebih baik jika terminal Rajabasa biasa dipindahkan ke area sekitar Pintu tol kota Baru. Akan lebih efektif dan bisa menciptakan lapangan kerja baru dan menghidupkan UMKM, "jelasnya.


Secara menyeluruh Yusdianto mengkritisi pembangunan semua bidang di Provinsi Lampung harus ditingkatkan. " Kalau mau berjaya sesuai Moto pak Gubernur sekarang, ya semua bidang harus dibangun dan disi energi kan. Baik itu pembangunan SDM, kesehatan, pemdidikan dan ekonomi, semua harus dengan tata kelola yang baik dan. terus ditingkatkan. Jangan hanya gubernur dan jajarannya saja nanti yang berjaya sementara rakyatnya sengsara, nah ini yang gak benar, "tegas Yusdianto yang langsung mendapatkan tepuk tangan meriah dari para audien peserta dialog. 

Dalam kesempatan tersebut Dosen hukum. Unila yang  terkenal sejagat bumi Ruwa jurai ini juga mengimbau agar Pemprov Lampung bisa menerapkan Program Kasih Sayang ke. semua warga Lampung, terutama generasi mudanya. " Pemprov Lampung harus menerapkan kasih sayang ke semua kalangan, ambil contoh, anak anak yang tidak mampu secara ekonomi dari seluruh Lampung bisa kuliah gratis semua ke UNILA, biayanya  yang nanggung Pemprov Lampung, "tegasnya.

Dalam kesempatan itu Yusdianto juga mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Arinal Djunaidi Gubernur Lampung saat ini, baik itu bebagai program pembangunan maupun kebijakan yang berpihak kepada rakyat. 

" Mohon maaf kritikan saya bukan bermaksud menggurui atau ada setimen pribadi, namun semata mata agar Provinsi Lampung bisa terus lebih baik. ke depannya di segala bidang. Dan kita tetap harus apresiasi apa yang sudah dilakukan oleh pemrov Lampung saat ini, "tegasnya.

Dialog Publik yang digelar media Pikiran Lampung group dengan tema Membedah Pembangunan Lampung yang berkelanjutan ini berlangsung seru dan menarik dengan menghadirkan narasumber lainnya, yakni, Kadiskominfotik Pemprov Lampung, Ahmad Syaifullah, dan Jurnalis Senior dari Radar Lampung Abdul Karim. 

Dalam sambutan pengantarnya, CEO Pikiran Lampung Group, Hersoli Rizwan atau Wawan Nunyai mengatakan, bawah acara dialog publik ini sebagai upaya untuk menyelaraskan arah kebijakan Pembangunan di Lampung secara berkelanjutan, dari kacamata semua elemen yang ada di Bumi Ruwa Jurai. (Tiwi



Post A Comment: